Kaji Eksperimental Mesin Refrigerasi Siklus Kompresi Uap Hibrida dengan Memanfaatkan Panas Buang Perangkat Pengkondisian Udara untuk Pemanas Air (Water Heater) Menggunakan Refrigeran Hidrokarbon Subsitusi R-22
No Thumbnail Available
Date
2013-03-06
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Refrigeran halokarbon seperti R22 yang sering digunakan pada sistem refrigerasi
telah diketahui berpolensi merusak lapisan ozon, sehingga pemakaiannya harus
dihentikan. Dan sebagai gantinya digunakan refrigeran hidrokarbon, salah satunya
adalah HCR22 yang ramah lingkungan. Pada peneiitian ini dilakukan suatu kaji
eksperimentai untuk mcmbandingkan antara HCR22 dan R22 dengan menggunakan
mesin pendingin kompresi uap hibrida. Kajian tefsebut dimaksudkan untuk
mcngctahui prestasi dan karakteristik dari mesin kompresi uap hibrida dengan
menggunakan HCR22 dan R22, serta pemanfaatan panas buang untuk pemanas air
(watej- heater) untuk berbagai kepcrluan air panas.
Hasil peneiitian yang didapat, menunjukkan terjadi penghematan massa
refrigeran HCR22 sebesar 57,78 % dengan laju pendinginan dan laju pemanasan baik
refrigeran hidrokarbon maupun refrigeran halokarbon memperlihatkan hasil yang
relatif sama. Dampak pendinginan dengan refrigeran hidrokarbon HCR22 naik 16,1
% sedangkan dampak pemanasan turun 2,68 %. Daya kompresor dengan refrigeran
HCR22 lebih hemat 25,04 % dibanding dengan menggunakan R22. Kincrja
performansi mesin kompresi uap hibrida meningkat dengan menggunakan
Hidrokarbon HCR22. COP naik 39,12 %, PF naik 29,7 %, TP naik 33,77 %. Air
panas yang dihasilkan dengan refrigeran hidrokarbon HCR22 rata-rata 40°C pada
tekanan kondensor 250 Psi sedangkan dengan R22 rata-rata 45"C pada tekanan, pada
tekanan kondensor rata-rata 360 Psi. Tekanan kerja kondensor rata-rata dengan
HCR22 yang lebih rendah 27,73% dibandingkan R22 memberikan tekanan kerja
yang lebih aman dan awet bagi kompresor untuk pemakaian jangka panjang.