PEMBELAJARAN MATEMATIKA YANG DIAWALI DENGAN PEMBERIAN SOAL CERITA: PENELITIAN TINDAKAN DI SDN 004 RUMBAI PEKANBARU
No Thumbnail Available
Date
2014-06-26
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Hasil belajar matematika siswa dapat dilihat dari kemampuan mereka menyelesaikan soal
matematika yang melibatkan soal pengiraan dan soal cerita. Soal cerita adalah soal yang disajikan
dalam bentuk cerita dan berkaitan dengan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Mengembangkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita merupakan salah satu tujuan
pembelajaran matematika yang penting di sekolah, karena soal cerita dapat meningkatkan kemampuan
penyelesaian masalah. Namun kenyataannya ialah matematika merupakan salah satu mata pelajaran
yang kurang diminati siswa. Penguasaan siswa dalam matematika masih rendah serta siswa sukar untuk
menyelesaikan masalah soal cerita. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran matematika. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian untuk memperbaiki pembelajaran
guru dalam matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pembelajaran matematika yang diawali
dengan pemberian soal cerita di salah satu sekolah dasar di Pekanbaru. Peneliti melihat kemampuan
guru untuk memotivasi siswa dan menstruktur pembelajaran matematika yang diawali dengan pemberian
soal cerita. Kaedah penelitian yang digunakan ialah penelitian tindakan yang dilakukan sebanyak tiga
siklus. Penelitian tindakan dilakukan secara kolaboratif bersama peneliti dan seorang guru matematika.
Subjek penelitian terdiri dari 21 orang siswa kelas V (umur 10-11 tahun). Kaedah pengumpulan data
dilakukan melalui observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan guru menjalankan
pembelajaran matematika yang diawali dengan pemberian soal cerita kurang memuaskan dan banyak
mengalami masalah pada bagian awal tindakan. Namun kemampuan guru tersebut semakin meningkat
dan mantap pada bagian akhir tindakan. Hal ini terlihat dari kemampuan guru menggunakan
pembelajaran matematika yang diawali dengan pemberian soal cerita pada siklus I mencapai rata-rata
22.21 yang berada pada peringkat kurang, naik menjadi rata-rata 26.36 pada siklus II yang berada
pada peringkat baik, dan naik lagi menjadi rata-rata 32.63 pada siklus III yang berada pada peringkat
di atas batas sangat baik.