Asesmen Potensi Recovery Energi Dari Sampah Perkotaan Di Tpa (Tempat Pemrosesan Akhir) Sampah Untuk Infrastruktur Persampahan Berkelanjutan
No Thumbnail Available
Date
2016-03-07
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Pertambahan jumlah penduduk dan pola konsumsi masyarakat mengakibatkan bertambahnya
volume, jenis, dan karakteristik sampah yang semakin beragam. Paradigma baru pengelolaan
sampah, yakni memandang sampah sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi dan
dapat dimanfaatkan (misalnya untuk energi, kompos, pupuk ataupun bahan baku industri).
Semakin meningkatnya debit sampah yang masuk ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) sampah
menyebabkan kebutuhan akan lahan TPA semakin tinggi, namun pengadaan lahan untuk TPA
yang baru banyak menghadapi rintangan karena sulitnya menemukan lokasi baru untuk TPA,
biaya yang tinggi dan potensi menimbulkan masalah/dampak baru terhadap lingkungan hidup.
Tujuan penelitian ini adalah melakukan asesmen pemulihan/recovery potensi energi dari
sampah perkotaan di TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) sampah untuk pembangunan
infrastruktur persampahan yang berkelanjutan. RDF (Refuse Derived Fuel) dikenal sebagai
bahan bakar alternatif yang diproduksi dari fraksi sampah yang mudah terbakar dimana
tersusun atas sampah plastik dan material lainnya seperti tekstil, kayu dan lain sebagainya.
Metode yang dilakukan adalah pengukuran langsung di TPA sampah terhadap komposisi
sampah sesuai SNI 19-3964-1994 dan karakteristik fisik sampah; pengujian sampel di
laboratorium terhadap karakteristik kimia sampah, dan identifikasi potensi energi dari sampah
untuk RDF. Berat jenis sampah TPA 220,44 kg/m3. Dominasi terbesar untuk: ukuran partikel
sampah TPA adalah yang berukuran diameter > 50 mm sebesar 62,875%; komposisi sampah
organik sebesar 65,75%; dan kadar air sampah organik sebesar 70,704%. Berdasarkan
asesmen, sampah di TPA berpotensi untuk bahan baku RDF, yakni sebesar 27,619% sampah
yang mudah terbakar dan 24,625% sampah organik (sampah kebun). Karakteristik sampah di
Indonesia memiliki kadar air yang tinggi, maka dibutuhkan suatu pra-pengolahan untuk
menurunkan kadar air tersebut serta adanya kontrol terhadap kualitas RDF. Dengan demikian,
sampah perkotaan dapat diolah untuk pemulihan energi (recovery energy).
Description
Keywords
Berkelanjutan, Energi, RDF (Refuse Derived Fuel), Recovery, Sampah