Pengembangan Cold Storage Hemat Energi Sebagai Mesin Refrigerasi Hibrida Memanfaatkan Panas Buang Kondensor Pada Drying Room Menggunakan Refrigeran Hidrokarbon Subsitusi R-22
No Thumbnail Available
Date
2016-04-20
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Mesin refrigerasi/pendingin yang paling umum digunakan adalah mesin
refrigerasi siklus kompresi uap. Sejumlah energi dibutuhkan untuk menghasilkan
efek pendinginan. Di sisi lain, panas dibuang oleh sistem ke lingkungan untuk
memenuhi prinsip-prinsip termodinamika. Panas yang terbuang ke lingkungan
biasanya terbuang begitu saja tanpa dimanfaatkan. Demikian juga pada mesin pompa
panas, sejumlah energi dibutuhkan untuk menghasilkan efek pemanasan dengan cara
menyerap panas dari lingkungan. Panas yang diserap dari lingkungan sebetulnya
dapat digunakan untuk mendinginkan sesuatu, tapi biasanya cenderung dibiarkan
terbuang. Bertolak dari kasus mesin refrigerasi dan mesin pompa panas diatas , maka
dikembangkan suatu sistem yang menggunakan prinsip refrigerasi dan pompa panas
pada satu mesin, yang disebut mesin refrigerasi kompresi uap hibrida.
Refrigeran halokarbon seperti R22 yang sering digunakan pada sistem ini
belakangan diketahui berpotensi merusak lapisan ozon, sehingga pemakaiannya
harus dihentikan. Dan sebagai gantinya digunakan refrigeran hidrokarbon, salah
satunya adalah HCR22 yang ramah lingkungan. Pada penelitian ini dilakukan
pengembangan Cold Storage Hemat Energi yang memanfaatkan chiller hasil
pendinginan di evaporator untuk menghasilkan air dingin bertemperatur 0oC yang
akan digunakan di koil pendingin. Kajian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui
karakteristik dari mesin kompresi uap hibrida dengan menggunakan refrigeran
hidrokarbon subsitusi R22.
Hasil penelitian menunjukkan: penggunaan massa refrigeran hidrokarbon HCR22
optimum pada mesin kompresi uap hibrida 400 gram pada COP 2,546. Terjadi
penghematan/pemanfaatan energi sebesar daya pemanasan yaitu 58,12% yang dapat
digunakan untuk pemanasan ruang atau untuk pengeringan. Penggunaan koil dummy
air panas pada sisi panas (kondensor) sangat penting untuk menjaga kestabilan
termodinamik mesin pendingin kompresi uap hibrida. Beda temperatur rata-rata
antara koil pemanas/koil pendingin dengan temperatur ruang panas/temperatur ruang
pendingin berkisar 3 – 5 oC. Penggunaan tangki air dingin kapasitas 45 liter sebagai
thermal energy storage dengan temperatur awal 0 oC pada kondisi ice on coil dapat
mempertahankan ruang dingin pada temperatur 24 oC selama 120 menit