Kearifan Lokal Peanfaatan Daerah Aliran Sungai (DAS) Rangau Di Desa Rantau Kopar Kabupaten Rokan Hilir

Abstract

Penelitian deskriptif tahun ke-1 pengelolaan sungai berbasis kearifan lokal, bertujuan untuk memberikan gambaran Kearifan Lokal Masyarakat Rantau Kopar dalam pengelolaan sungai Rangau. Penelitian ini telah dilakukan pada Bulan Januari hingga Bulan Juni 2017. Parameter penelitian mencakup 5 komponen yaitu: 1) perencanaan, 2) pemanfaatkan, 3) pengendalian dan 4) pemeliharaan serta 5) kondisi kearifan lokal terkini meliputi: komposisi komunitas, mata pencaharian penduduk, partisipasi masyarakat terhadap kearifan lokal, sinergisitas kebijakan pemda dengan kearifan lokal. Pengumpulan data dengan metode wawancara mendalam dengan teknik snowball sampling pada informan kunci yaitu Pemuka Adat dan Tokoh Masyarakat didapat responden sebanyak 30 orang, metode observasi lapangan dan dokumentasi. Data diklasifikan, ditabulasii dipersentase dan selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Rantau Kopar memiliki berbagai kearifan lokal dalam melaksanakan pengelolaan sungai Rangau antara lain, (a) perencanaan meliputi pengetahuan lokal yaitu tata ruang yang terbagi atas tiga lahan yaitu permukiman, pengairan dan perkebunan serta proses pengelolaan sungai Rangau menggunakan alat-alat tangkap yang ramah lingkungan yaitu: tembak, penilar, bubu dan rawai. (b) pemanfaatkan potensi ketersediaan yang terdapat di Sungai Rangau didasarkan: 1) seleksi jenis dan ukuran ikan tangkapan; 2) perpindahan lokasi penangkapan dan waktu penangkapan; (c) pengendalian meliputi upaya pencegahan dengan pantang larang yaitu; menuba, penangkapan pada hari besar islam dan orang meninggal, membuang sampah ke sungai, membunuh labi labi dan buaya,berkata kotor dan sombong serta pantang larangan mandi menggunakan gayung di Sungai (d) pemeliharaan menjaga produktivitas ikan dengan larangan dan mitos. 5) kondisi kearifan lokal yaitu kearifan lokal dipatuhi sebagian komunitas, mata pencaharian dominan sebagai nelayan berpindah sebagai petani sawit. masyarakat kurang mematuhi hukum dan sanksi adat, eksploitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) menjadi lahan sawit, meningkatnya mata pencaharian yang dominan sebagai petani sawit. Simpulan; tantangan kearifan lokal terkini adalah bagaimana strategi penerapan kebijakan pemda yang bersinergi dengan kearifan lokal dalam regulasi dan pengelolaan DAS Rangau

Description

Keywords

Kearifan Lokal, Snowball Sampling, Pengelolaan sungai Rangau

Citation