Model Hidrologi Untuk Analisis Banjir Berbasis Data Satelit
No Thumbnail Available
Date
2016-03-07
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Penelitian ini mengaplikasikan metode penggunaan data yang bersumber dari satelit untuk
analisis banjir. Ditinjau dari sisi permasalahan ketersediaan data yang sangat terbatas di
sebagian besar daerah di Indonesia, metode ini mempunyai prospek yang bagus untuk
dikembangkan, karena sebagian besar data bersumber dari satelit. Data-data tersebut
diantaranya adalah data hujan, peta topografi, tata guna lahan, jenis tanah, sungai, dan lain
sebagainya. Metode pengambilan dan pengolahan data satelit dilakukan dengan menggunakan
alat bantu software IFAS (Integrated Flood Analysis System). IFAS merupakan program
(software) yang bisa digunakan untuk pemodelan hidrologi yang dikembangkan oleh
International Centre for Water Hazard and Risk Management (ICHARM), Jepang. Program
IFAS menggunakan model tangki yang dimodifikasi sebagai dasar pemodelannya, yang
disebut PWRI Distributed Model. Parameter-parameter hidrologi pada model tersebut dapat
dikalibrasi untuk memperoleh hasil simulasi yang mendekati keadaan sebenarnya. Hasil
simulasi model dievaluasi ketelitiannya dengan data terukur dengan menggunakan indikator
volume error, wave shape error, dan peak discharge error. Penelitian ini mengambil studi
kasus di DAS Rokan dengan stasiun AWLR Lubuk Bendahara dan stasiun AWLR Pasir
Pangaraian yang terletak di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Data-data satelit yang
dipakai untuk pemodelan adalah data pada Tahun 2012. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa pemodelan hidrologi dengan menggunakan data satelit bisa digunakan sebagai alternatif
untuk analisis dan prediksi banjir di lokasi studi. Hasil prediksi debit banjir menunjukkan
kesesuaian yang cukup bagus dalam hal besaran debit banjir maupun durasi kejadian banjir,
dengan wave shape error, volume error, dan peak discharge error masing-masing untuk
stasiun AWLR Lubuk Bendahara adalah 9.58%, 17.28%, dan 10.81, sedangkan untuk stasiun
AWLR Pasir Pangaraian 0.005 %, 8.603 %, dan 5.872%. Penelitian lanjutan masih
berlangsung dengan memasukan koreksi data hujan satelit untuk mendapatkan hasil yang lebih
akurat.
Description
Keywords
analisis banjir, data satelit, IFAS