TEKNIK PERHITUNGAN BANJIR RENCANA PADA DAERAH YANG MINIM DATA HUJAN
No Thumbnail Available
Date
2014-03-03
Authors
Journal Title
Journal ISSN
Volume Title
Publisher
Abstract
Kesalahan pemrosesan data hujan dalam upaya mentransformasikan data hujan menjadi data debit
dapat diminimalkan dengan menggunakan data hujan daerah (area rainfall) yang merupakan tinggi hujan
rata-rata dalam suatu daerah pengaliran. Penetapan hujan daerah dari sejumlah hujan titik (point rainfall)
yang paling baik hasilnya adalah cara isohyet (cara kontur tinggi hujan). Cara ini dapat menggambarkan
garis ketinggian hujan (kontur) secara menyeluruh pada bidang daerah pengaliran, sehingga daerah yang
tidak memiliki data hujan pun dapat memanfaatkan garis kontur yang ada untuk memperkirakan hujan
daerah di tempat tersebut.
Curah hujan rencana yang disimulasi merupakan curah hujan harian maksimum tahunan selama 10
tahun (1995 – 2004). Kala ulang hujan rencana ditetapkan menggunakan agihan Gumbel. Transformasi
data hujan menjadi data debit menggunakan metode Rational. Perkiraan debit banjir di sungai
menggunakan data debit berasal dari data AWLR di Batang Lubuk dan untuk memprediksi kesalahan
transformasi data hujan menjadi data debit banjir maka daerah pengaliran yang digunakan adalah sub
DPS Batang Lubuk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 95% data hujan pada stasiun hujan di DPS Riau
memenuhi kriteria sebaran distribusi frekuensi Gumbel. Penggambaran kontur isohyet untuk kala ulang 2,
5, 10, 25, 50 dan 100 tahun memiliki kecenderungan yang sama, hanya berbeda besaran dan kerapatan
konturnya. Prediksi debit banjir rencana menggunakan data isohyet hujan (areal rainfall) lebih baik
daripada menggunakan data hujan titik (point rainfall), sebab memiliki tingkat kesalahan yang lebih kecil
(sekitar 0,96% untuk kala ulang 2 s.d. 25 tahun) terhadap debit banjir rencana menggunakan data banjir
AWLR.
Description
Keywords
hujan daerah, distribusi frekuensi Gumbel, metode Rational, cara isohyet.