Rekayasa Teknologi Membran Untuk Produksi Biodiesel
No Thumbnail Available
Date
2013-01-09
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Biodisel dapat diproduksi dari minyak nabati seperti CPO atau CPO parit melalui
proses esterifikasi transesterifikasi dan transesterifikasi. Untuk CPO mutu standar
tranesterifikasi hanya dilakukan satu tahap, sedangkan untuk CPO mutu rendah
mengandung asam lemak bebas tinggi tranesterifikasi dilakukan dua tahap, akibatnya
konsumsi metanol menjadi dua kali lipat dan rendemen biodiesel menurun sebesar 20-
30%. Oleh karena itu untuk bahan baku CPO mutu rendah perlu treatment bahan baku
untuk menurunkan kadar FFA < 5%, demikian juga kandungan gum tidak lebih dari 60
ppm. Kadar F FA dan Gum dalam bahan baku CPO parit dapat diturunkan dengan
menggunakan teknologi membran.
Telah dilakukan penelitian terhadap membran ultrafiltrasi untuk menurunkan
kadar Gum dan FFA dengan modul Capillary dengan sistim aliran cross Flow yang
beretujuan untuk mempelajari : Fluk terhadap waktu pada pada berbagai tekanan,
pengaruh jenis bahan kimia terhadap pengembalian fluk; dan efektivitas konsentrasi
bahan kimia terhadap fluk recovery dan Resintance Removal serta rejeksi. Penelitian
dilakukan dengan memvariasikan: tekanan; konsentrasi bahan kimia pencuci, jenis bahan
kimia masing pada tekanan 0,5; 1.; 1,5; dan 2 bar, konsentrasi 0; 0,5; dan 1 N , jenis
bahan pencucian kimia NaOH dan HCL. Prosudur penelitian meliputi Pengukuran fluk
mula-mula (JwO dengan aquades selama 20 menit. Pengukuran fluk treatment CPO parit
selama 90 menit (Jw). Pengukuran fluk pada pembilasan pertama dengan aquadet selama
20 menit (Jww)- Pengukuran fluk pada pencucian kimia selama 20 menit(Jc). Pengukuran
fluk pada pembilasan tahap kedua dengan aquades (Jwc)-
Hasil penelitian menunjukkan: rejeksi FFA dan Phosphorous masing-masing
mencapai 82% dan 44%; Fluk permeat tertinggi dicapai 3.5 L/Jam.m^ pada pencucian
dengan NaOH i N dan tekanan operasimembran 2 bar; Fluk permeat Recovery (FR)
tertinggi mencapai 55% pada pencucian dengan HCL 0,5 N dan tekanan operasi 2bar;
Resistance Removal (RR) paling tinggi mencapai 82% pada tekanan 2 bar dan
konsentrasi pencucian dengan NaOH 1 N ; Faktor konsentrasi larutan pencuci
memberikan kontribusi terbesar yaitu mencapai 55,85%) untuk FR dan 48,51%) untuk RR
dan diikuti oleh kombinasi tekanan konsentrasi mencapai 12,65%) untuk FR dan
kombinasi jenis bahan pencuci dengan konsentrasi dengan kontribusi 20,62%).