Komposisi Tubuh Dan Sindroma Metabolik PAda Mahasiswa Baru Universitas Riau Yang Mengalami Obesitas
No Thumbnail Available
Date
2013-03-05
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Obesitas pada remaja sering hanya dilihat dari sisi kosmetik dan psikologis.
Meskipun obesitas pada remaja jarang disertai oleh gejala penyakit, dari berbagai
penelitian didapatkan bahwa obesitas pada masa anak-anak meningkatkan risiko
obesitas pada masa dewasa. Sindroma metabolik merupakan gejala gangguan
metaboiik yang berhubungan dengan penyakit diabetes dan ka^dio^'askuler.
Pengenalan sindroma metabolik bertujuan untuk mengetahui sedini mungkin gejala
gangguan metabolik sebelum seseorang jatiih pada keadaan sakit. Pandemi sindrom.a
metabolik berkemb?.ng seiring dengan meningkatnya prevaiensi obesitas pada
populasi Asia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif cross sectional. Tujuan
penelitian ini adalah untuk Untuk mengumpulkan data tentang komposisi tubuh dan
sindroma metabolik pada mahasiswa baru Universitas Riau yang mengalami obesitas.
Subyek penelitian adalah mahasiswa Unri Angkatan 2006 yang mengalami kelebihan
berat badan yang berjumlah 27 orang. Variabel penelitian ini adalah komposisi tubuh,
Profil Lipid darah, gula darah puasa dan profil sindroma metabolik . Dari hasil
penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu Dari data komposisi tubuh 15
subyek (55,5 %) diklasifikasikan obesitas tingkat II yaitu IMT > 30. Obes tingkat II
mempunyai risiko Ko-morbiditas berat sampai sangat berat. Pada lingkar abdomen
100 % subyek penelitian digolongkan obesitas sentral yaitu dengan lingkar perut > 90
cm untuk pria dan > 80 cm untuk wanita. Dari profil lipid darah terdapat 12 subyek
(44,4 %) mempunyai kadar kolesterol total >200 mg/dL, 3 subyek (11,1 %) dengan
kadar trigliserida >150 mg/dL, 3 subyek ( 11,1%) dengan kadar LDL-C < 160
mg/dL, dan 9 subyek(37%) dengan kadar HDL-C yang rendah (< 40 mg/dL pada pria
dan < 50 mg/dL pada wanita). Berdasarkan tingkat hipertensi 15 subyek (56%)
tergolong prahipertensi, 7 subyek (26%)hipertensi tingkat I, dan 2 subyek (7%)
hipertensi tingkat II. Dari hasil penelitian di dapatkan 7 (26 %) subyek dengan gula
darah puasa > 100 mg/dl yang merupakan salah satu faktor sindroma metabolik. Pada
penelitian ini subyek penelitian yang digolongkan mengalami sindroma metabolik
adalah 9 orang (33 %>). Dilihat dari distribusi faktor sindroma metabolik pada subyek
penelitian didapatkan bahwa faktor terbanyak adalah obesitas sentral , disusul oleh
tekanan darah > 130^85 mmHg, dan rendahnya kadar HDL-C pada 37,7 % subyek.