Budidaya Bawang Dayak Pada Lahan Bekas Karlahut Dan Produksi Teh Badak Sebagai Tanaman Obat Herbal Menuju Desa Gambut Sejahtera Di Kecamatan Bungaraya

Abstract

Kecamatan Bungaraya mempunyai lahan yang subur baik untuk daerah pertanian maupun perkebunan. Letak strategis yaitu persimpangan lalu lintas dari kabupaten Bengkalis dan persimpangan perjalanan darat penghubung dari beberapa kabupaten yang melalui dermaga di Buton. Potensi topografi dan kesuburan tanah di kecamatan Bungaraya ini berpotensi berkembang dalam dunia usaha, seperti budidaya Bawang dayak dan mengolahnya menjadi obat herbal, yang sangat ini dibutuhkan masyarakat. Daerah bekas Kebakaran Lahan dan Hutan (KARLAHUT) biasanya dimanfaatkan untuk perkebunan kelapa sawit. Agar pengawasan dan pemanfaatan bekas lahan KARLAHUT lebih efisien dan bernilai guna, maka lahan tersebut dapat diselang-seling dengan ditanaman Bawang dayak. Kondisi alam Tanaman Bawang dayak (Kalimantan) diduga cendrung serupa dengan kondisi alam di kabupaten Siak. Maka dari itu diperlukan informasi teknik pembibitan dan budi daya Bawang dayak. Selain itu, informasi pengolahan bawang dayak dan khasiatnya sebagai obat herbal dapat dijadikan sebagai peluang usaha masyarakat di kecamatan Bungaraya kabupaten Siak. Permasalahan mitra yaitu: kurangnya pengetahuan dan partisipasi pemanfaatan lahan bekas kebakaran lahan dan hutan, kurangnya pemanfaatan kebun kelapa sawit untuk tanaman tanaman tumpang sari untuk budidaya Bawang dayak (BADAK), belum diketahuinya manfaat dan khasiat BADAK, belum dipahami pengolahannya sebagai obat herbal berupa teh celup BADAK yang berpeluang dijadikan usaha home industri rumah tangga. Sasaran kegiatan pengabdian ini adalah sebanyak 60 orang, terdiri dari guru di Kecamatan Bungaraya (20 orang), Ibu penggerak PKK kecamatan (20 orang), Oganisasi pemuda, LSM (20 orang). Tujuan yang ingin dicapai adalah melatih masyarakat untuk memanfaatkan lahan bekas kebakaran lahan dan hutan atau tanaman selingan pada kebun sawit untuk budidaya tanaman Bawang dayak; 2) mengetahui kahasiat dari tanaman ini dapat dirasakan oleh semua orang dengan mudah; 3) terampil mengolah umbi bawang dayak menjadi Teh Badak (Bawang Dayak), pengemasan dan pemasarannya sebagai usaha rumah tangga untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Metode kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari 2 tahapan kegiatan yaitu : 1 Sosialisasi pemanfaatan lahan bekas KARLAHUT, dang staterti pemanfaatan tanaman tumpang sari BADAK di kebun kelapa sawit serta manfaat BADK sebagai obat herbal dan potensinya untuk kegiatan home industri Teh celup BADAK; 2)Pelatihan Mitra Pelatihan strategi dan teknik budidaya BADAK (teknik pembenihan, pengadaan stok benih BADAK, produktivitas BADAK),3) Pelatihan kolaborasi stratrgi pengolahan teh celup BADAK, pengemasan dan strategi pemasaran. Hasil yang akan dicapai adalah: 1) Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan lahan bekas KARLAHUT dan budidaya bawang dayak, khasiat dan manfaat nya; 2) Meningkatnya keterampilan dan minat teknik budidaya BADAK, pengolahan, pengemasan dan strategi pemasaran BADAK sebagai obat herbal; 3) tumbuhnya home industri teh celup BADAK untuk menambah pendapatan keluarga dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa gambut sejahtera di kecamatan Bungaraya. Luaran dari kegiatan publikasi, biner, draf buku saku tentang khasiat dan cara pengolahan bawang bayak dan produk kemasan teh BADAK

Description

Keywords

Lahan bekas KARLAHUT, Bawang dayak, Teh BADAK

Citation