Pengembangan Produksi Bioetanol Dari Reject Pulp Pabrik Pulp & Paper Dengan Proses Sakarifikasi & Ko Fermentasi Serentak
No Thumbnail Available
Date
2015-07-27
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Reject pulp merupakan limbah padat dari industri Pulp and Paper. Reject pulp adalah sisa
potongan kayu yang tidak sempurna dimasak pada tangki digester pabrik pulp karena
adanya mata kayu {knot) dan ukurannya tidak memenuhi standar pulp . Komposisi reject
pulp terdiri dari selulosa, hemiselulosa, lignin, dan ekstraktif. Selulosa dan hemiselulosa
reject pulp dapat dikonversi menjadi bioetanol. Teknik konversi reject pulp menjadi
bioetanol dilakukan dengan metode Sakarifikasi dan ko-fermentasi serentak (SKFS).
SKFS merupakan modifikasi dari sakarifikasi dan fermentasi serentak (SFS) dimana SKFS
dihubungkan pada fermentasi gula pentosa (xilosa) dan gula heksosa (glukosa) menjadi
bioetanol menggunakan dua atau lebih agen fermentasi sementara proses sakarifikasinya
merupakan reaksi hidrolisis enzimatik.
Pada penelitian ini reject pulp yang digunakan berasal dari PT.RAPP berlokasi di
Pengkalan Kerinci Kabupaten Palalawan Propinsi Riau. Reject pulp dicuci dengan air
kemudian dikeringkan dan dihaluskan menjadi ukuran 40-60 mesh selanjutnya ditentukan
komposisinya Kemudian reject pulp dikonversi menjadi bioetanol melalui proses
Sakarifikasi dan ko-fermentasi serentak (SKFS). Tahap hidrolisis menggunakan kombinasi
enzim selulase, enzim xilanase, dan enzim selubiose. Tahap fermentasi menggunakan
kombinasi khamir Saccharomyces cerevisiae dan Pichia stipitis. Saccharomyces cerevisiae
dan Pichia stipitis segar dari stok pembiakan masing-masing diinokulasi dalam medium
inokulasi (glukosa, 10 gl'^; yeast extract, 1 gl"'; KH2PO4, 0,1 gf'; MgS04.7H20, 0,1 gl"';
dan (NH4)2S04, 0,1 gl"'). Sebelum diinokulasi, medium disterilisasi uap dalam autoclave
pada suhu 121°C selama 15 menit, kemudian didinginkan. Setelah dingin khamir
dimasukan ke dalam medium lalu dishaker selama 24 jam. Kemudian konsentrasi sel
khamir dalam satuan optical density (OD) dianalisis menggunakan Spektrofotometer
dengan panjang gelombang 600 nm. Reject pulp sebanyak 0,5 gram kemudian dimasukan
ke dalam erlenmeyer 100 ml, lalu ditambahkan nutrien medium, Na-sitrat buffer (0,1 M)
(pH = 4; 4,5; 5; 5,5 dan 6) dan aquades hingga total volume media fermentasi 27,5 mL.
Kemudian disterilisasi uap dengan menggunakan autoclave selama 15 menit. Setelah
dingin kemudian ditambahkan enzim masing-masing 0,05 gram selulase, 0,05 gram
xilanase dan inokulum khamir masing-masing 7,5 ml inokulum Saccharomyces cerevisiae
dan 7,5 ml inokulum Pichia stipitis. Campuran media SKFS dishaker sesuai variabel
waktu (6, 12, 24, 48, 72 dan 96 jam). Hasil proses SKSF kemudian dipisahkan dengan
menggunakan sentifuge tube sehingga diperoleh cairan bersih. Cairan bersih yang
diperoleh kemudian dianalisa dengan menggunakan Gas Kromatografi (Shimadzu GC-
14B, Kolom Poll (Shimadzu GC-14B, Kolom Poll Etilen Glikol Adipat (PEG-20).