1.Seminar SERANTAU Ke-5 Tahun 2011
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Item PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KONTEKSTUAL MODEL RANGKA BERBASIS KOMPUTER UNTUK PEMBELAJARAN BIOLOGI(2014-06-26) Suryawati, EviThis study is designed specifically to develop teaching materials of RANGKA Contextual Teaching and Learning based on Computer Assisted Instruction in Biology among secondary school students in Pekanbaru, Riau. In this study, contextual learning module was developed by applying RANGKA strategy which mainly involved Rumuskan (conclude), Amati (observe), Nyatakan (state), Gabungkan (Combine), Komunikasi (communicate) and Amalkan (implement) covers Organism Diversity topic. The implication of this research is towards the improvement of student’s motivation and achievement, innovation in teaching strategy, teacher training, Competency Based Curriculum implementation, and evaluation system. Such findings pattern provide empirical evidence the usefulness of contextual approach in Biology teaching and learningItem MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE BERPASANGAN PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK LABOR FKIP UNIVERSITAS RIAU(2014-06-26) Wilson; Novianti, RiaPenelitian ini dilatarbelakangi fenomena yang ditemui di TK Labor FKIP Universitas Riau khususnya pada anak usia 5-6 tahun yang memiliki kemampuan komunikasi rendah. Hal ini terlihat dari masih adanya anak yang masih harus selalu ditemani oleh guru ketika bermain, bermain sendiri-sendiri, bermain dengan teman tertentu saja dan tidak mau berbagi mainan dan makanan dengan anak lain. Karenanya perlu upaya untuk meningkatkan kemampuan komunikasi anak melalui model pembelajaran kooperatif dengan metode berpasangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi melalui model pembelajaran kooperatif dengan metode berpasangan dan untuk mengetahui seberapa tinggi peningkatan yang terjadi.Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Pengumpulan data penelitian dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2010, melalui instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi.Analisis data dilakukan kualitatif antar siklus, sedangkan analisis kemampuan komunikasi anak dilakukan secara kuantitatif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa setelah dua siklus terjadi peningkatan yang berarti dibandingkan sebelum tindakan yaitu 82,26%. Dari hasil tersebut diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif dengan metode berpasangan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi anak usia 5-6 tahun di TK Labor FKIP Universitas Riau.Item KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAHASA HITUNGAN CERITA MURID KELAS V SD PEKANBARU(2014-06-26) Yusniarti; AuzarPenelitian ini ditujukan pada kemampuan memahami bahasa hitungan cerita murid Kelas V SD Negeri 006, Tampan, Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian awal yang dilakukan pada 42 orang murid. Metodologi yang digunakan adalah tes tertulis hitungan cerita matematika. Tes yang diberikan tidak untuk mencari hasil hitungan, tetapi berupa pemahaman bahasa soal. Soal berbentuk kalimat atau cerita dengan jawaban pilihan ganda. Berdasarkan analisis terhadap hasil tes, didapatkan hasil bahwa skor tertinggi adalah 8 dan skor terendah adalah 1 dan rata-rata nilai (min) 4,79 dengan simpangan baku 1,57. Angka ini menunjukkan kemampuan memahami bahasa hitungan cerita tergolong rendahItem PENERAPAN STRATEGI MASTERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNRI PADA MATA KULIAH FISIKA MATEMATIKA I(2014-06-26) AzizahwatiThe purpose of research was to find improvement the student physics learning motivation on the major fisika matematika I through the strategy of mastery learning. The subject of this research was 40 student of Physic Department of FKIP UNRI on 2009-2010 academic’s year. Research instrument used of collecting data in this research is questioner first motivation and questioner end motivation. The student motivation data analysis showed that; (1) The motivation student learning as the topic fourier series trough applying mastery learning approach implementation is categorized high and (2) Improvement the students physics learning motivation through applying mastery learning approach implementation 13,68%.Item KORELASI MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SAINS FISIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) DI KELAS VIII.1 SMP N 1 PERANAP(2014-06-26) FakhruddinPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Motivasi dan hasil belajar kognitif siswa melalui pendekatan pembelajaran terbalik di SMP N1 Peranap Tahun Pelajaran 2010/2011 pada materi pokok alat optik. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.1 yang berjumlah 34 orang yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 22 orang siswa perempuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa perangkat pembelajaran dan tes hasil belajar kognitif siswa, Angket Motivasi sebelum dan sesudah pembelajaran. Data dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian pada aspek kognitif menunjukkan bahwa hasil belajar yang dilihat dari daya serap siswa berada pada kategori baik,. Hal yang sama juga terjadi pada peningkatan motivasi dari sebelum proses pembelajaran ke setelah proses pembelajaran. Dengan demikian penerapan pendekatan pembelajaran terbalik pada materi pokok alat optik efektif digunakan di kelas VIII.1 SMP N1 Peranap ditinjau dari hasil belajar kognitifItem MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR FISIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN INTERAKTIF ANIMASI DAN VISUALISASI GERAK DAN ANALISIS VEKTOR DI SMA NEGERI PEKANBARU(2014-06-26) Nasir, MuhammadThis study aims to determine the motivation and interest in learning physics students using interactive programming and vizulutation motion animation and vector analysis on high school students in grade XI Pekanbaru. The study was a quasi experiment using a control class and experimental class, the class is given experimental treatments consisted of media programming learning using interactive visualization and animation and motion vector analysis and control classes are given lessons in the normal way. Instruments used to collect data is motivation and interest questionnaire consists of indicators Caution (Attention), Relevance (relevance), self-esteem (confidence) and satisfaction (Satisfaction). Data on students’ motivation and interest were analyzed through descriptive analysis and inferential analysis. The results of research that shows there are significant differences of motivation and interest in learning physics students by using interactive media programming and animation and visualization of motion vector analysis. Analysis Of Variance By Using SPSS showed that F value 3.857 to 0.011 significantly means that there are significant differences between class motivation and motivation control and experimental class are reinforced with Homogeneity test results that indicate there are differences in motivation on the experimental class and control class.Item PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA MATA KULIAH KIMIA DASAR I UNTUK MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNRI TAHUN AKADEMIS 2009/2010(2014-06-26) Miharty; RasmiwettiPenelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang bertujuan untuk menuntaskan kemampuan hasil belajar mahasiswa dalam mata kuliah Kimia Dasar I melalui penerapan model pembelajaran erdasarkan masalah. Subjek penelitian, mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UR semester satu yang mengambil mata kuliah Kimia Dasar I Tahun ajaran 2009/2010. Data penelitian ini dari evaluasi belajar dan lembaran aktivitas pembelajaran setiap siklus. Kriteria ketuntasan secara klasikal ditetapkan 75%. Penelitian ini dilaksanakan 3 siklus, pada Siklus I ketuntasan klasikal 52 %, Siklus II 62 %, dan Siklus III 86 %. Jadi ketuntasan tercapai pada Siklus III. Ketuntasan belajar dilaksakan dengan proses; 1) pengajaran secara kelompok yang terdiri dari 5 atau 6 orang, 2) menggunakan media pembelajaran berupa buku bacaan Kimia Dasar dan Lembaran Kerja Mahasiswa (LKM), 3) semua anggota kelompok harus diaktifkan, 4) dosen memberikan arahan materi dan pembahasan LKM, dan 5) menjelaskan materi yang didiskusikan baik secara kelompok maupun secara klasikal.Item ANALISA TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP KUALITAS PENDIDIKAN di UNIVERSITAS RIAU(2014-06-26) Suarman; Aziz, Zahara; Yasin, Ruhizan MPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat kepuasan mahasiswa Universitas Riau sebagai pedoman dalam peningkatan mutu perguruan tinggi. Penelitian survey dilakukan terhadap 387 mahasiswa Universitas Riau dari semua fakultas. Hasil penelitian secara umum mahasiswa Universitas Riau memiliki kepuasan yang tinggi terhadap 6 aspek yaitu 1) fasilitas pendidikan, 2) proses pembelajaran dalam kelas, 3) Fasilitas ekstrakurikuler, 4) pelayanan staf akademik, 5) kurikulum perguruan tinggi dan 6) pelaksanaan pengajaran dan pembelajaran. Berdasarkan jenis kelamin terdapat perbedaan signifikan kepuasan mahasiswa Universitas Riau tentang pelaksanaan pengajaran dan pembelajaran yang dilaksanakan oleh dosen. Terdapat perbedaan signifikan kepuasan mahasiwa Universitas Riau tentang kurikulum, mahasiswa laki-laki memiliki kepuasan lebih rendah berbanding mahasiswa perempuan. Selanjutnya berdasarkan bidang sosial sains dan natural sains terdapat perbedaan signifikan kepuasan mahasiswa tentang fasilitas pengajaran dan pembelajaran, mahasiswa sosial sains memiliki kepuasan lebih tinggi berbanding mahasiswa natural sains.Item PEMBELAJARAN MATEMATIKA YANG DIAWALI DENGAN PEMBERIAN SOAL CERITA: PENELITIAN TINDAKAN DI SDN 004 RUMBAI PEKANBARU(2014-06-26) ZulkarnainHasil belajar matematika siswa dapat dilihat dari kemampuan mereka menyelesaikan soal matematika yang melibatkan soal pengiraan dan soal cerita. Soal cerita adalah soal yang disajikan dalam bentuk cerita dan berkaitan dengan pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari. Mengembangkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita merupakan salah satu tujuan pembelajaran matematika yang penting di sekolah, karena soal cerita dapat meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah. Namun kenyataannya ialah matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang kurang diminati siswa. Penguasaan siswa dalam matematika masih rendah serta siswa sukar untuk menyelesaikan masalah soal cerita. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran matematika. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian untuk memperbaiki pembelajaran guru dalam matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pembelajaran matematika yang diawali dengan pemberian soal cerita di salah satu sekolah dasar di Pekanbaru. Peneliti melihat kemampuan guru untuk memotivasi siswa dan menstruktur pembelajaran matematika yang diawali dengan pemberian soal cerita. Kaedah penelitian yang digunakan ialah penelitian tindakan yang dilakukan sebanyak tiga siklus. Penelitian tindakan dilakukan secara kolaboratif bersama peneliti dan seorang guru matematika. Subjek penelitian terdiri dari 21 orang siswa kelas V (umur 10-11 tahun). Kaedah pengumpulan data dilakukan melalui observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan guru menjalankan pembelajaran matematika yang diawali dengan pemberian soal cerita kurang memuaskan dan banyak mengalami masalah pada bagian awal tindakan. Namun kemampuan guru tersebut semakin meningkat dan mantap pada bagian akhir tindakan. Hal ini terlihat dari kemampuan guru menggunakan pembelajaran matematika yang diawali dengan pemberian soal cerita pada siklus I mencapai rata-rata 22.21 yang berada pada peringkat kurang, naik menjadi rata-rata 26.36 pada siklus II yang berada pada peringkat baik, dan naik lagi menjadi rata-rata 32.63 pada siklus III yang berada pada peringkat di atas batas sangat baik.Item IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS LINGKUNGAN HIDUP DALAM PROGRAM ADIWIYATA PADA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA(2014-06-26) YustinaThis research purpose to evaluated copetence teacher’s Sains Junior High School on implementation development curricula based of life environmental on ADIWIYATA program in Pelelawan and Pekanbaru City-Riau Province. This research has been held on Mey and October 2010 in Pelelawan and Pakanbaru. Reasech this sample are 120 teacher’s Sains of Junior High School, the evaluated from 6 item on development curricula. Data was colollected by quationer, data has been analyzed by descriptive. The reasult of this research have development curricula about Min score 6.41 (Pelelawan) and 6.95 (Pakanbaru) with medium categories. The evaluated lowest as from six item is implementation development extra-curicula school have to product and action releated or factual environment learning. Teachers Sains on implementation development curricula based of life environmental have from Biology education academic was Higher competence and Fisica education academic was lowest competence if the compared from 4 another academic. Conclution of this research was competence teaher Sains in Junior High School have very lowest as to implementation development extra-curicula school have to product and action releated or factual, and teacher Sains differents academic have differents competence on development curricula based of life environmental, that is teacher challenger to succesfuly Adiwiyata programs.Item PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA TOPIK BANGUN RUANG(2014-06-26) Saragih, SehattaParadigma baru pembelajaran matematika menekankan pentingnya peran aktif siswa dalam membangun pengetahuannya melalui pengalaman nyata yang dirancang oleh guru. Konteks ini diyakini memberikan kontribusi yang lebih bermakna bagi siswa dalam membangun pengetahuan matematika dan sikap positipnya terhadap matematika. Salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang dapat mengakomodir tuntutan adalah Pembelajaran Matematika Realistik (PMR). Berangkat dari solusi yang dikemukakan ini, maka permasalahan penelitian ini adalah: (1). Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan geometri dan sikap positip terhadap matematika antara siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan PMR dengan pendekatan matematika biasa (PMB). (2). Apakah ada interaksi antara kemampuan awal matematika (KAM) dengan pembelajaran dalam peningkatan kemampuan geometri dan sikap positip terhadap matematika. (3). Seberapa besarkah kontribusi KAM terhadap peningkatan kemampuan geometri dan sikap positip terhadap matematika. Bentuk penelitian adalah kuasi eksperimen dengan subjek siswa kelas VIII di Kabupaten Siak. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan: (1) terdapat perbedaan peningkatan kemampuan geometri dan sikap positip terhadap matematika antara siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan PMR dengan PMB); (2) Kemampuan awal matematika tidak berinteraksi dengan pembelajaran dalam peningkatan kemampuan geometri, tetapi kedua factor tersebut berinteraksi dalam peningkatan sikap positip siswa. (3). Kemampuan awal matematika siswa memberikan kontribusi sebesar 29,4% terhadap peningkatan kemampuan geometri dan 26,1% terhadap peningkatan sikap matematika.Item PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK SEBAGAI MASYARAKAT MULTIKULTURAL MELALUI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA (Sebuah Kajian terhadap KTSP Bahasa Indonesia SMA)(2014-06-26) Sinaga, Mangatur; CharlinaArtikel ini bertujuan untuk menjelaskan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Bahasa Indonesia sebagai acuan pembentukan karakter peserta didik, peran bahasa Indonesia sebagai pembentuk karakter peserta didik, dan peran guru mengintrepretasi dan mengapresiasi teks KTSP dalam pembentukan karakter peserta didik. Teks KTSP ditelusuri dalam bentuk Kompetensi Dasar yang menguatkan pandangan bahwa muatan KTSP sesuangguhnya dapat dimanfaatkan sebagai pembentuk karakter peserta didik ke arah karakter positif sesuai dengan Pancasila dan terlebih lagi tujuan pendidikan nasional. Berkaitan dengan KTSP, pendidikan bahasa Indonesia pun dapat diarahkan sebagai pembentuk karakter peserta didik. Pemanfaatan pendidikan bahasa Indonesia tersebut bergantung pada kreativitas guru bahasa Indonesia mengaitkan bahasa sebagai produk pemikiran dan perasaan manusia. Selanjutnya, keterkaitan pendidikan bahasa Indonesia dengan penguatan dan pendidikan karakter peserta didik bergantung pada kekuatan interpretasi dan apresiasi guru bahasa Indonesia terhadap isi Kompetensi Dasar bahasa Indonesia.Item KETERAMPILAN PROSES DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI IPA MAN 2 MODEL PEKANBARU TAHUN AJARAN 2010/2011(2014-06-26) Syafii, Wan; Yasin, Ruhizan Mohammad; Yusuf, Yustini; Fitria, ApniTelah dilakukan penelitian yang bersifat eksperimen semu yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam hal keterampilan proses, penguasaan konsep dan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran biologi di kelas XI IPA MAN 2 Model Pekanbaru Tahun Ajaran 2010/2011. Penelitian dilakukan dimulai dari bulan Oktober sampai Desember 2010. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 30 orang, terdiri dari 12 orang laki-laki dan 18 orang perempuan dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 30 orang, terdiri dari 13 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. Variabel dalam penelitian ini adalah Problem Based Learning (PBL) sebagai variabel bebas dan keterampilan proses dan penguasaan konsep siswa sebagai variabel terikat. Keterampilan proses siswa dengan indikator keterampilan observasi, klasifikasi, komunikasi, inferensi dan aplikasi dan penguasaan konsep dengan test. Rata-rata persentase keterampilan proses siswa pada kelas eksperimen yaitu 93,96% lebih tinggi dibandingkan dengan keterampilan proses siswa pada kelas kontrol yaitu 34,21%. Penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen yaitu 82,05% sedangkan pada kelas kontrol yaitu 77,98%. Hasil belajar pada kelas eksperimen yaitu 88,02 dan kelas kontrol 56,12 yang berbeda secara signifikan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam hal keterampilan proses, penguasaan konsep dan hasil belajar.Item EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA VISUAL (GAMBAR) DALAM MELATIH DAYA INGAT ANAK USIA 5 -6 TAHUN DI TK LABOR FKIP UNIVERSITAS RIAU(2014-06-26) Risma, Devi; Hukmi; Kurnia, RitaPenelitian ini menggunakan metode eksperimen yang menjelaskan bagaimana efektifitas media visual (gambar) untuk meningkatkan daya ingat anak. Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui apakah media visual dapat meningkatkan daya ingat anak usia 5-6 tahun di TK Labor FKIP Universitas Riau. Rancangan penelitian ini adalahThe Pre Test- Post Test Design, yang melibatkan 10 orang anak. Eksperimen dilakukan dengan memberikan media visual berupa gambar dengan tema bencana alam untuk meningkatkan daya ingat anak. Analisis data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis uji beda (t-test) menggunakan seri program statistik SPSS 17 for windows untuk mengetahui efektivitas dari media visual terhadap daya ingat anak. Berdasarkan analisa data diperoleh hasil uji-t sebesar -18,419 (p=0,000) dan peningkatan daya ingat dari sebelum eksperimen dan setelah eksperimen sebesar 68 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media visual efektif untuk meningkatkan daya ingat anak usia 5-6 tahun di TK Labor FKIP Universitas Riau.Item AN ANALYSIS OF DIFFICULTIES FACING INDONESIAN LEARNERS IN ACQUIRING ENGLISH SPOKEN COMPETENCE(2014-06-26) DahnilsyahThis paper is an attempt to discuss obstacles and constraints encountering EFL learners in Indonesia in their endeavour gaining English spoken competence. It reveals that acquiring oral communication skill in English which serve as a foreing language is a long and complex undertaking. Majority of Indonesian learners still experience troubles due to psychological and social factors. The former refers to the issues related to the learners themselves who need a lot of struggle to develop both their motivation and self confidence. The former is concerned with the surroundig atmosphere and people that often hamper learners to achieve competence in spoken English. Both psychological and social problems should receive much attention from the stake holders who get involved in the enhancement quality program of English instruction. Suggestions and solutions are therefore have been put forward and need considerable efforts and persistence to put them in to practice.Item PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN LEARNING CYCLE 5E PADA SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 2 KUANTAN MUDIK(2014-06-26) Syofni; Sakur; Astri, DelfaTelah dilakukan sebuah penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIIB SMP Negeri 2 Kuantan Mudik, yang bertujuan untuk meningkatkan hasi belajar matematika siswa, dengan menerapkan pembelajaran Learning Cycle 5E ( LC 5E). Pembelajaran Learning Cycle 5E ini didasari oleh teori belajar konstruktivis. Menurut teori konstruktivisme seseorang harus membangun sendiri pengetahuannya. Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seseorang kepada orang lain tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing orang (Baharudin dan Nur, 2007). Pembelajaran Learning Cycle mengikuti lima tahap, yaitu;1.Engagement (Pembangkitan Minat) 2.Exploration ( Eksplorasi) 3.Explanation (Penjelasan) 4.Elaboration (Elaborasi) 5.Evaluation (Evaluasi). Peneitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus dengan urutan kegiatan, refleksi awal, perencanaan tindakan, pelaksaan tindakan dan observasi, serta refleksi. Diakhir setiap siklus dilakukan ulangan harian, yang berguna untuk mencermati perkebangan hasil belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2. Analisis data hasil observasi menunjukkan perkembangan keaktifan/ keikutsertaan siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan menunjukkan gejala yang lebih baik. Begitu juga analisis data hasil ulangan/ skor hasil belajar menunjukkan peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM (65), dari 9 orang (47,37% pada skor dasar atau sebelum tindakan menjadi 13 orang (68,42%) setelah siklus 1 dan 14 orang ( 73,68%) di akhir siklus 2.Item PENERAPAN LISTENING STRATEGIES INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LISTENING COMPREHENSION MAHASISWA PRODI BAHASA INGGRIS FKIP – UNIVERTAS RIAU(2014-06-26) Purwanti, Indah TriThis classroom action research was conducted to overcome the students’ problems in listening comprehension through the implementation of Listening Strategies Instruction. The subjects were the second semester students taking Listening I. Before the treatment was conducted, a questionnaire to obtain students’ listening strategies and a pre-test were administered, then a post-test was also held at the end of the treatment. The steps of applying Listening Strategies Instruction are: 1) Orient class to listening instruction,2) provide initial instruction in listening strategies, 3) model the listening process, and 4) practice and class discussion. From one cycle with six meetings applied, there is a difference in listening strategies used before and after the treatment. After the treatment, the listening strategies applied by the participants are directive attention, selective attention, double-checked monitoring, auditory monitoring strategy evaluation, and problem identification. Besides, there was an increase of the mean score from the pre-test (56.64) to the mean score after the cycle (72.72) which was higher than the standard competency (e” 70). In addition, the result of observation shows that students were actively involved in the activities. The value of ‘t table at the levels of significance of 0.5 (2.06) and 0.1 (2.80) is smaller than the ‘t’ observed value (6,69). This means that the use of Listening Strategy Instruction is very effective to increase students’ ability in listening comprehension.Item PENERAPAN ‘GUIDED WRITING PROCEDURE’ (GWP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI CONTENT SUBJECT SOCIOLINGUISTICS(2014-06-26) EliwartiThis classroom action research aims to testify the effectiveness of Guided Writing Procedure (GWP) to increase students’ ability in comprehending Content Subject Sociolinguistics. The subjects were all students of English Study program taking Sociolinguistics subject on Gasal semester 2008-2009 academic year. Before the treatment was conducted, the subjects were given pre-test and after the treatment, posttest was also held. The procedures carried out consist of two main components: diagnose students’ background knowledge and writing skills as well as the teaching of content materials and writing skill. The results of observation (57,80%) and mean score of test at cycle 1 (63,05) cannot fulfill the minimum criteria applied, 66. The action was continued at cycle 2 by reapplying GWP activities at cycle 1 and giving more motivation and support to be more active in doing GWP activities. In addition, special guidance was also provided outside class. There is an increase of observation and test result at cycle 2. The students’ ability in doing GWP activities becomes 68,25% and the mean score of test is 67,74. The result shows that the criteria applied has been achieved and this means that the GWP strategy is effective to increase students’ ability in comprehending content subject Sociolinguistics.Item THE EFFECT OF USING BRUNER’S COGNITIVE THEORY AND PREVIOUS KNOWLEGDE TOWARD THE SECOND YEAR STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT IN BIOLOGY AT SMA NEGERI 5 PEKANBARU(2014-06-26) Wati, AsnitaBased on the observation which was done by the researcher at SMA Negeri 5 Pekanbaru, it was found that students’ learning achievement in biology was not satisfied yet. Methods and learning models which were used before did not help much in improving students’ leraning achievement in biology. Therefore, the researcher tried to solve this problem by applying Bruner’s cognitive theory in teaching and learning process. This research was aimed to reveal whether the use Of Bruner’s cognitive theory could improve students’ leraning achievement better than the use Of conventional method and to see whether there was any interaction between Bruner’s cognitive theory and students’ previous knowledge. The population of this research was the second year students in natural science classes at SMA Negeri 5 Pekanbaru. There were 6 classes. Then by using purposive random sampling, the researcher chose class XI IPA 6 (second year students in natural science class group 6) as experimental class and class XI IPA 1 (second year students in natural science class group 1) as control class. This was quasi experimental research. The data was collected by administering an objective test to both experimental and control class, and then the data was analyzed by using ANAVA. The result of the research showed that, (1) learning achievement of the students who were taught by using Bruner’s cognitive theory was higher than those who were taught by using conventional method, (2) learning achievement of the students who had high previous knowledge and were taught by using Bruner’s cognitive theory was higher than those who also had high previous knowledge but were taught by using conventional method, and (3) there was no interaction between the use of Bruner’s cognitive theory and students’ previous knowledge toward students’ learning achievement in biologyItem STRATEGI KEBIJAKAN PENDIDIKAN KOTA DUMAI DALAM MEMBANGUN KAWASAN EKONOMI KHUSUS(2014-06-26) CaskaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) potensi Kota Dumai menjadi KEK; dan (2) Strategi kebijakan pendidikan. Metode yang digunakan yaitu metode survey dengan teknik analisis gap (perbedaan). Hasil penelitian menunjukan bahwa: pertama, potensi yang dimiliki Kota Dumai dalam menuju Kawasan Ekonomi Khusus yaitu: memiliki letak yang sangat strategis, tersedianya infrastruktur yang cukup memadai; tersedianya tenaga kerja lokal yang cukup tinggi dan sebagian besar masyarakat bersikap positif terhadap KEK. Kedua, Strategi kebijakan pendidikan untuk lima tahun ke depan dalam rangka mempersiapkan kawasan ekonomi khusus: (1) pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan; (2) peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan; dan (3) tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik.
- «
- 1 (current)
- 2
- 3
- »