Kekuatan Lengkung Tangkai Gabah (Varietas Ciliwung dan Ciherang)
No Thumbnail Available
Date
2016-03-01
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Kehilangan (loses) gabah selama kegiatan pasca-panen masih menjadi issu penting. Dari sejumlah faktor yang berpengaruh, kekuatan tangkai gabah (pedicel) diduga memiliki peran signifikan terhadap tingkat kehilangan ini. Untuk itu, penelitian ini didesain untuk mengkaji kekuatan lekat gabah pada tangkainya, khususnya varietas Ciliwung dan Ciherang. Penelitian ini dilaksanakan pada pada bulan April-Juni 2013. Sebagai sumber sampel, sekitar 100 batang padi untuk masing-masing varietas dipanen dari sawah di Kabupaten Maros Sulsel. Dua puluh batang yang relatif memiliki bulir gabah sehat dipilih dari sumber sampel. Kemudian, dua bulir gabah dengan tangkainya masing-masing diambil dari bagian atas, tengah dan bawah cabang malai utama. Cabang malai utama yang diobservasi adalah cabang kelima dari pangkal malai. Kekuatan lengkung tangkai gabah diukur dengan menggunakan Texture Analyzer. Hasil t-test berpasangan menunjukkan bahwa kekuatan lengkung padi varietas Ciherang lebih besar dari varietas Ciliwung, p-value 0.027. Rata-rata kekuatan lengkung varietas Ciherang dan Ciliwung masing-masing sebesar 0.03486 kg and 0.03097 kg. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tangkai gabah dari posisi paling bawah secara konisten memilki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan yang berasal dari bagian tengah dan ujung malai. Perbedaan kekuatan lengkung antara gabah yang terletak pada ujung dan pangkal cabang malai sekitar 29% untuk varietas Ciliwung dan 8% untuk Ciherang
Description
Keywords
padi, angkai-gabah, kekuatan lengkung