PENGKAYAAN PUPUK ORGANIK DENGAN TEKNOLOGI MIKROB UNTUK MENDUKUNG PERTANIAN TERPADU YANG BERKELANJUTAN (2015)
No Thumbnail Available
Date
2016-08-09
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Sampah kota (sampah pasar, rumah tangga dan restoran) dan limbah
pertanian (tandan kosong kelapa sawit, jerami, kulit pisang, dan kulit singkong)
dapat dijadikan bahan baku pupuk organik. Pertanian terpadu merupakan
pertanian yang menggabungkan pertanian (tanaman), peternakan dan perikanan
dengan memperhatikan wawasan lingkungan. Kombinasi dari ketiga komponen
tersebut dapat saling mendukung untuk menghasilkan produk yang aman bagi
kesehatan manusia, hewan dan alam itu sendiri. Kebutuhan utama untuk
menghasilkan produk pertanian adalah unsur hara sebagai sumber nutrisi. Untuk
kegiatan tersebut sangat dianjurkan pupuk organik. Pupuk organik dapat
diproduksi secara in-situ maupun ex-situ dengan memanfaatkan limbah sebagai
bahan baku dan dapat diperkaya dengan teknologi mikrob. Produk yang
dihasilkan dari dekomposisi bahan organik secara konvensional biasanya
mempunyai kandungan unsur hara rendah, sehingga untuk aplikasinya diperlukan
dalam jumlah besar. Pupuk organik yang ada baik yang diperkaya dengan mikrob
sudah banyak di pasaran namun belum banyak yang teruji melalui penelitian.
Penelitian ini direncanakan selama 3 tahun dan terdiri atas 7 tahap percobaan
yaitu: Tahap I: penentuan bahan baku pupuk organik yang memberikan kadar
hara tinggi, tahap II: identifikasi mikrob pendekomposisi yang sudah ada (MOS),
isolasi dan uji potensi mikrob pendekomposisi tahap III: penentuan bahan
pendekomposer pupuk organik yang alami dan efektif (Tahap I-III tahun I), tahap
IV : isolasi dan uji potensi mikrob pemerkaya satu pupuk organik (mikrob
penambat Nitrogen), tahap V: isolasi dan uji potensi mikrob pemerkaya dua
pupuk organik (mikrob pelarut Fosfat), tahap VI: aplikasi pupuk organik yang
diperkaya pada percobaan pot (tahun II) dan tahap VII (Tahun III): percobaan
lapangan untuk beberapa komoditas tanaman (perkebunan, pangan dan
hortikultura). Hasil penelitian Tahun I pupuk organik terbaik berasal dari bahan
baku kombinasi jerami padi + sampah pasar (C/N 13,19, N 2,5%, P 0,37% dan K
2,625%) dan kombinasi tandan kosong kelapa sawit (TKKS) + sampah restoran
(C/N 17,83, N 2,55%, P 0,38% dan K 2,8%). Dekomposer terpilih dari kulit
durian setengah melapuk BKD 3 (Pseudomonas sp). Tahun II diperoleh mikrob
pengkaya penambat N non simbiotik berasal dari tanah gambut HTA1 10-4
ii
(Azotobacter sp) dan pengkaya pelarut P dari HTA3 10-4 (Pseudomonas sp).
Percobaan pot aplikasi pupuk organik yang diperkaya mikrob pada pembibitan
kelapa sawit, hasil kedelai dan cabai masih menghimpun data. Demikian juga
tahun III percobaan dilapangan aplikasi pupuk organik yang diperkaya pada
kelapa sawit TBM II, produksi kedelai dan cabai.
Description
-
Keywords
teknologi mikrob, pupuk organik