PROSES PRODUKSI BERITA TELEVISI SWASTA LOKAL: Studi Kasus di Stasiun Riau Televisi (RTV)
No Thumbnail Available
Date
2012-12-05
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Riau Televisi (Rtv) adalah stasiun televisi lokal yang didirikan pada tanggal 20 Mei
2001 atas rekomendasi Gubemur Riau. Riau Televisi (Rtv) fokus pada pemirsa di Riau
dengan menyajikan program acara bemuansa lokal. Deteik Riau salah satu program acara
yang menyajikan berita atau kejadian terbaru dan terkini baik dari dalam kota Pekanbaru
maupun berita dari kontributor Riau Televisi (Rtv) yang berada di berbagai daerah. Selain
Det£dc Riau, Riau Televisi (Rtv) juga menyajikan program berita yang lain seperti: Berita
Terkini, Info Malam, dan Sepekan Kriminal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana proses produksi berita pada Riau Televisi (Rtv).
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penyajian analisis data secara
deskriptif Pendekatan yang dipakai yaitu Model komunikasi massa Westley dan MacLean
didukung oleh prinsip objektivitas yang dikemukakan oleh J, Westerstahl. Pengumpulan
data dilakukan dengan studi kepustakaan dan studi lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam mencari berita, reporter Riau Televisi
(Rtv) terlebih dahulu mengad^an rapat redaksi untuk membuat perencanaan yang disusim
berdasarkan kategori asal berita, yakni berita berdasarkan peristiwa momentum, berita
berdasarkan peristiwa teragenda, berita lanjutan dan berita berdasarkan peristiwa
fenomena. Setelah repoter Riau Televisi (Rtv) mengumpulkan bahan berita, langkah
selanjutnya adalah menentukan format berita, kemudian naskah yang telah diketik
diserahkan kepada bagian editing untuk menyesuaikan visual dan audio pada saat program
berita ditayangkan. Format berita Riau Televisi (Rtv) hampir sama dengan format berita
televisi swasta lainnya. Tetapi Riau Televisi (Rtv) lebih cenderung menggunakan format
paket.
Program Riau Televisi (Rtv) pada saat ini belimi optimal, terutama dalam tayangan
informasi berita, hiburan maupun pendidikan. Kritikan tentang hal itu tergambar jelas, baik
usulan yang diberitakan beberapa media massa cetak, surat yang dilayangkan secara
langsung, maupun SMS (Short Massage System) yang diterima redaksi