PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVIS DALAM PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR ALJABAR MAHASISWA Di PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PMIPA FKIP UNRI
No Thumbnail Available
Date
2014-04-03
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Kegiatan mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang dipelajari mahasiswa
merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan, karena kegiatan ini menjanjikan
penguasaan yang lebih baik dari pada pembelajaran yang hanya menunggu penjelasan
dari dosen atau pengajar. Kenyataan yang ditemui adalah mahasiswa pasif dalam
pembelajaran, tidak mengajukan pertanyaan dan enggan memberi respon ataupun
menjawab pertanyaan yang muncul dalam pembelajaran, kegiatan yang dominan hanya
mencatat.
Untuk memperbaiki situasi pembelajaran yang kurang sesuai diatas, telah
dilakukan sebuah penelitian tindakan kelas pada mata kuliah Struktur Aljabar dengan
menerapkan pendekatan konstruktivis dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil
belajar di program studi Pendidikan Matematika PMIPA FKIP Universitas Riau.
Ada dua siklus pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini., yaitu siklus A
dan skins B, kedua siklus ini menerapkan pendekatan konstruktivis, perbedaannya
adalah bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus B merupakan penyempurnaan
tindakan pada siklus A berdasarkan evaluasi bersama dosen dan mahasiswa.
Data dikumpulkan dengan dua cara, yaitu teknik tes yang berbentuk uraian dan,
teknik angket terbuka untuk mengumpulkan respon mahasiswa terhadap pembelajaran.
Untuk menjawap permasalahan yang telah dirumuskan, data dianalisis secara deskriptif,
dengan menyajikan dalam tabel, diagram.
Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah 1). Terdapat 12 orang
mahasiswa yang mengalami kenaikan skor dan 5 orang siswa mengalami penurunan
skor, 2). Rata-rata skor Tes 2 (77,10) lebih tinggi dari rata-rata skor pada Tes 1(67,52),
3). Ada 3 orang siswa pada Tes 1 dan 6 orang siswa pada Tes 2 yang memiliki skor
antara 75 sampai dengan 79, dan ada 8 orang siswa pada Tes 1 dan 12 orang siswa pada
Tes 2 yang memiliki skor lebih dari 75. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan
bahwa, tindakan pada siklus B menghasilkan skor hasil belajar lebih baik dari pada
siklus A.
Berikut adalah yang dapat disimpulkan dari evaluasi pembelajaran oleh
mahasiswa. Hal-hal positif yang dirasakan mahasiswa ; dapat meningkatkan
kemandirian, keaktifan, kesiapan, interaksiā melatih keberanian tampil dan
mengemukakan pendapat serta sangat menungjang untuk PPL. 2. Kendala yang
dirasakan mahasiswa selama proses tindakan yaitu; merasa kurang percaya diri dan
kurang mampu menguasai materi, bahan ajar yang berbahasa Inggris, malas untuk
berdiskusi sebelum pembelajaran, sebagian anggota kelompok kurang bertanggung
jawab, butuh waktu lebih lama, adanya kesan bahwa pertanyaan dari teman lain
dirasakan mempersulit dan menjatuhkan teman yang sedang presentasi, maupun yang
akan bertanya atau merespon.3. Saran perbaikan pembelajaran yang diungkapkan
mahasiswa adalah, membuat dan menggunakan bahan ajar yang berbahasa Indonesia,
membuat Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) sebagai panduan, meningkatkan bimbingan
dari dosen. mahasiswa memperbaiki diri dengan berpikir positif terhadap mahasiswa
lain yang menangggapi atau mengajukan pertanyaan, mahasiswa meningkatkan kerja
sama dan keaktifan, mahasiswa membagi waktu dengan baik