Teknik Baru Very High Gravity Fermentation Dan Suplementasi Tween80tm Untuk Optimasi Produksi Industri Bioetanol Dari Nira Nipah

dc.contributor.authorRossi, Evy
dc.contributor.authorRestuhadi, Fajar
dc.contributor.authorChairul
dc.date.accessioned2015-08-04T07:50:21Z
dc.date.available2015-08-04T07:50:21Z
dc.date.issued2015-08-04
dc.description.abstractKawasan pesisir Provinsi Riau dan pulau-pulau yang tersebar di sekitarnya merupakan kawasan yang kaya dengan hutan nipah. Nipah ini akan menghasilkan malai, dan bila dilakukan penyadapan akan didapat nira yang mengandung gula dan berpotensi untuk diolah menjadi etanol. Nira nipah berpotensi untuk menghasilkan 15.600 liter etanol per hektar, atau 2 kali lipat hasil yang diperoleh dari tebu, dan 6 kali lipat hasil dari jagung (Tamunaidu et al., 2011). Oleh sebab itu, strategi yang ditawarkan dalam penelitian ini adalah kajian terhadap kelayakan teknis dan teknologi dengan melakukan sejumlah eksperimen untuk mendapatkan kondisi fermentasi optimum dengan memperkenalkan proses fermentasi nira kental (very high gravity, VHG, fermentation. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi terbaik konsentrasi glukosa dan konsentrasi Tween80™ sebagai surfaktan dan sumber nutrisi bagi Saccharomyces cerevisiae teramobil untuk menghasilkan bioetanol pada proses fermentasi nira nipah kental (VHG). Penelitian ini telah dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi Tween80™ yang terdiri dari empat taraf (0; 0,2; 0,4; 0,6)% dan faktor kedua adalah konsentrasi glukosa nira nipah yang tediri dari tiga taraf (200, 250, 300g/l). Masing-masing kombinasi perlakuan akan diulang dua kali sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Parameter kadar etanol, kadar gula, total mikroba, dan pH diamati setiap hari selama lima hari. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan faktor pertama memberikan pengaruh nyata (P<0.01) terhadap kadar gula pada hari ke-1, 2, 3, 4 dan 5; memberikan pengaruh pada kadar etanol pada hari ke-1, dan 2. Faktor kedua memberikan pengaruh pada kadar gula hari ke-1. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kadar etanol yang dihasilkan berbanding lurus dengan perlakuan kadar gula di awal fermentasi. Semakin tinggi kadar gula maka etanol yang dihasilkan akan semakin tinggi pulaen_US
dc.description.sponsorshipProsiding Seminar Nasional 2013, Pekanbaruen_US
dc.identifier.isbn978-979-792-481-2
dc.identifier.otherwahyu sari yeni
dc.identifier.urihttp://repository.unri.ac.id/xmlui/handle/123456789/7450
dc.language.isoenen_US
dc.subjectTween80™en_US
dc.subjectnira nipahen_US
dc.subjectbioetanolen_US
dc.subjectSaccharomyces cerevisiaeen_US
dc.titleTeknik Baru Very High Gravity Fermentation Dan Suplementasi Tween80tm Untuk Optimasi Produksi Industri Bioetanol Dari Nira Nipahen_US
dc.typeUR-Proceedingsen_US

Files

Original bundle
Now showing 1 - 1 of 1
No Thumbnail Available
Name:
THP 10 Evy Rossi.pdf
Size:
249.95 KB
Format:
Adobe Portable Document Format
Description:
artikel
License bundle
Now showing 1 - 1 of 1
No Thumbnail Available
Name:
license.txt
Size:
1.71 KB
Format:
Item-specific license agreed upon to submission
Description: