PENENTUAN TEMPERATUR TERHADAP KEMURNIAN SELULOSA –

No Thumbnail Available

Date

2013-05-04

Journal Title

Journal ISSN

Volume Title

Publisher

Abstract

Pulau Sumatera khususnya Provinsi Riau merupakan provinsi yang memiliki areal perkebunan kelapa sawit paling luas di Indonesia. Luas areal perkebunan sawit di Riau terus tumbuh dengan pesat. Hal ini diiringi dengan meningkatnya limbah batang sawit hasil peremajaan. Batang sawit dan abu tandan kosong belum dimanfaatkan secara maksimal. Limbah batang sawit mengandung selulosa (35,92%), hemiselulosa (26,05%), dan lignin (17,74%). Ditinjau dari komposisinya, batang sawit berpotensi diolah lebih lanjut untuk memurnikan selulosa – , yang dapat dijadikan bahan baku produk turunan selulosa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh temperatur pemasakan, waktu pemasakan, dan nisbah larutan – padatan terhadap proses hidrolisis batang sawit untuk memisahkan selulosa- Hidrolisis batang sawit dengan larutan ekstrak abu TKS dilakukan dalam reaktor hidrolisis dengan variasi kondisi operasi temperatur pemasakan (70, 80, 90, 100, dan 110oC). Proses hidrolisis berlangsung dengan sirkulasi cairan pemasak. Setelah proses hidrolisis selesai, batang sawit hasil hidrolisis tersebut dianalisa, kemurnian selulosa – , kadar lignin, dan kadar hemiselulosa batang sawit. Kondisi operasi maksimal diperoleh pada temperatur pemasakan 100oC dengan kemurnian selulosa – 90,61, kadar lignin 4,7%, dan hemiselulosa 0,58%.

Description

Keywords

Abu Tandan Kosong Sawit, Batang sawit, Hidrolisis, Selulosa-a

Citation