Kajian Perbandingan Kadar Aspal Hasil Ekstraksi Campuran Ac-Wc Gradasi Kasar Dengan Cairan Ekstraksi Menggunakan Bensin
No Thumbnail Available
Date
2016-03-07
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah perbandingan kadar aspal hasil ektraksi dan perbandingan
kadar pori dan filler sebelum dan sesudah ektraksi, pada campuran Asphalt concrete-wearing
coarse (AC-WC) bergradasi kasar sesuai dengan speksifikasi 2010 revisi 2. Metode yang
digunakan pada penelitian ini dengan cara ektraksi menggunakan alat centrifuge extractor pada
tiga benda uji yaitu benda uji yang berasal dari AMP, campuran aspal yg berasal dari belakang
mesin Asphalt Finisher dan hasil pemadatan yang diambil menggunakan Coredrill dengan
menggunakan pelarut bensin. Penelitian ini meliputi pengujian kadar aspal, analisa berat jenis
dan penyerapan Air sebelum dan sesudah Ektraksi.Berdasarkan hasil penelitian Persentase
hasil ekstraksi kadar aspal dari ke 6 benda uji dari masing-masing sampel didapat nilai ratarata
yaitu dari AMP, finisher,dan coredrill adalah 5,51%, 5,46%, 5,34%. Dengan deviasi ratarata
sebesar 0,12 % dari kadar aspal JMF 5,56%. Kadar pori setelah ektraksi mengalami
penurunan dari nilai kadar pori JMF benda uji AMP, finisher,dan coredrill adalah 1,062%,
0,823%, 0,878%, dengan nilai rata – rata devisiasi sebesar 0,273 %. Dengan nilai rata-rata
kadar pori untuk benda uji AMP, finisher,dan coredrill adalah 0.673%, 0,667%, 0,602%
dengan nilai rata – rata devisiasi sebesar 0,273 %. Dan nilai filler setelah ektraksi mengalami
peningkatan dari nilai filler pada JMF dengan nilai rata-rata deviasi sebesar 1,07 %.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa perbandingan kadar aspal hasil ekstraksi dengan
menggunakan pelarut bensin, dapat disimpulkan bahwa kadar aspal (KA): KA JMF < KA
AMP < KA Saat penghamparan < KA Hasil Core, Nilai kadar Pori (KP) hasil ekstraksi
sebagai berikut: KP JMF < KP AMP < KP Saat penghamparan < KP Hasil Core, dan Kadar
filler menjadi bertambah setelah di ekstraksi . Ini membuktikan bahwa aspal masih meresap
kedalam pori, dan tidak semuanya terekstraksi secara sempurna. Berdasarkan kesimpulan
diatas penulis menyarankan untuk menggunakan pelarut yang mempunyai oktan lebih tinggi.
Description
Keywords
Ektraksi, Kadar aspal, Kadar Pori