Persepsi Petani Terhadap Eksistensi Sub Terminal Agribisnis (STA) Dalam Proses Pemberdayaan Petani (Studi Kasus Sta Baliak Mayang Kecamatan Payakumbuh Timur Kota Payakumbuh)

No Thumbnail Available

Date

2015-08-04

Journal Title

Journal ISSN

Volume Title

Publisher

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (a) Mendeskripsikan persepsi petani terhadap kelembagaan STA Baliak Mayang, baik secara keorganisasian/ketatalaksanaan maupun secara aturan main., dan (b) Mendeskripsikan persepsi petani terhadap proses pemberdayaan yang dijalankan STA Baliak Mayang pada level individu dan level kelompok. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa kelembagaan STA Baliak Mayang merupakan kelembagaan yang muncul, tumbuh dan berkembang dari kesadaran petani sendiri untuk mencari solusi bagi pemasaran hasil usahatani mereka. Dalam perjalanannya STA Baliak Mayang memperoleh berbagai program dari instansi pemerintah terkait dan beberapa lembaga yang sudah ada bertransformasi secara alami atas kesepakatan petani dengan instansi pemerintah. Proses ini pada akhirnya berhasil membangun sinergi yang positif antara petani dengan lembaga tempat mereka bernaung dalam upaya mengatasi permasalahan yang mereka hadapi dalam berusahatani. Persepsi petani terhadap STA Baliak Mayang pada akhirnya membuktikan itu. Melalui penelusuran dari aspek kelembagaan yang ideal, maka di STA Baliak Mayang persepsi responden secara umum tergolong pada kriteria sangat tinggi (artinya ada harapan yang besar dari petani akan eksistensi kelembagaan STA Baliak Mayang). Apabila dibandingkan dengan kenyataan di lapangan, dapat disimpulkan persepsi petani sebagai berikut : Pertama, aspek visi dan misi sudah ada namun masih terkendala pada pemahaman dari petani; Kedua, prinsip tata kelola sudah dijalankan dengan baik, namun masih terkendala pada terbatasnya proses regenerasi serta masih tumpang tindahnya personil dalan struktur organisasi; Ketiga, aspek program sudah direncanakan, dilaksanakan, dimonitoring dan dievaluasi, namun masih belum dilakukan secara berkelanjutan; Keempat, aspek pengelolaan keuangan sudah dijalankan dengan baik; Kelima, kuatnya legitimasi dan eksistensi lembaga di masyarakat. Eksistensi kelembagaan yang mengakar ditengah petani anggota serta masyarakat berdampak pada keberfungsian STA Baliak Mayang dalam proses pemberdayaan. Pada level, individu terlihat dari : Pertama, terkait dengan kepemilikan asset/modal dimana adanya hak petani dalam memutuskan pengelolaan sumberdaya, namun masih terkendala dari sisi sumberdaya lahan dan orientasi usaha yang belum optimal kearah bisnis; Kedua, petani tidak mengalami keterisolasian dalam mengakses berbagai prasarana, sarana dan fasilitas untuk kemajuan usaha; Ketiga, penguasaan keterampilan petani sudah baik; Keempat, lembaga usaha belum berfungsi sebagai lembaga pengolah hasil produksi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas. Terkait dengan proses pemberdayaan pada level kelompok, dapat disimpulkan persepsi petani sebagai berikut ; Pertama, perencanaan dan pengambilan keputusan terkait permodalan usaha oleh STA Baliak Mayang sudah berjalan baik; Kedua, perencanaan dan pengambilan keputusan terkait pemasaran hasil oleh STA Baliak Mayang sudah berjalan baik; Ketiga, pelaksanaan dan pengawasan keputusan terkait permodalan usaha oleh STA Baliak Mayang sudah berjalan baik; Keempat, pelaksanaan dan pengawasan terkait pemasaran hasil oleh STA Baliak Mayang sudah berjalan baik; Kelima, pemanfaatan hasil-hasil usaha oleh STA Baliak Mayang sudah berjalan baik

Description

Keywords

Sub terminal agribisnis, proses pemberdayaan, eksistensi lembaga

Citation