3. Seminar Nasional Keperawatan 2013
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Item Efektifitas Senam Kaki Diabetik Dengan Tempurung Kelapa Terhadap Tingkat Sensitivitas Kaki Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe2(2015-10-12) Hasneli, Yesi; Nataliua, 2Nova; Nataliua, Nova; Novayelinda, RiriPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas senam kaki dengan tempurung kelapa terhadap tingkat sensitivitas kaki pada pasien Diabetes Mellitus (DM). Desain penelitian adalah Quasy eksperiment dengan rancangan “Non equivalent control group” yang dibagi atas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jumlah sampel sebanyak 30 Orang (15 orang kelompok eksperimen dan 15 orang kelompok kontrol) yang diambil menggunankan purposive sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi. Alat ukur yang digunakan pada kedua kelompok adalah monofilamen. Pada kelompok eksperimen diberikan intervensi senam kaki diabetik dengan tempurung kelapa tiga kali dalam satu minggu. Analisa yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan t-test (dependen dan independen). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat sesitivitas kaki sebelum diberikan senam kaki diabetik tempurung kelapa sebesar 5,97 titik, sedangkan rata-rata tingkat sensitivitas kaki setelah diberikan senam kaki sebesar 7,32 titik berarti terjadi peningkatan sensitivitas kaki setelah diberikan intervensi dengan p-value 0,000, ini berarti senam kaki diabetik dengan tempurung kelapa dapat meningkatkan sensitivitas kaki pada pasien DM tipe 2. Hasil ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu intervensi keperawatan untuk meningkatkan sensitivitas kaki pasien DM tipe 2 sehingga dapat mencegah komplikasi kaki (gangrene).Item Tingkat Pengetahuan Atlet Pencak Silat Provinsi Riau Tentang Pemenuhan Kebutuhan Nutrisinya Sebagai Atlet(2015-10-12) Safri; Dewi, Wan NisfhaNutrisi yang tepat merupakan dasar utama bagi penampilan prima seorang atlet saat bertanding. Untuk mencapai serta memelihara kesehatan status gizi optimal, tubuh perlu mengkonsumsi makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi yang seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran tingkat pengetahuan atlet pencak silat tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi sebagai atlet di Provinsi Riau. Penelitian ini menggunakan desain deskripsi sederhana. Jumlah sampel adalah 50 orang yang diambil menggunakan tehnik purposive sampling yang sesuai dan dipilih dengan kriteria inklusi. Alat ukur yang digunakan adalah lembar kuesioner dengan 29 pernyataan yang dirancang sendiri oleh peneliti. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dengan menggunakan distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian terbukti bahwa 29 responden (58,0%) memiliki tingkat pengetahuan rendah tentang pemenuhan kebutuhan nutrisinya sebagai atlet pencak silat di Provinsi Riau. Berdasarkan hasil penelitian tersebut saran untuk pemerintah dan badan olahraga khususnya Pengda IPSI Riau untuk lebih memperhatikan status nutrisi atlet melalui peningkatan kesejahteraan dan status gizi atlet serta memberikan informasi kepada seluruh atlet tentang pentingnya nutrisi dalam menjalankan aktivitas sebagai atlet profesional.Item Analisis Pola Sosiodemografi Kejadian Stroke Akibat Sumbatan Pembuluh Darah Otak (Iskemik) Di Pekanbaru(2015-10-12) Utomo, Wasisto; Karim, DarwinStroke merupakan suatu sindrom klinis yang dapat menimbulkan kematian atau kelainan yang menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali gangguan vascular. Dari seluruh kejadian stroke, lebih dari dua pertiga adalah stroke iskemik dan sisanya adalah stroke hemoragik. Terjadinya stroke tidak terlepas dari faktor sosiodemografi dari masyarakat yang meliputi umur, pendapatan, kebiasaan makan, jarak dengan pelayanan kesehatan, penyakit penyerta dan riwayat genetik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui factor sosiodemografi yang berhubungan dengan kejadian stroke karena sumbatan (iskemik). Metode : Rancangan penelitian observasional dengan pendekatan Cross sectional. Variabel independen adalah factor sosiodemografi yang meliputi umur, pendapatan, kebiasaan makan, jarak dengan pelayanan kesehatan, penyakit penyerta dan riwayat genetik, sedangkan variabel dependen adalah kejadian stroke iskemik yang dibuktikan dengan hasil pemeriksaan CT Scan periode Juli-Oktober 2013. Jumlah responden yang didapatkan adalah 50 oran, diambil secara incidental sampling. Analisis data dengan X2 untuk uji bivariat. Hasil : Faktor sosiodemografi yang memiliki pola signifikan terhadap kejadian stroke iskemik adalah umur pasien >= 45 tahun (P value=0,023; OR = 5,4) dan kebiasaan makanan bersantan(P value=0,000; OR = 18,9). Sedangkan factor sosiodemografi lainnya (pendapatan, jarak dengan pelayanan kesehatan, penyakit penyerta dan riwayat genetic) tidak memiliki pola signifikan (P value= 0,224; 0,247; 0,758 dan 1,000) terhadap kejadian stroke iskemik. Simpulan : Terdapat 2 faktor sosoidemografi yang memiliki pola signifikan terhadap kejadian stroke iskemik umur lebih dari 45 tahun dan kebiasaan makan bersantan. Saran : Perlu dilakukan pengelolaan yang baik, dan pemberian informasi tentang faktor sosiodemografi serta cara memodifikasi dan memperbaikinya.Item Pengetahuan Keluarga Pasien Hipertensi Tentang Upaya Meminimalisasi Serangan Stroke Di Poli Syaraf Rsud Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2013(2015-10-12) Wulandini, Putri; Rahmi, SilatuHipertensi membuka peluang 12 kali lebih besar bagi penderitanya untuk menderita stroke. Di Amerika diperkirakan sekitar 64 juta lebih penduduknya yang berusia diantara 18–75 tahun menderita hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Keluarga Pasien Hipertensi Tentang Upaya Meminimalisasi Serangan Stroke di Poli Syaraf RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Tahun 2013. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif. Populasi adalah keluarga yang mengantar Pasien Hipertensi yang berobat jalan di Poli Syaraf RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dan sampel menggunakan teknik Accidental sampling yang di dapat sebanyak 65 orang. Data dikumpulkan dengan kuesioner. Hasil penelitian tingkat pengetahuan keluarga pasien hipertensi tentang upaya meminimalisasi serangan stroke berpengetahuan baik sebanyak 20 orang (30,77%), cukup sebanyak 38 orang (58,46%) dan yang pengetahuan kurang sebanyak 7 orang (10,77%). Selanjutnya diharapkan kepada keluarga pasien hipertensi untuk lebih meningkatkan lagi pengetahuan tentang upaya meminimalisasi serangan stroke yaitu dengan banyak membaca dan mendengarkan dari media masa dan elektronikItem Gambaran Status Gizi Pasien Dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)(2015-10-12) Agustianingsih; Rahmalia, Siti; Elita, VenyPenyakit paru obstruktif kronik adalah merupakan penyakit paru akibat menurunnya fungsi dan kapasitas paru yang dapat disebabkan oleh rokok dan sering berefekterhadap penurunan kualitas hidup akibat gizi yang dikonsumsi kurang dari kebutuhan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi status gizi pasien PPOK yang dirawat di rumah sakit Arifin Achmad Pekanbaru. Metode penelitian menggunakan deskriftip dengan melihat status gizi dari pengukuran indeks masa tubuh, lingkar lengan atas, albumin dan kondisi konjungtiva. Penelitian dilakukan terhadap 50 responden yang sedang dirawat. Metode pengambilan data adalah purposive sampling dengan menggunakan lembaran observasi dan data dianalisa menggunakan univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 42% responden memiliki indeks massa tubuh kurang dengan karakteristik memiliki 54% lingkar lengan atas dibawah batas ambang 23,5 cm, 42 % memiliki nilai Albumin rendah, 42% Hemoglobin dibawah normal dan 26 % konjungtiva dalam kondisi Anemis. Kondisi ini terjadi akibat kurangnya nafsu makan karena adanya sesak sehingga pasien cenderung mengalami kekurangan Hemoglobin, kalori dan protein sehingga berpengaruh terhadap proses sintesis albumin dalam sel hati yang dapat menggambarkan status gizi jelek. Berdasarkan hasil penelitian disarankan bagi tenaga kesehatan diruang rawat inap paru-paru untuk melakukan penyuluhan kesehatan secara reguler mengenai gizi yang dibutuhkan penderita gangguan pernafasanterutama PPOK sehingga dapat mencegah dan mengatasi masalah status gizi.Item Pengaruh Range Of Motion (Rom) Secara Dini Terhadap Kemampuan Activities Daily Living (Adl) Pasien Post Operasi Fraktur Ekstremitas Bawah Di Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau(2015-10-12) Setiawan, Tri Cahyo; Erwin; Putra, Rhomadona Adiaka DwiPasien dengan fraktur ekstremitas bawah akan mengalami gangguan kemampuan ADL (Activities Daily Living). Salah satu intervensi keperawatan yang dapat meningkatan kemampuan ADL adalah latihan ROM (Range of Motion). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ROM secara dini terhadap kemampuan ADL pasien post operasi fraktur ekstremitas bawah. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experimental dengan 30 sampel dan dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberikan intervensi ROM dua kali dalam satu hari selama lima hari post operasi. Data demografi mengunakan kuesioner, sedangkan ADL mengunakan skor Indeks Barthel (IB) (0-100). Analisis data menggunakan uji Chi Square dan uji Kolmogorov Smirnov, sedangkan ADL mengunakan uji t Dependen dan uji t Independen. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki (70%) yang berada dalam rentang usia dewasa awal (18-35 tahun) (80%), suku minang (33,3%), sudah menikah (73,3%), berpendidikan SMA (73,3%) dan berwiraswasta (46,7%). Hasil analisis bivariat menunjukan adanya perbedaan rata-rata ADL post operasi yang sangat signifikan sebelum dan sesudah diberikan intervensi ROM pada kelompok eksperimen dengan nilai p value 0.00 < α (0.05). Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu intervensi keperawatan untuk meningkatkan ADL post operasi pada pasien dengan fraktur ekstremitas bawah di Rumah Sakit. Kata kunci : ADL, fraktur, post operasi, ROM.Item Gambaran Tindakan Pencegahan Sekunder Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner(2015-08-10) Handayani, Sisri; Huriani, Emil; SusmiatiPencegahan sekunder sangat penting dilakukan oleh pasien Penyakit Jantung Koroner (PJK). Ketidakmampuan pasien PJK dalam melakukan tindakan pencegahan sekunder, menjadi salah satu faktor prediktor berulangnya kembali pasien terkena serangan jantung. Pravalensi pasien PJK di RSUP. Dr. M. Djamil meningkat tiap tahunnya. Selama bulan Januari-Februari 2013 terdapat 263 kunjungan yang terdiri dari 117 pasien lama dan 29 pasien baru. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran pencegahan sekunder yang dilakukan pasien PJK di Poliklinik Jantung RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 11 sampai 18 Juni 2013. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan sampel sebanyak 55 orang. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisa univariat dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separuh responden (58,2%) melakukan penghentian merokok dengan baik, lebih separuh responden (50,9%) melakukan pengaturan diit yang baik, lebih dari separuh responden memilki aktivitas fisik sedang (56,4%), lebih dari separuh responden (60%) melakukan pengontrolan berat badan yang baik dan hampir keseluruhan pasien mengkonsumsi obat dengan baik (92,7%). Berdasarkan hasil tersebut disarankan agar pasien PJK meningkatkan usaha penghentian merokok, mengurangi konsumsi lemak, berolahraga teratur untuk meningkatkan aktivitas fisik, mengontrol berat badan dengan bantuan profesional jika dibutuhkan.Item Efektifitas Kompres Hangat Pada Area Lumbal Terhadap Penurunan Nyeri Pasca Bedah Fraktur Ekstremitas Bawah Di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau(2015-08-10) Putra, Rhomadona Adiaka Dwi; Utomo, Wasisto; Rahmalia, SitiNyeri merupakan masalah umum yang sering terjadi pada pasien pasca bedah fraktur ektremitas bawah. Kompres hangat merupakan salah satu metode nonfarmakologi yang dapat membantu menurunkan nyeri pasca bedah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas kompres hangat pada area lumbal terhadap penurunan nyeri pasca bedah fraktur ekstremitas bawah. Metode penelitian ini adalah Quasi Experimental dengan pendekatan pretest-posttest design with control group menggunakan 30 sampel yang dibagi ke dalam kelompok ekperimen dan kelompok kontrol. Kelompok ekperimen mendapatkan terapi medis dan kompres hangat pada area lumbal pada suhu 370C-400C selama ± 20 menit dan kelompok kontrol hanya mendapatkan terapi medis. Data demografi diambil menggunakan kuesioner, sedangkan intensitas nyeri diukur dengan skala nyeri numerik (Numerical Rating Scale) (0-10). Analisis data demografi mengunakan uji Chi Square dan uji Kolmogorov Smirnov dan nyeri pasca bedah dianalisis dengan uji t Dependen dan uji t Independen. Hasil penelitian menunjukan mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki (83,3%), usia dewasa awal (18-35 tahun) (66,7%), berpendidikan SMA (40%), suku minang (40%), sudah menikah (56,7%), dan tidak bekerja (50%). Hasil analisis bivariat menunjukan adanya perbedaan rata-rata intensitas nyeri pasca bedah yang sangat signifikan sebelum dan sesudah diberikan kompres hangat pada kelompok eksperimen dengan nilai p = 0.00 (p < 0.05). Kelompok kontrol yang tidak diberikan kompres hangat menunjukan perbedaan rata-rata intensitas nyeri pasca bedah yang tidak signifikan dengan nilai p = 0.33 (p > 0.05). Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu intervensi keperawatan untuk mengurangi nyeri pasca bedah pada pasien dengan fraktur ekstremitas bawah.Item Identifikasi Karakteristik Hemoglobin (Hb) Pada Ibu Hamil Di Wilayah Pesisir Dan Aliran Sungai Siak(2015-08-10) Erwin; Utami, Gamya Tri; Woferst, RismadefiGejala anemia yang terjadi pada ibu hamil berupa perasaan lemah, letih, lesu, pusing, dan mual dianggap wajar terjadi selama kehamilan. Akibat dari anggapan tersebut membuat anemia menjadi penyakit yang tidak tampak secara jelas sehingga perilaku masyarakat menjadi berperan penting dalam menemukan masalah anemia pada ibu hamil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran kadar Hb serta kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah pesisir dan aliran sungai Siak, Provinsi Riau. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan populasi adalah seluruh ibu hamil di Kelurahan Meranti Pandak dan teknik pengambilan sampel consecutive sampling berjumlah 90 orang responden.Karakteristik responden didapatkan sebagian besar (26,7%) umur responden antara 25-29 tahun, namun masih ditemukan ibu hamil dengan umur terlalu muda (< 20 tahun) sebesar 2,2% dan umur ≥ 40 tahun sebesar 12,2%. Usia kehamilan responden pada penelitian ini sebagian besar berada pada trimester II (44,4%). Distribusi responden dengan kehamilan pertama (primigravida) lebih sedikit (20%) dibandingkan dengan multigravida.hasil identifikasi Hb didapatkan rata-rata kadar Hb 11,04g/dl dengan kadar hb terendah (10,42 g/dl) pada kelompok dengan usia kehamilan pada Trimester III serta kadar Hb ibu primigravida (10,81g/dl) lebih rendah dibandingkan dengan multigravida (11,10 g/dl). Kejadian anemia didapatkan sebesar 35,6 %, dengan kejadian tertinggi (48,4%) pada kelompok ibu dengan usia kehamilan Trimester III dan kejadian anemia pada kelompok ibu primigravida (44,4%) lebih tinggi dibandingkan dengan multigravida (33,3%). Dapat disimpulkan bahwa kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah pesisir dan aliran sungai Siak walaupun masih tinggi, namun masih berada dibawah angka rata-rata nasional.Item Masalah Penderita Tuberkulosis Di Puskesmas Rumbai Pesisir Pekanbaru(2015-08-10) Rahmalia, Siti; Nurcahyati, SofianaTuberkulosis merupakan penyakit kronik yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberkulosis yang sering menyerang paru-paru dan dapat juga organ lain seperti ginjal, tulang dan otak. Penyakit ini akan berakibat buruk atau dapat mengakibatkan kematian jika penatalaksanaanya tidak tepat karena obat yang digunakan menjadi resisten akibat mengkonsumsi obat tidak rutin dan berhenti mengkonsumsi obat sebelum waktunya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi masalah penderita Tuberkulosis selama mengkonsumsi obat berdasarkan jenis obat yang dikonsumsi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan cara menganalisa data dari sistem pendokumentasian penderita Tuberkulosis yang berobat ke Puskesmas Rumbai Pesisir Pekanbaru tahun 2012. Jumlah penderita sebanyak 74 orang. Berdasarkan analisa data mayoritas penderita Tuberkulosis yang dikelolah menggunakan obat anti tuberklosis kategori I ( 97,87% ) dan tingkat keberhasilan setelah dilakukan pengobatan melalui pemeriksaan BTA mengalami perubahan yang positif dimana hasilnya ditemukan bahwa hanya 2,13 % hasil BTA yang positif + dan positif +++, 19,15% positif ++, dan yang negatif sebanyak 76, 60%. Jumlah penderita yang meninggal sebanyak 3 orang. Hal ini terjadi kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor antara lain penderita TBC datang dengan kondisi BTA positif +++ dan nutrisi yang sangat kurang, kurang efektifnya pengawas menelan obat, dan kurangnya kooperatif penderita untuk pengambilan obat. Kondisi ini menperlihatkan bahwa masalah pengobatan penderita Tuberklonis masih memerlukan komitment dari pihak kesehatan, keluarga dan penderita Tuberklosis. Berdasarkan hasil penelitian perlu dipikirkan kembali cara penjaringan kasus Tuberklosis yang lebih efisien melalui pemberdayaan masyarakat sehingga pasien datang tidak dalam kondisi yang sudah berat dan penangan yang lama dengan menggunakan OAT.Item Identifikasi Dan Analisis Sarana Sanitasi Dasar Terhadap Kejadian Penyakit Diare Di Daerah Pesisir Provinsi Riau(2015-08-10) Hasneli, Yesi; Karim, Darwin; Woferst, RismadefiTahun 2015 diharapkan tujuan MDGs bisa dicapai sesuai target. Bidang kesehatan memiliki kewenangan pada poin 1, 4, 5, 6 dan 7. Salah satu tujuan MDGs yaitu menurunkan angka kematian anak. Di Riau distribusi penderita diare pada tahun 2009 terdapat 87.239 penderita. Angka kematian diare saat KLB tahun 2009 adalah 5.756 penderita dengan angka kematian 100 orang dan CFR = 1.74%. Tujuan penelitian ini adlah mengidentifikasi penyakit diare, mengidentifikasi kepemilikan SDS (Sarana Sanitasi Dasar: jamban, tempat sampah, pengelolaan air limbah), dan menganalisis SDS. Desain penelitian adalah survey yaitu melihat mengidentifikasi dan menganalisis SDS terhadap kejadian penyakit diare. Hasil penelitian adalah: Pengelolaan sampah: 50.7 % sampah dikumpul ke tempat pembuangan sampah, 34.6 % dibakar, dibuang ke lubang dan tidak ditutup dengan tanah 15.5 %, di buang ke lahan kosong 2.1 %. Jamban: tempat penyaluran pembuangan akhir tinja (tangki septik 81.8 %, pipa sewer 4.6 %, lubang tanah 13.2 %, langsung ke saluran drainange 0.4 %). Pengelolaan Air Limbah: sebanyak 97.1 % sudah memiliki Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) dan 2.9 % tidak memiliki SPAL. Cara Ibu Mengolah Air Minum: direbus 85.7 %, ditambah kaporit 14.3 %. Kapan Waktu Paling Dekat Anggota Keluarga Terkena Diare: Kemarin 2.9 %, 1 minggu terakhir 14.3 %, 1 bulan terakhir 19.3 %, 3 bulan terakhir 7.3 %, 6 bulan terakhir 13.6 %, > 6 bln yll 9.3 %, tidak tau 19.3 %. Berdasarkan data, diare masih sering terjadi. Hal ini berkaitan dengan kepemilikan sanitasi dasar. Perlu kerjasama lintas sektoral dalam mengatasi masalah ini untuk mencegah terjadinya diare.Item Murottal Al-Qur`An Dapat Meningkatkan Kesadaran Pasien Stroke Hemoragik(2015-08-10) Safri; Irawaty, Dewi; Kariasa, I MadeStroke merupakan masalah utama di seluruh dunia. Stroke dapat menyebabkan kelumpuhan, penurunan kesadaran dan kematian. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh stimulasi murottal Al-Qur’an terhadap peningkatan kesadaran pasien stroke hemoragik. Desain penelitian adalah pre and post test non equivalent control group design. Sampel 15 pasien stroke hemoragik diambil secara consecutive sampling. Responden mendapatkan stimulasi murotal Al-Quran dengan durasi 30 menit selama 5 hari berturut-turut. Penelitian ini dilakukan selama 7 hari, penilaian tingkat kesadaran dilakukan di hari pertama dan dievaluasi pada hari ketujuh. Intervensi dilakukan mulai hari kedua sampai hari keenam perawatan. Terbukti bahwa stimulasi Murottal Al-Qur`an dapat meningkatkan nilai kesadaran kuantitatif yang bermakna (p = 0,000). Selain itu diperoleh hasil perbedaan peningkatan nilai kesadaran kuantitatif yang signifikan (p = 0.046). Dengan demikian murotta Al-Qur`an direkomendasikan untuk diperdengarkan pada pasien stroke hemoragik yang mengalami penurunan kesadaran.