Perempuan Suku Akit (Studi Aktivitas Kerja Dalam Komunitas Yang Memiskinkan Di Bantan Kabupaten Bengkalis)
No Thumbnail Available
Date
2019-07-30
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
wahyu sari yeni
Abstract
Program Nawa Cita pemerintahan presiden Joko Widodo yang salah satunya adalah upaya pemerintah dalam pengentasan kemiskinan melalui pembangunan ekonomi wilayah pesisir yang disertai dukungan dana trilyunan rupiah masih dalam proses yang belum memperoleh hasil yang optimal sebagaimana yang diharapkan. Fenomena ini menguatkan pandangan pemikir sosial bahwa kekuatan ekonomi dan keuangan bukan aspek tunggal untuk menjamin keberhasilan capaian pembangunan ekonomi.
Aspek sosial masyarakat merupakan sisi penting lainnya yang cenderung diabaikan oleh para perencana dan pelaksana pembangunan. Seperti halnya hambatan capaian pembangunan ekonomi pada komunitas masyarakat suku Akit di wilayah pesisir utara Bengkalis, seharusnya perlu ditinjau hambatan apa dibalik fenomena rendahnya produktivitas kerja masyarakat tersebut.
Data BPS 2015 menyebutkan bahwa 32.14% masyarakat pesisir hidup dibawah garis kemiskinan, yang memberikan kontribusi terhadap angka kemiskinan nasional yang sekarang mencapai 17.75% dari total jumlah penduduk Indonesia. Struktur sosial dalam masyarakat suku Akit umumnya dicirikan oleh adanya aktivitas kerja yang kuat yang merupakan konsekuensi dari sifat kegiatan pemanfaatan mangrove, bekerja di Panglong Arang dan sebagian kecil hidup sebagai nelayan. Pekerjaan-pekerjaan tersebut merupaka ikatan pekerjaan yang penuh dengan ketidakpastian. Bagi suku Akit, menjalin ikatan dengan patron (tauke) merupakan langkah yang penting dalam menjaga kelangsungan kehidupan keseharian mereka.
Penelitian ini di dilakukan di Desa Berancah Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis, dengan Subjek penelitian yaitu perempuan yang merupakan bagian dari Suku Akitnya Yang terbesar di Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis.
Penelitian ini menggunakan metode ganda/campuran antara kualitatif dengan kuantitatif (mixed method). Mixed method tersebut mengejawantah dalam bentuk metode kualitatif atas metode kuantitatif, bukan metode kuantitatif atas metode kualitatif. Sebab, dalam penelitian ini metode kuantitaif menjadi penunjang metode kualitatif, sehingga metode kuantitatif memiliki fungsi untuk memberikan data latar belakang yang terukur untuk mengkontekstualisasi studi-studi intensif skala kecil.
Description
Keywords
Perempuan Akit, Tindakan Kerja, Desa Berancah