POPULASI MIKROBA DI KAWASAN LAHAN GAMBUT YANG DIALIH FUNGSI MENJADI HUTAN TANAMAN INDUSTRI YANG DITANAMI Acacia crassicarpa
No Thumbnail Available
Date
2017-01-03
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Alih fungsi lahan gambut menjadi lahan pertanian atau hutan tanaman industri
(HTI), mengakibatkan terganggunya mikrohabitat tanah dan pada akhirnya akan
berdampak terhadap populasi dan aktivitas mikroba tanah. Aktivitas dan populasi
merupakan indikator sensitif terhadap stres lahan, sehingga dapat digunakan untuk
memantau kualitas dari ekosistem tanah. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis dampak dari alih fungsi lahan gambut menjadi HTI yang ditanami
Acacia crassicarpa melalui karakterisasi fisika-kimia tanah dengan metode
standar dan penghitungan total populasi bakteri kopiotrof, oligotrof, dan jamur
dengan metode Total Plate Count (TPC). Sampel tanah diambil dari 3 lokasi yang berbeda yaitu area konservasi sebagai kontrol, akasia rotasi III, dan akasia rotasi
IV. Hasil penelitian untuk pH, temperatur tanah, berat kering tanah, kandungan
air, dan berat volume tanah berturut-turut berkisar antara 5,08-6,11, 28,54-300C,
0,62-0,72 g, 28-38%, dan 0,39-0,42 g/cm3. Total populasi bakteri kopiotrof
berkisar antara 0,90-4,20 x109 CFU/g tanah. Total populasi tertinggi bakteri
kopiotrof terdapat di lokasi HTI rotasi III, dan terendah terdapat di area
konservasi. Total populasi bakteri oligotrof berkisar antara 0,74-4,53x109 CFU/g
tanah. Total populasi bakteri oligotrof tertinggi terdapat di lokasi HTI rotasi III,
dan terendah terdapat di area konservasi. Total populasi jamur berkisar antara
antara 0,41-1,17x104 CFU/g tanah. Total populasi jamur tertinggi terdapat di area
konservasi, dan terendah terdapat di HTI rotasi IV. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dampak alih fungsi lahan berpengaruh terhadap total populasi bakteri
kopiotrof, oligotrof, dan jamur.
Description
Keywords
Alih fungsi lahan, bakteri kopiotrof, bakteri oligotrof, jamur, lahan gambut