Dampak perubahan suhu lingkungan perairan terhadap perubahan kemampuan renang ikan jack mackerel (Trachurus japonicus) melalui pendekatan fisiologi
No Thumbnail Available
Date
2017-06-07
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Pengaruh perubahan suhu lingkungan perairan (10⁰C pada musim dingin, 15⁰C pada musim gugur dan
semi, dan 22⁰C pada musim panas) terhadap kemampuan renang ikan jack mackerel (Trachurus japonicus)
(Fork Length (FL):14,48±0,77 cm) diamati di dalam sebuah tangki berarus. Suhu air di dalam tangki aklimasi
ikan selama percobaan dan tangki berarus dikendalikan dengan menggunakan pengatur suhu digital. Pada saat
ikan berenang dengan variasi kecepatan yang berbeda dilakukan pula pengukuran laju detak jantung dengan
menghubungkan sepasang eletroda enamel insulated tungsten pin yang ditanam pada bagian rongga pericardial
ikan tersebut. Sepasang elekroda tersebut dihubungkan ke Elektrokardiograf melalui sebuah kawat tembaga
halus dan bio-amplifier. Kemudian untuk menduga kecepatan renang maksimum ikan pada kondisi suhu
perairan yang berbeda (10, 15, dan 22⁰C) diestimasi dengan menggunakan metode kontraksi otot minimum.
Kontraksi otot diukur dengan menggunakan strain gages yang diberikan ransangan listrik 7 volt. Reaksi
konstraksi otot terhadap ransangan listrik dapat di monitor pada layar electro-myograf. Hasil pengamatan
menunjukan daya tahan dan kecepatan renang ikan jack mackerel menurun pada suhu lingkungan perairan yang
lebih rendah (10⁰C) dari pada suhu lingkungan yang lebih hangat (15 dan 22⁰C). Kisaran kecepatan renang
sustained swimming speed < 2,5FL/detik untuk suhu 10⁰C, < 3,4FL/detik untuk suhu 15⁰C, dan < 3,2FL/detik
untuk suhu 22⁰C. Estimasi kecepatan renang maksimum berdasarkan metode minimum muscle contraction time
menunjukkan kecepatan renang lebih lambat pada suhu 10⁰C, yaitu 10,1±2,2 FL/detik. Kecepatan renang
maksimum tersebut meningkat menjadi 13,9.±2,9 FL/detik pada suhu yang lebih hangat (15⁰C) dan 13,9±3,2
FL/detik pada suhu 22⁰C. Aktivitas rata-rata laju detak jantung ikan juga menurun (25,3±5,7 detak/menit) pada
suhu rendah (10⁰C), meningkat 38,9±11,1 detak/menit pada suhu yang lebih hangat (15⁰C) dan meningkat lebih
tinggi 67,2±13,2 detak/menit pada suhu 22⁰C. Lebih lanjut, hubungan antara suhu lingkungan perairan,
kemampuan renang ikan dan proses fisiologi T. japonicus didiskusikan secara mendalam dalam makalah ini
Description
Keywords
fisiologi, jack mackerel (Trachurus japonicus), minimum muscle contraction time, suhu lingkungan perairan, sustained swimming speed