PROFIL KOMPETENSI SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN UJIAN NASIONAL DI KABUPATEN NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU
No Thumbnail Available
Date
2012-10-29
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Peningkatan mutu pendidikan di Provinsi Kepulauan Riau khususnya Kabupaten
Natuna merupakan tanggungjawab semua pihak secara moral apa yang harus dilakukan, dan
terobosan apa yang mesti dijalankan, sehingga secepatnya dapat terjadi perubahan kearah yang
lebih baik. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk (a) melihat profil kompetenbsi peserta
didik pada mata pelajaran ujian nasional di Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau (b)
menemukan berbagai kendala yang dihadapi oleh pengajar, satuan pendidikan dan peserta didik
dalam konteks ujian nasional; dan (c) memberikan solusi yang tepat dalam mengatasi kendalakendala
yang dibahas dalam rumusan masalah.
Dalam penelitian ini, unit observasinya adalah sistem manajemen, guru, sarana dan
prasarana pendidikan, dan budaya masyarakat. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dan
kuesioner. Analisis dilaksanakan secara deskriptif. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat
diperoleh: (a) tersedianya data tentang perbaikan konsep dan model pembelajaran dalam konteks
peningkatan kualitas pengajar; (b) tersedianya data tentang pemenuhan sarana, prasarana,
pengajar yang berkualitas dalam konteks peningkatan kualitas satuan pendidikan; (c) tersedianya
data tentang implementasi pembelajaran dalam konteks peningkatan kualitas peserta didik dalam
menghadapi UN; dan (d) tersedianya data tentang kompetensi peserta didik pada semua mata
pelajaran UN.
Populasi penelitian ini adalah seluruh sekolah menengah atas di kabupaten Natuna
dengan jumlah 10 unit SMA dan 4 unit MA, dengan jumlah siswa 215 kelompok IPA dan 251
kelompok IPS. Hasil ujian nasional pada tahun 2008-2009 diperoleh fakta bahwa nilai rata-rata
tertinggi 70,17 pada mata pelajaran Bahasa Inggris, dan terendah 50,34 pada mata pelajaran
Geografi. Pada tahun 2009-2010 nilai rata-rata tertinggi 70,00 pada mata pelajaran Kimia, dan
terendah 50,54 pada mata pelajaran sosiologi. Hal ini menunjukkan adanya permasalahan yang
perlu dicarikan solusinya guna pencapaian prestasi siswa yang lebih baik.
Ditinjau dari aspek guru, penyebab rendahnya daya serap siswa dikarenakan beberapa
faktor, yakni; 1) Penguasaan materi pelajaran, 2) penguasaan strategi pembelajaran, 3)
pengembangan evaluasi pembelajaran dan pemanfaatannya untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Ditinjau dari aspek standar layanan pendidikan, dari 126 butir indikator yang
iii
diamati ditemukan 23 butir indikator yang perlu dibenahi. Dari hasil wawancara dengan guru
mata pelajaran UN, faktor penyebab rendahnya prestasi siswa terfokus pada aspek keterbatasan
sumber belajar, yang meliputi perpustakaan, laboratorium dan media pembelajaran.
Alternatif pemecahan masalah yang diajukan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan/pembelajaran adalah melalui peningkatan kualifikasi dan kompetensi akademik
untuk seluruh praktisi pendidikan, dan diversifikasi sumberdana pendidikan untuk mengatasi
keterbatasan pada sarana dan prasarana. Model implementasi pemecahan masalah yang diajukan
adalah dengan menyelenggarakan Pelatihan/Workshop untuk Guru, Kepala Sekolah, Tenaga
Kependidikan dan Pengawas Sekolah. Sedangkan untuk penggalangan dana pendidikan, langkah
konkrit yang dipandang perlu dilakukan adalah dengan memberdayakan wadah-wadah yang
telah ada seperti Dewan Pendidikan pada semua jenjang (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan
dan Komite Sekolah). Tindak lanjut dari program-program yang diajukan ini adalah dengan
mengintensifkan pembinaan tenaga pendidikan melalui MGMP dan pengawasan
penyelenggaraan kegiatan sekolah oleh Dinas Pendidikan dan Komite/Dewan Pendidikan.