Karang dan Zooxanthellae Avertebrata Dan Miro-Algae Pengendali Ekosistem Terindah Dunia
No Thumbnail Available
Date
2012-12-04
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Boleh dikatakan semua ekosistem yang berada di Negara ini
tanpa terkecuali sedang menuju kehancuran, baik yang berada di
darat maupun di laut. Salah satu ekosistem yang menjadi perhatian
dunia saat ini dikenal dengan nama Coral Reef (terumbu karang).
Terumbu karang merupakan ekosistem bawah laut yang sangat indah
dan mengagumkan. Bahkan Barnes dan Hughes (1995)
mengungkapkan bahwa terumbu karang sebagai surga di alam nyata.
Disamping memiliki nilai estetika yang sangat tinggi juga memiliki
keanekaragaman hayati terbesar serta memiliki produktifitas paling
berlimpah diantara ekosistem yang ada di bumi. Ekosistem ini
sebagian berada dalam keadaan kritis. Secara global diperkirakan
bahwa sekitar 10% terumbu karang telah hancur, banyak dalam posisi
sulit untuk kembali kekeadaan semula, dan sekitar 20% memiliki
kondisi sedang menurun menjelang 20 tahun ke depan. Paling kurang
dua pertiga terumbu karang dunia berkemungkinan secara ekologi
akan hancur menjelang periode cucu kita, kecuali kalau kita
mengimplementasikan manajemen yang efektif dan memprioritaskan
terhadap ekosistem ini (Coral Reefs, 2(K)0). Penyebab kerusakan
tersebut sebagian besar disebabkan peibuatan manusia, sebagai mana
diungkapkan Allah SWT (Alqur'an, Surat Arram, ayat 41) sekian
abat yang lalu bahwa 'Telah terjadi kerusakan di darat dan di laut
disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) peibuatan mereka, agar mereka
kembali (ke jalan yang benar).
Terumbu karang dan karang masih minim difahami masyarakat
awam dan bahkan oleh masyarakat kita yang sudah berpendidikan
sekalipun. Diantara Saintis Indonesia sendiri juga masih ada yang
memakai istilah yang berbeda terhadap karang, seperti Sukarno
(2001) yang menggunakan istilah "bunga karang". Sehingga
menambah daftar nama yang berbeda terhadap nama hewan tersebut.
Karang sebagai hewan pembentuk utama terumbu karang masih ada
yang menganggap sebagai benda mati (batu). Tetapi bagi nelayan,
terumbu karang sudah lama mereka pahami sebagai daerah tujuan
penangkapan ikan utama karena ekosistem perairan dangkal laut
tropis tersebut memiliki jumlah dan jenis ikan serta organisme laut
lainnya yang berlimpah.