1.Seminar SERANTAU Ke-5 Tahun 2011

Browse

Recent Submissions

Now showing 1 - 20 of 55
  • Item
    PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KONTEKSTUAL MODEL RANGKA BERBASIS KOMPUTER UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI
    (2014-06-26) Suryawati, Evi
    This study is designed specifically to develop teaching materials of RANGKA Contextual Teaching and Learning based on Computer Assisted Instruction in Biology among secondary school students in Pekanbaru, Riau. In this study, contextual learning module was developed by applying RANGKA strategy which mainly involved Rumuskan (conclude), Amati (observe), Nyatakan (state), Gabungkan (Combine), Komunikasi (communicate) and Amalkan (implement) covers Organism Diversity topic. The implication of this research is towards the improvement of student’s motivation and achievement, innovation in teaching strategy, teacher training, Competency Based Curriculum implementation, and evaluation system. Such findings pattern provide empirical evidence the usefulness of contextual approach in Biology teaching and learning
  • Item
    MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE BERPASANGAN PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK LABOR FKIP UNIVERSITAS RIAU
    (2014-06-26) Wilson; Novianti, Ria
    Penelitian ini dilatarbelakangi fenomena yang ditemui di TK Labor FKIP Universitas Riau khususnya pada anak usia 5-6 tahun yang memiliki kemampuan komunikasi rendah. Hal ini terlihat dari masih adanya anak yang masih harus selalu ditemani oleh guru ketika bermain, bermain sendiri-sendiri, bermain dengan teman tertentu saja dan tidak mau berbagi mainan dan makanan dengan anak lain. Karenanya perlu upaya untuk meningkatkan kemampuan komunikasi anak melalui model pembelajaran kooperatif dengan metode berpasangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi melalui model pembelajaran kooperatif dengan metode berpasangan dan untuk mengetahui seberapa tinggi peningkatan yang terjadi.Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Pengumpulan data penelitian dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2010, melalui instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi.Analisis data dilakukan kualitatif antar siklus, sedangkan analisis kemampuan komunikasi anak dilakukan secara kuantitatif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa setelah dua siklus terjadi peningkatan yang berarti dibandingkan sebelum tindakan yaitu 82,26%. Dari hasil tersebut diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif dengan metode berpasangan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi anak usia 5-6 tahun di TK Labor FKIP Universitas Riau.
  • Item
    KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA HITUNGAN CERITA MURID KELAS V SD PEKANBARU
    (2014-06-26) Yusniarti; Auzar
    Penelitian ini ditujukan pada kemampuan memahami bahasa hitungan cerita murid Kelas V SD Negeri 006, Tampan, Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian awal yang dilakukan pada 42 orang murid. Metodologi yang digunakan adalah tes tertulis hitungan cerita matematika. Tes yang diberikan tidak untuk mencari hasil hitungan, tetapi berupa pemahaman bahasa soal. Soal berbentuk kalimat atau cerita dengan jawaban pilihan ganda. Berdasarkan analisis terhadap hasil tes, didapatkan hasil bahwa skor tertinggi adalah 8 dan skor terendah adalah 1 dan rata-rata nilai (min) 4,79 dengan simpangan baku 1,57. Angka ini menunjukkan kemampuan memahami bahasa hitungan cerita tergolong rendah
  • Item
    PENERAPAN STRATEGI MASTERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNRI PADA MATA KULIAH FISIKA MATEMATIKA I
    (2014-06-26) Azizahwati
    The purpose of research was to find improvement the student physics learning motivation on the major fisika matematika I through the strategy of mastery learning. The subject of this research was 40 student of Physic Department of FKIP UNRI on 2009-2010 academic’s year. Research instrument used of collecting data in this research is questioner first motivation and questioner end motivation. The student motivation data analysis showed that; (1) The motivation student learning as the topic fourier series trough applying mastery learning approach implementation is categorized high and (2) Improvement the students physics learning motivation through applying mastery learning approach implementation 13,68%.
  • Item
    KORELASI MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SAINS FISIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) DI KELAS VIII.1 SMP N 1 PERANAP
    (2014-06-26) Fakhruddin
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Motivasi dan hasil belajar kognitif siswa melalui pendekatan pembelajaran terbalik di SMP N1 Peranap Tahun Pelajaran 2010/2011 pada materi pokok alat optik. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.1 yang berjumlah 34 orang yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 22 orang siswa perempuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa perangkat pembelajaran dan tes hasil belajar kognitif siswa, Angket Motivasi sebelum dan sesudah pembelajaran. Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian pada aspek kognitif menunjukkan bahwa hasil belajar yang dilihat dari daya serap siswa berada pada kategori baik,. Hal yang sama juga terjadi pada peningkatan motivasi dari sebelum proses pembelajaran ke setelah proses pembelajaran. Dengan demikian penerapan pendekatan pembelajaran terbalik pada materi pokok alat optik efektif digunakan di kelas VIII.1 SMP N1 Peranap ditinjau dari hasil belajar kognitif
  • Item
    MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN INTERAKTIF ANIMASI DAN VISUALISASI GERAK DAN ANALISIS VEKTOR DI SMA NEGERI PEKANBARU
    (2014-06-26) Nasir, Muhammad
    This study aims to determine the motivation and interest in learning physics students using interactive programming and vizulutation motion animation and vector analysis on high school students in grade XI Pekanbaru. The study was a quasi experiment using a control class and experimental class, the class is given experimental treatments consisted of media programming learning using interactive visualization and animation and motion vector analysis and control classes are given lessons in the normal way. Instruments used to collect data is motivation and interest questionnaire consists of indicators Caution (Attention), Relevance (relevance), self-esteem (confidence) and satisfaction (Satisfaction). Data on students’ motivation and interest were analyzed through descriptive analysis and inferential analysis. The results of research that shows there are significant differences of motivation and interest in learning physics students by using interactive media programming and animation and visualization of motion vector analysis. Analysis Of Variance By Using SPSS showed that F value 3.857 to 0.011 significantly means that there are significant differences between class motivation and motivation control and experimental class are reinforced with Homogeneity test results that indicate there are differences in motivation on the experimental class and control class.
  • Item
    PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA MATA KULIAH KIMIA DASAR I UNTUK MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNRI TAHUN AKADEMIS 2009/2010
    (2014-06-26) Miharty; Rasmiwetti
    Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang bertujuan untuk menuntaskan kemampuan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Kimia Dasar I melalui penerapan model pembelajaran erdasarkan masalah. Subjek penelitian, mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UR semester satu yang mengambil mata kuliah Kimia Dasar I Tahun ajaran 2009/2010. Data penelitian ini dari evaluasi belajar dan lembaran aktivitas pembelajaran setiap siklus. Kriteria ketuntasan secara klasikal ditetapkan 75%. Penelitian ini dilaksanakan 3 siklus, pada Siklus I ketuntasan klasikal 52 %, Siklus II 62 %, dan Siklus III 86 %. Jadi ketuntasan tercapai pada Siklus III. Ketuntasan belajar dilaksakan dengan proses; 1) pengajaran secara kelompok yang terdiri dari 5 atau 6 orang, 2) menggunakan media pembelajaran berupa buku bacaan Kimia Dasar dan Lembaran Kerja Mahasiswa (LKM), 3) semua anggota kelompok harus diaktifkan, 4) dosen memberikan arahan materi dan pembahasan LKM, dan 5) menjelaskan materi yang didiskusikan baik secara kelompok maupun secara klasikal.
  • Item
    ANALISA TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP KUALITAS PENDIDIKAN di UNIVERSITAS RIAU
    (2014-06-26) Suarman; Aziz, Zahara; Yasin, Ruhizan M
    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat kepuasan mahasiswa Universitas Riau sebagai pedoman dalam peningkatan mutu perguruan tinggi. Penelitian survey dilakukan terhadap 387 mahasiswa Universitas Riau dari semua fakultas. Hasil penelitian secara umum mahasiswa Universitas Riau memiliki kepuasan yang tinggi terhadap 6 aspek yaitu 1) fasilitas pendidikan, 2) proses pembelajaran dalam kelas, 3) Fasilitas ekstrakurikuler, 4) pelayanan staf akademik, 5) kurikulum perguruan tinggi dan 6) pelaksanaan pengajaran dan pembelajaran. Berdasarkan jenis kelamin terdapat perbedaan signifikan kepuasan mahasiswa Universitas Riau tentang pelaksanaan pengajaran dan pembelajaran yang dilaksanakan oleh dosen. Terdapat perbedaan signifikan kepuasan mahasiwa Universitas Riau tentang kurikulum, mahasiswa laki-laki memiliki kepuasan lebih rendah berbanding mahasiswa perempuan. Selanjutnya berdasarkan bidang sosial sains dan natural sains terdapat perbedaan signifikan kepuasan mahasiswa tentang fasilitas pengajaran dan pembelajaran, mahasiswa sosial sains memiliki kepuasan lebih tinggi berbanding mahasiswa natural sains.
  • Item
    IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS LINGKUNGAN HIDUP DALAM PROGRAM ADIWIYATA PADA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
    (2014-06-26) Yustina
    This research purpose to evaluated copetence teacher’s Sains Junior High School on implementation development curricula based of life environmental on ADIWIYATA program in Pelelawan and Pekanbaru City-Riau Province. This research has been held on Mey and October 2010 in Pelelawan and Pakanbaru. Reasech this sample are 120 teacher’s Sains of Junior High School, the evaluated from 6 item on development curricula. Data was colollected by quationer, data has been analyzed by descriptive. The reasult of this research have development curricula about Min score 6.41 (Pelelawan) and 6.95 (Pakanbaru) with medium categories. The evaluated lowest as from six item is implementation development extra-curicula school have to product and action releated or factual environment learning. Teachers Sains on implementation development curricula based of life environmental have from Biology education academic was Higher competence and Fisica education academic was lowest competence if the compared from 4 another academic. Conclution of this research was competence teaher Sains in Junior High School have very lowest as to implementation development extra-curicula school have to product and action releated or factual, and teacher Sains differents academic have differents competence on development curricula based of life environmental, that is teacher challenger to succesfuly Adiwiyata programs.
  • Item
    PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA TOPIK BANGUN RUANG
    (2014-06-26) Saragih, Sehatta
    Paradigma baru pembelajaran matematika menekankan pentingnya peran aktif siswa dalam membangun pengetahuannya melalui pengalaman nyata yang dirancang oleh guru. Konteks ini diyakini memberikan kontribusi yang lebih bermakna bagi siswa dalam membangun pengetahuan matematika dan sikap positipnya terhadap matematika. Salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang dapat mengakomodir tuntutan adalah Pembelajaran Matematika Realistik (PMR). Berangkat dari solusi yang dikemukakan ini, maka permasalahan penelitian ini adalah: (1). Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan geometri dan sikap positip terhadap matematika antara siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan PMR dengan pendekatan matematika biasa (PMB). (2). Apakah ada interaksi antara kemampuan awal matematika (KAM) dengan pembelajaran dalam peningkatan kemampuan geometri dan sikap positip terhadap matematika. (3). Seberapa besarkah kontribusi KAM terhadap peningkatan kemampuan geometri dan sikap positip terhadap matematika. Bentuk penelitian adalah kuasi eksperimen dengan subjek siswa kelas VIII di Kabupaten Siak. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan: (1) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan geometri dan sikap positip terhadap matematika antara siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan PMR dengan PMB); (2) Kemampuan awal matematika tidak berinteraksi dengan pembelajaran dalam peningkatan kemampuan geometri, tetapi kedua factor tersebut berinteraksi dalam peningkatan sikap positip siswa. (3). Kemampuan awal matematika siswa memberikan kontribusi sebesar 29,4% terhadap peningkatan kemampuan geometri dan 26,1% terhadap peningkatan sikap matematika.
  • Item
    KETERAMPILAN PROSES DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA MAN 2 MODEL PEKANBARU TAHUN AJARAN 2010/2011
    (2014-06-26) Syafii, Wan; Yasin, Ruhizan Mohammad; Yusuf, Yustini; Fitria, Apni
    Telah dilakukan penelitian yang bersifat eksperimen semu yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam hal keterampilan proses, penguasaan konsep dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran biologi di kelas XI IPA MAN 2 Model Pekanbaru Tahun Ajaran 2010/2011. Penelitian dilakukan dimulai dari bulan Oktober sampai Desember 2010. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 30 orang, terdiri dari 12 orang laki-laki dan 18 orang perempuan dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 30 orang, terdiri dari 13 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. Variabel dalam penelitian ini adalah Problem Based Learning (PBL) sebagai variabel bebas dan keterampilan proses dan penguasaan konsep siswa sebagai variabel terikat. Keterampilan proses siswa dengan indikator keterampilan observasi, klasifikasi, komunikasi, inferensi dan aplikasi dan penguasaan konsep dengan test. Rata-rata persentase keterampilan proses siswa pada kelas eksperimen yaitu 93,96% lebih tinggi dibandingkan dengan keterampilan proses siswa pada kelas kontrol yaitu 34,21%. Penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen yaitu 82,05% sedangkan pada kelas kontrol yaitu 77,98%. Hasil belajar pada kelas eksperimen yaitu 88,02 dan kelas kontrol 56,12 yang berbeda secara signifikan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam hal keterampilan proses, penguasaan konsep dan hasil belajar.
  • Item
    EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA VISUAL (GAMBAR) DALAM MELATIH DAYA INGAT ANAK USIA 5 -6 TAHUN DI TK LABOR FKIP UNIVERSITAS RIAU
    (2014-06-26) Risma, Devi; Hukmi; Kurnia, Rita
    Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang menjelaskan bagaimana efektifitas media visual (gambar) untuk meningkatkan daya ingat anak. Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui apakah media visual dapat meningkatkan daya ingat anak usia 5-6 tahun di TK Labor FKIP Universitas Riau. Rancangan penelitian ini adalahThe Pre Test- Post Test Design, yang melibatkan 10 orang anak. Eksperimen dilakukan dengan memberikan media visual berupa gambar dengan tema bencana alam untuk meningkatkan daya ingat anak. Analisis data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis uji beda (t-test) menggunakan seri program statistik SPSS 17 for windows untuk mengetahui efektivitas dari media visual terhadap daya ingat anak. Berdasarkan analisa data diperoleh hasil uji-t sebesar -18,419 (p=0,000) dan peningkatan daya ingat dari sebelum eksperimen dan setelah eksperimen sebesar 68 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media visual efektif untuk meningkatkan daya ingat anak usia 5-6 tahun di TK Labor FKIP Universitas Riau.
  • Item
    AN ANALYSIS OF DIFFICULTIES FACING INDONESIAN LEARNERS IN ACQUIRING ENGLISH SPOKEN COMPETENCE
    (2014-06-26) Dahnilsyah
    This paper is an attempt to discuss obstacles and constraints encountering EFL learners in Indonesia in their endeavour gaining English spoken competence. It reveals that acquiring oral communication skill in English which serve as a foreing language is a long and complex undertaking. Majority of Indonesian learners still experience troubles due to psychological and social factors. The former refers to the issues related to the learners themselves who need a lot of struggle to develop both their motivation and self confidence. The former is concerned with the surroundig atmosphere and people that often hamper learners to achieve competence in spoken English. Both psychological and social problems should receive much attention from the stake holders who get involved in the enhancement quality program of English instruction. Suggestions and solutions are therefore have been put forward and need considerable efforts and persistence to put them in to practice.
  • Item
    PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN LEARNING CYCLE 5E PADA SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 2 KUANTAN MUDIK
    (2014-06-26) Syofni; Sakur; Astri, Delfa
    Telah dilakukan sebuah penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIIB SMP Negeri 2 Kuantan Mudik, yang bertujuan untuk meningkatkan hasi belajar matematika siswa, dengan menerapkan pembelajaran Learning Cycle 5E ( LC 5E). Pembelajaran Learning Cycle 5E ini didasari oleh teori belajar konstruktivis. Menurut teori konstruktivisme seseorang harus membangun sendiri pengetahuannya. Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seseorang kepada orang lain tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing orang (Baharudin dan Nur, 2007). Pembelajaran Learning Cycle mengikuti lima tahap, yaitu;1.Engagement (Pembangkitan Minat) 2.Exploration ( Eksplorasi) 3.Explanation (Penjelasan) 4.Elaboration (Elaborasi) 5.Evaluation (Evaluasi). Peneitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus dengan urutan kegiatan, refleksi awal, perencanaan tindakan, pelaksaan tindakan dan observasi, serta refleksi. Diakhir setiap siklus dilakukan ulangan harian, yang berguna untuk mencermati perkebangan hasil belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2. Analisis data hasil observasi menunjukkan perkembangan keaktifan/ keikutsertaan siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan menunjukkan gejala yang lebih baik. Begitu juga analisis data hasil ulangan/ skor hasil belajar menunjukkan peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM (65), dari 9 orang (47,37% pada skor dasar atau sebelum tindakan menjadi 13 orang (68,42%) setelah siklus 1 dan 14 orang ( 73,68%) di akhir siklus 2.
  • Item
    PENERAPAN ‘GUIDED WRITING PROCEDURE’ (GWP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI CONTENT SUBJECT SOCIOLINGUISTICS
    (2014-06-26) Eliwarti
    This classroom action research aims to testify the effectiveness of Guided Writing Procedure (GWP) to increase students’ ability in comprehending Content Subject Sociolinguistics. The subjects were all students of English Study program taking Sociolinguistics subject on Gasal semester 2008-2009 academic year. Before the treatment was conducted, the subjects were given pre-test and after the treatment, posttest was also held. The procedures carried out consist of two main components: diagnose students’ background knowledge and writing skills as well as the teaching of content materials and writing skill. The results of observation (57,80%) and mean score of test at cycle 1 (63,05) cannot fulfill the minimum criteria applied, 66. The action was continued at cycle 2 by reapplying GWP activities at cycle 1 and giving more motivation and support to be more active in doing GWP activities. In addition, special guidance was also provided outside class. There is an increase of observation and test result at cycle 2. The students’ ability in doing GWP activities becomes 68,25% and the mean score of test is 67,74. The result shows that the criteria applied has been achieved and this means that the GWP strategy is effective to increase students’ ability in comprehending content subject Sociolinguistics.
  • Item
    THE EFFECT OF USING BRUNER’S COGNITIVE THEORY AND PREVIOUS KNOWLEGDE TOWARD THE SECOND YEAR STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT IN BIOLOGY AT SMA NEGERI 5 PEKANBARU
    (2014-06-26) Wati, Asnita
    Based on the observation which was done by the researcher at SMA Negeri 5 Pekanbaru, it was found that students’ learning achievement in biology was not satisfied yet. Methods and learning models which were used before did not help much in improving students’ leraning achievement in biology. Therefore, the researcher tried to solve this problem by applying Bruner’s cognitive theory in teaching and learning process. This research was aimed to reveal whether the use Of Bruner’s cognitive theory could improve students’ leraning achievement better than the use Of conventional method and to see whether there was any interaction between Bruner’s cognitive theory and students’ previous knowledge. The population of this research was the second year students in natural science classes at SMA Negeri 5 Pekanbaru. There were 6 classes. Then by using purposive random sampling, the researcher chose class XI IPA 6 (second year students in natural science class group 6) as experimental class and class XI IPA 1 (second year students in natural science class group 1) as control class. This was quasi experimental research. The data was collected by administering an objective test to both experimental and control class, and then the data was analyzed by using ANAVA. The result of the research showed that, (1) learning achievement of the students who were taught by using Bruner’s cognitive theory was higher than those who were taught by using conventional method, (2) learning achievement of the students who had high previous knowledge and were taught by using Bruner’s cognitive theory was higher than those who also had high previous knowledge but were taught by using conventional method, and (3) there was no interaction between the use of Bruner’s cognitive theory and students’ previous knowledge toward students’ learning achievement in biology
  • Item
    STRATEGI KEBIJAKAN PENDIDIKAN KOTA DUMAI DALAM MEMBANGUN KAWASAN EKONOMI KHUSUS
    (2014-06-26) Caska
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) potensi Kota Dumai menjadi KEK; dan (2) Strategi kebijakan pendidikan. Metode yang digunakan yaitu metode survey dengan teknik analisis gap (perbedaan). Hasil penelitian menunjukan bahwa: pertama, potensi yang dimiliki Kota Dumai dalam menuju Kawasan Ekonomi Khusus yaitu: memiliki letak yang sangat strategis, tersedianya infrastruktur yang cukup memadai; tersedianya tenaga kerja lokal yang cukup tinggi dan sebagian besar masyarakat bersikap positif terhadap KEK. Kedua, Strategi kebijakan pendidikan untuk lima tahun ke depan dalam rangka mempersiapkan kawasan ekonomi khusus: (1) pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan; (2) peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan; dan (3) tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik.
  • Item
    THE DECLINING OF THE OLD SOUTH TRADIDITION AS PORTRAYED IN WILLIAMS” THE GLASS MENAGERIE’
    (2014-06-26) Erni
    The Glass Menagerie sebuah drama yang ditulis oleh Tennessee Williams, mengumgkapkan tentang kehidupan masyarakat Amerika bagian Selatan yang hidup dalam kesulitan sesudah perang saudara dan Amerika sedang mengalami Depresi Besar. Williams menampilkan Amanda Wingfield sebagai sosok wanita Selatan Amerika yang biasa hidup dalam sistim aristokrasi yaitu terhormat, superior, kaya dan berbudi bahasa halus. Amanda berupaya mempertahankan tradisi lama ini saat dia berjuang untuk bisa tetap bertahan hidup di lingkungan social yang baru. Amanda digambarkan sebagai potret budaya masyarakat Selatan Amerika menjadi korban setelah runtuhnya Dinasti Katun. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan Fading aristokrasi Amerika bagian Selatan melalui kehidupan Amanda Wingfield. Ada banyak faktor penyebab fading aristokrasi ini yang membawa dampak terhadap masyarakat Selatan Amerika yang sudah terbiasa hidup dengan kemewahan, superior, otoritas dan honorable. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kajian pustaka. Studi ini menggunakan pendekatan interdisipliner yaitu suatu bentuk pendekatan dalam disiplin ilmu pengkaiian Amerika yang mencakup pendekatan ilmu sastra, sosiologi-sejarah, antropologi dan psikologi. Semua pandekatan ini digunakan kolaboratif untuk mendapatkan hasil yang komprehensif terhadap topik kajian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Amanda Wingfield sebagai sosok wanita Selatan Amerika yang hidup dengan aristokrasi. Penyebabnya adalah ;1) Southerners tidak mempersiapkan diri untuk menghadapi fakta yang tak terduga dengan pendidikan dan keterampilan yang memadai; 2) Karena mind set Southerners telah terbentuk dengan sistim aristokrasi, mereka tidak mampu menyesuaikan diri hidup dalam tatanan socio-cultural baru; 3) Tetap mempertahan sifat aggressive untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Lunturnya dinasti Katun ( aristikrasiSelatan) telah membawa masyarakatnya ke dalam kemiskinan baik secara ekonomi, mental dan sosial. Laura Wingfield, putri Amanda, yang mengalami carat fisik dan mental tidak bisa menyesuaikan diri dengan realitas hidup, mcrupakan potret lunturnya moral, ekonomi dan sosial budaya yang dialami oleh masyarakat Amerika Selatan.
  • Item
    PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI DI PROVINSI RIAU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN BERBASIS KELAS
    (2014-06-26) Azhar, Fadly
    Kajian ini bertujuan untuk menilai pengetahuan, sikap dan keterampilan guru SMP Negeri di Provinsi Riau dalam melaksanakan konsep pelaksanaan penilaian berbasis kelas (PBK). Sampel kajian adalah sebanyak 297 orang guru Bahasa Ingeris SMPN di Provinsi Riau. Kajian ini menggunakan Model Penilaian CIPP yang dikemukakan oleh Stufflebeam et al. (1971) yang berfokus pada faktor input, proses dan produk. Namun demikian, dalam kajian ini faktor yang dibahas adalah faktor input yang mencakup aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan guru dalam melaksanakan PBK. Angket merupakan instrumen pengumpulan data bagi faktor input ini. Alfa Cronbach untuk angket faktor input ini adalah antara 0.74 hingga 0.96 yang berarti memenuhi standar reliabiliti bagi suatu angket. Penganalisaan menggunakan analisis statistik deskriptif yang berfokus pada frekuensi, persentase, min skor, standar deviasi, dan interpretasi. Dapatan kajian menunjukkan bahwa secara keseluruhan tingkat pengetahuan guru tentang konsep PBK dan tingkat keterampilan guru bahasa Inggris SMP Negeri di Provinsi Riau melaksanakan konsep PBK adalah pada interpretasi sederhana/sedang dengan min rata-rata = 3,46 (aspek pengetahuan) dan min rata-rata = 3,41 aspek keterampilan); manakala sikap mereka terhadap pelaksanaan konsep PBK berada pada interpretasi tinggi (min rata-rata = 3.88).
  • Item
    PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN TEAM GAMES TOURNAMENTS (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN DAYA HANTAR LISTRIK DAN REAKSI REDOKS DI KELAS X.1 MAN 2 MODEL PEKANBARU
    (2014-06-26) Rery, R. Usman; Adrina, Fitri
    Latar belakang dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini adalah hasil belajar pada mata pelajaran kimia di kelas X.1 tidak sejalan dengan keaktifannya. Siswa cukup aktif bertanya di dalam kelas, namun hasil belajarnya belum memuaskan. Belum memuasnya hasil belajar ini diduga karena dalam pengerjaan latihan di kelas, siswa selalu tertumpu pada beberapa siswa. Dan siswa lain sekedar mencatat saja hasilnya tanpa dipahami sehingga apa yang telah dikerjakan akan hilang seketika. Tujuan penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan ketuntasan belajar siswa melalui penerapan pembelajaran kooperatif NHT dan TGT. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Keaktifan dan ketuntasan siswa yang diperoleh pada siklus I dan siklus II yaitu keaktifan siswa meningkat dari siklus I ke siklus II berturut-turut dari 64,14% (cukup) ke 72,14% (baik). Sedangkan ketuntasan belajar siswa tidak mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II, berturut-turut menurut standar sekolah dan standar nasional yaitu dari 100% ke 80,65% dan 90,32% ke 74,19%. Meskipun ketuntasan belajar pada siklus II menurun namun penelitian tindakan kelas ini telah berhasil memperbaiki proses pembelajaran kimia di kelas X.1 MAN 2 MODEL Pekanbaru dibandingkan sebelum menerapkan pembelajaran kooperatif NHT dan TGT. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini bahwa penerapan pembelajaran kooperatif NHT dan TGT membuat siswa belajar lebih aktif dan senang/ tidak bosan belajar