FAKTOR PREDIKTOR PERSISTENCE PADA PESERTA ASKES PENGGUNA ANTIHIPERTENSI DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA
No Thumbnail Available
Date
2014-02-18
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Hipertensi menempati urutan kedua dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat
jalan di rumah sakit di Indonesia. Jumlah peserta Asuransi Kesehatan (ASKES) di Indonesia
mencapai lebih dari 40 juta orang. Rendahnya persistence terhadap terapi hipertensi menjadi
penyebab utama tidak terkontrolnya tekanan darah. Faktor yang berhubungan dengan
rendahnya persistence dalam penggunaan antihipertensi bervariasi antara satu studi dengan
studi yang lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor prediktor persistence pada peserta
ASKES pengguna antihipertensi di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta. Penelitian ini dirancang
dengan rancangan penelitian cohort retrospective dengan menggunakan claimed prescribing
database peserta Asuransi Kesehatan (ASKES) di RSUP DR. Sardjito yang menggunakan
obat antihipertensi. Data dianalisis dengan chi-square, regresi logistik dan survival Kaplan-
Meier.
Dari sejumlah 8.011 pasien, persistence penggunaan antihipertensi selama periode 1
tahun adalah 4,6%. Hasil analisis untuk persistence menunjukkan bahwa jenis antihipertensi
angiotensin II receptor blocker, ACE inhibitors, calcium channel blockers and beta blockers
tidak lebih persistence dibandingkan diuretik. Monoterapi (2,8%, 4,1%) tidak lebih
persistence daripada terapi kombinasi (11,5%, 20,7%), demikian juga pemberian obat 2 kali
sehari (2,2%, 2,5%) dan 3 kali sehari (2,1%, 3%) tidak lebih persistence daripada pemberian
obat 1 kali sehari (4,9%, 8,2%). Oleh karena itu diuretik, terapi kombinasi dan pemberian
obat 1 kali sehari dapat menjadi faktor prediktor persistence penggunaan antihipertensi.
Diuretik, terapi kombinasi dan pemberian obat 1 kali sehari merupakan faktor
prediktor untuk persistence pada peserta ASKES pengguna antihipertensi di RSUP DR.
Sardjito Yogyakarta.