ALGA – Ekologid dan Prospek Pemanfaatan
No Thumbnail Available
Date
2015-01-21
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Bagi orang awam, istiiah alga daipat diberikannya dalam penyebutan beragam, seperti lapisan licin
pada permukaan pantai, penyebab bau pada lingkungan pantai, penyebab kotornya kolam renang,
makanan bagi hewan laut, lapisan licin yang tumbuh pada saluran buangan, penyebab hijaunya atap
dan dinding rumah, dan lain lain. Bold dan Wynne (1985) menyebutnya dengan "ponds scunf, "frog
spittle, "water mossed dan "seaweeds". Di Indonesia, alga lebih dikenal dengan nama ganggang,
lumut, dan rumput laut Penyebutan itu, sering diberikan kepada biomassa alga yang dapat tumbuh di
beragam tempat (Keats, 1997). Namun secara biologis, alga diartikan sekelompok mahluk hidup
tumbuhan tingkat rendah berbentuk thallus, sangat sederhana dan tidak memiliki jaringart vaskuler,
yang dapat tumbuh di berbagai media. Tumbuhan alga juga disebut thallophyta. Thallophyta diartikan
sebagai tumbuhan berthallus; artinya sekelompok tumbuhan yang memiliki batang, akariinaOpun
daun sejati melainkan tumbuhan yang memiliki organ yang hanya menyerupai batang, akar atau daun
belaka. Selain itu, alga juga dapat dibedakan dengan tumbuhan lainnya melaluii fenomena reproduksi
seksual (Bolddan Wynne, 1985): t ) alga sel tunggal individunya berperan langsung sebagai organ
reproduksi; 2) sebagian alga multiset, gamet dihasilkan dalam satu sel tertentu atau gametangia; 3 )
alga multisel lain ada juga yang gametangianya dihasilkan oleh beberapa sel. Namun demikian, ada
juga kelompok alga yang melakukan perkembangbiakan melalui reproduksi aseksual. Alga tipe ini biasanya menghasilkan spora berflagel yang mampu bergerak aktif dan/atau spora tidak bergerak
dalam sporangia. Sporangia dapat dihasilkan oleh satu set tertentu atau oleh beberapa sel pada alga
multisel.