PERBANDINGAN HUKUM PEMBERIAN KOMPENSASI BAGI KORBAN PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA BERAT DI INDONESIA DAN INTERNASIONAL
dc.contributor.author | Syarif, Yossi Kurnia | |
dc.date.accessioned | 2013-07-24T03:14:36Z | |
dc.date.available | 2013-07-24T03:14:36Z | |
dc.date.issued | 2013-07-24 | |
dc.description | Kompensasi bagi korban pelanggaran HAM berat ditingkat internasional dibeberapa negara seperti Chili di atur dalam Undang-Undang 19.123 tertanggal 31 Januari 1992 yang merupakan instrumen pembentukan Korporasi Nasional untuk Pemulihan dan Rekonsiliasi. Sedangkan Jerman, pada tahun 1965 diberlakukannya Undang-Undang Final Federal (Bundesentschadigungs schluessgesetz/BEG). Selanjutnya International Criminal Tribunal for Rwanda (ICTR) 1998 yang berkedudukan di Arusha, Tanzania, berwenang untuk menuntut individu-individu atas pelanggaran serius. | en_US |
dc.description.abstract | One form of protection that became the right for a victim is to get compensation. Some regulation in Indonesia manage about the compensation distribution such as Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, Undang – Undang No. 26 Tahun 2000 about human right court, Undang – Undang No. 13 Tahun 2006 about protection for victim and witness, Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun 2002 about compensation, restitution, and rehabilitation for the severe human rights violations. But based on the observation, it’s rarely the victim of the criminal violation get compensation. | en_US |
dc.identifier.uri | http://repository.unri.ac.id:80/handle/123456789/4672 | |
dc.language.iso | en | en_US |
dc.subject | compensation | en_US |
dc.subject | victim | en_US |
dc.subject | Comparative of law | en_US |
dc.title | PERBANDINGAN HUKUM PEMBERIAN KOMPENSASI BAGI KORBAN PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA BERAT DI INDONESIA DAN INTERNASIONAL | en_US |
dc.type | student Paper Post Degree | en_US |
Files
Original bundle
1 - 1 of 1
No Thumbnail Available
- Name:
- JurnaL HAM.pdf
- Size:
- 203.81 KB
- Format:
- Adobe Portable Document Format