Optimasi Ekstraksi dan Karakterisasi Mutu Minyak dari Biji Picung (Pangium edule Reinw)
No Thumbnail Available
Date
2013-01-07
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Pemanfaatan biji tanaman picung {Pangium edule Reinw) sebagai minyak
goreng sudah lama dilakukan oleh masyarakat Desa Tanjung Belit Selatan,
Kabupaten Kampar. Penelitian yang dilakukan oleh Taufik (2000) juga mengatakan
bahwa minyak picung memiliki komposisi asam lemak palmitat 2,64%, linoleat
20,75%, dan oleat 23,89%. Hal ini memberikan peluang bagi minyak picung sebagai
minyak goreng altematif pengganti minyak kelapa maupun kelapa sawit. Namum,
karena proses ekstraksi minyak dari biji picung masih dilakukan secara tradisional
dan seadanya, rendemen dan mutu minyak yang dihasilkan masih rendah (sifat
fisiko-kimia), sehingga pemanfaatan biji picung untuk menghasilkan minyak goreng
perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh masyarakat Desa Tanjung Belit Selatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimasi proses ekstraksi minyak dari biji
picung {Pangium edule) dan mengkarakterisasi sifat fisiko-kimia minyak yang
dihasilkan. Optimasi proses ekstraksi dilakukan dengan cara mencobakan perlakuan
pengasapan pada biji yang dirajang dan tidak dirajang selama 12, 18, 24 dan 30 jam
sebelum biji dipress menggunakan hidrolikpress, selanjutnya dilakukan karakterisasi
sifat fisiko-kimia minyak antara lain; bilangan iodin, kadar asam lemak bebas,
bilangan peroksida, kadar air, bobot jenis dan wama. Data yang diperoleh dari hasil
penelitian ini selanjutnya dianalisis menggunakan Rancangan Acak Kelompok
(RAK) dengan 2 (dua) faktor perlakuan yaitu, faktor perajangan dan lama
pengasapan. Jika berbeda nyata, dilanjutkan dengan Uji BNT pada taraf 5%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan perajangan dan lamanya
pengasapan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap rendemen
minyak yang dihasilkan, tetapi berpengaruh nyata terhadap karakteristik sifat fisikokimia
minyak picung, antara lain; bilangan asam, kadar air dan wama minyak.
Optimasi ekstraksi minyak biji picung tercapai dengan melakukan perlakuan tanpa
perajangan dan pengasapan selama 18 jam dengan karakerisasi sifat fisiko-kimia
minyak antara Iain; bilangan iodin 10,273, kadar asam lemak bebas 1,426, bilangan
peroksida 0,294, kadar air 0,471%, bobot jenis 0,915 g/L, dan wama minyak yang
agak kekuningan. Bila dibandingkan dengan standar mutu minyak goreng (SNI-
3741-1995), optimasi ekstraksi tersebut sudah memenuhi standar mutu minyak
goreng (SNI-3741-1995) untuk sifat fisiko-kimia minyak antara lain; bilangan
peroksida, bobot jenis dan wama minyak.