PROFIL KOMPETENSI SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN UJIAN NASIONAL DI KABUPATEN NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Abstract

Peningkatan mutu pendidikan di Provinsi Kepulauan Riau khususnya Kabupaten Natuna merupakan tanggungjawab semua pihak secara moral apa yang harus dilakukan, dan terobosan apa yang mesti dijalankan, sehingga secepatnya dapat terjadi perubahan kearah yang lebih baik. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk (a) melihat profil kompetenbsi peserta didik pada mata pelajaran ujian nasional di Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau (b) menemukan berbagai kendala yang dihadapi oleh pengajar, satuan pendidikan dan peserta didik dalam konteks ujian nasional; dan (c) memberikan solusi yang tepat dalam mengatasi kendalakendala yang dibahas dalam rumusan masalah. Dalam penelitian ini, unit observasinya adalah sistem manajemen, guru, sarana dan prasarana pendidikan, dan budaya masyarakat. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dan kuesioner. Analisis dilaksanakan secara deskriptif. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat diperoleh: (a) tersedianya data tentang perbaikan konsep dan model pembelajaran dalam konteks peningkatan kualitas pengajar; (b) tersedianya data tentang pemenuhan sarana, prasarana, pengajar yang berkualitas dalam konteks peningkatan kualitas satuan pendidikan; (c) tersedianya data tentang implementasi pembelajaran dalam konteks peningkatan kualitas peserta didik dalam menghadapi UN; dan (d) tersedianya data tentang kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran UN. Populasi penelitian ini adalah seluruh sekolah menengah atas di kabupaten Natuna dengan jumlah 10 unit SMA dan 4 unit MA, dengan jumlah siswa 215 kelompok IPA dan 251 kelompok IPS. Hasil ujian nasional pada tahun 2008-2009 diperoleh fakta bahwa nilai rata-rata tertinggi 70,17 pada mata pelajaran Bahasa Inggris, dan terendah 50,34 pada mata pelajaran Geografi. Pada tahun 2009-2010 nilai rata-rata tertinggi 70,00 pada mata pelajaran Kimia, dan terendah 50,54 pada mata pelajaran sosiologi. Hal ini menunjukkan adanya permasalahan yang perlu dicarikan solusinya guna pencapaian prestasi siswa yang lebih baik. Ditinjau dari aspek guru, penyebab rendahnya daya serap siswa dikarenakan beberapa faktor, yakni; 1) Penguasaan materi pelajaran, 2) penguasaan strategi pembelajaran, 3) pengembangan evaluasi pembelajaran dan pemanfaatannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Ditinjau dari aspek standar layanan pendidikan, dari 126 butir indikator yang iii diamati ditemukan 23 butir indikator yang perlu dibenahi. Dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran UN, faktor penyebab rendahnya prestasi siswa terfokus pada aspek keterbatasan sumber belajar, yang meliputi perpustakaan, laboratorium dan media pembelajaran. Alternatif pemecahan masalah yang diajukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan/pembelajaran adalah melalui peningkatan kualifikasi dan kompetensi akademik untuk seluruh praktisi pendidikan, dan diversifikasi sumberdana pendidikan untuk mengatasi keterbatasan pada sarana dan prasarana. Model implementasi pemecahan masalah yang diajukan adalah dengan menyelenggarakan Pelatihan/Workshop untuk Guru, Kepala Sekolah, Tenaga Kependidikan dan Pengawas Sekolah. Sedangkan untuk penggalangan dana pendidikan, langkah konkrit yang dipandang perlu dilakukan adalah dengan memberdayakan wadah-wadah yang telah ada seperti Dewan Pendidikan pada semua jenjang (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Komite Sekolah). Tindak lanjut dari program-program yang diajukan ini adalah dengan mengintensifkan pembinaan tenaga pendidikan melalui MGMP dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan sekolah oleh Dinas Pendidikan dan Komite/Dewan Pendidikan.

Description

Keywords

Citation