Eksplorasi Dan Uji Daya Hambat Aktinomisetes Asal Tanah Gambut Cagar Biosfir Giam Siak Kecil-Bukit Batu,Riau Terhadap Jamur
No Thumbnail Available
Date
2018-08-23
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Tanah merupakan habitat utama mikroba teresterial sekaligus sumber utama
mikroba yang banyak digunakan dalam industri. Tiap-tiap tanah karena perbedaan sifat
fisikokimianya menyebabkan pada masing-masing tempat memiliki kekhasan mikroba
yang berbeda-beda. Crueger dan Crueger (1984), menjelaskan bahwa kelimpahan mikroba
di dalam tanah bervariasi diantaranya genus Arthrobacter jumlah kelimpahan 5-60%,
Bacillus 7-67%, Pseudomonas 3-15%, Agrobacterium 1-20%, Alcaligenes 2-12%,
Flavobacterium 2-10% dan Actinomycetes 10-33%.
Menurut Madigan, Martinko dan Parker (1994), aktinomisetes merupakan
kelompok bakteri yang berbentuk filamen, Gram Positif dan membentuk cabang-cabang
filamen (miselium) serta dapat hidup pada lingkungan yang beragam dan ekstrim.
Aktinomisetes memiliki warna yang buram atau opak, tidak mengkilap, permukaan
bertepung serta melekat kuat pada agar. Permukaan yang bertepung merupakan kumpulan
hifa yang terdiri dari spora. Morfologi ini hanya terlihat pada aktinomisetes dewasa
sedangkan pada koloni yang masih muda hanya terdiri dari hifa. Aktinomisetes dapat
merubah warna medium karena memiliki warna yang mudah larut dalam air dan akan
berdifusi ke dalam medium.Oskay, Tamer dan Azeri (2004) menjelaskan aktinomisetes
mampu menghasilkan berbagai metabolit sekunder yang berbeda-beda seperti antibiotik,
herbisida, pestisida, anti parasit dan enzim-enzim seperrti sellulosa dan xilanase.
Dalam studi ini, sampel tanah akan dikoleksi dari berbagai habitat berbeda pada
kawasan Cagar Biosfir Giam Siak Kecil-Bukit Batu Riau untuk dikaji keragaman
aktinomisetesnya. Aktinomisetes yang diisolasi akan diuji daya hambatnya terhadap jamur.