10.Seminar Hasil Penelitian Dosen-dosen Jurusan Teknik Sipil 18 Desember 2010
Permanent URI for this collection
Browse
Recent Submissions
Item Cover Dan Daftar Isi(2016-09-06) Fauzi, ManyukItem PENERAPAN PEMECAH PEMROGRAMAN LINIER UNTUK PROSES KEPUTUSAN MARKOV(2016-09-06) Sebayang, MardaniMetode pengarnbilan keputusan Markov merupakan suatu metode yang telah dikenal luas untuk pengambilan keputusan pada model-model stokastik. Dalam tulisan ini dibahas penggunaan salah satu metode pengarnbilan keputusan Markov, yaitu metode pemrograrnan linier untuk menyelesaikan suatu kasus pengambilan keputusan.Item KEANDALAN ANALISA METODE MOCK ( STUDI KASUS : WADUK PLTA KOTO PANJANG)(2016-09-06) TrimaijonMetode Mock dikembangkan berdasarkan atas daur hidrologi yang memperhitungkan volume air masuk berupa hujan, volume air keluar berupa infiltrasi, perkolasi dan evapotranspirasi, volume air yang melimpas dan yang disimpan dalam tanah. Pada prinsipnya, Metode Mock digunakan untuk menganalisa besarnya debit pada suatu daerah aliran sungai untuk durasi tertentu, misalnya debit tahunan, musiman, bulanan, tengah-bulanan atau sepuluh-harian. Data yang digunakan untuk memperkirakan debit ini adalah berupa data curah hujan, data klimatologi, luas dan penggunaan lahan dari cathment area. Penelitian ini disusun setelah melalui serangkaian penelitian tentang Pemodelan Perhitungan Ketersediaan Air Dengan Metode Mock. Penelitian ini pada dasarnya hanya pemodelan numeric saja, sedangkan data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil di waduk PLTA Koto Panjang dengan Daerah Pengaliran Sungai stasiun Pasar Kampar. Hasil dari simulasi tersebut sendiri mempunyai grafik dengan kecenderungan yang hampir sama antara debit terukur dan debit analisa, hanya besarnya yang berbeda. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat kesalahannya yang berkisar antara 10 sampai 30%, kecuali pada tahun 1994.Item ANALISIS BIAYA OPERASIONAL INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM DI TAMPAN PDAM TIRTA SIAK PEKANBARU(2016-09-06) Handayani, Yohanna Lilis; Sutikno, Sigit; Rangkuti, Sri WahdinaSumber air baku PDAM Tirta Siak Pekanbaru berasal dari Sungai Siak Lokasi Intake dan Instalasi PDAM terletak di Kecamatan Tampan di tepi Sungai Siak sekitar 3 Km arah barat laut dari pusat kota Pekanbaru. Instalasi pengolahan air Tampan (IPA) pada PDAM Tirta Siak Pekanbaru terdiri dari empat bangunan pengolahan yang berbeda. Adanya perbedaan tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan biaya operasional dan kualitas air yang dihasilkan. Analisis diawali dengan pengumpulan data biaya-biaya yang termasuk biaya operasional seperti biaya bahan kimia, biaya listrik, biaya pegawai, biaya pemeliharaan dan biaya penyusutan. Biaya operasional yang dikeluarkan telah diketahui kemudian dilakukan analisa sehingga dapat diketahui jenis instalasi yang lebih ekonomis dari aspek biaya operasional (biaya per m3), maka dapat ditetapkan suatu alternatif instalasi pengolahan yang ekonomis untuk mengolah air baku yang bersumber dari Sungai Siak. Berdasarkan seluruh komponen biaya yang dikeluarkan masing-masing IPA untuk memproduksi air (biaya per m3), kualitas air yang dihasilkan dan lama waktu pengolahan maka IPA PCM (Peterson Candy Malaysia) lebih ekonomis dari pada IPA lainnya. Instalasi pengolahan air PCM dapat lebih ekonomis dari IPA lainnya dengan biaya operasional per m3 sebesar Rp. 296,40Item ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN PELABUHAN KARGO SELAT PANJANG(2016-09-06) Trikomara, Rian; Rinaldi; Supomo, DuharmidesSelat Panjang merupakan daerah kepulauan yang berada pada tepi alur pelayaran international yang paling sibuk di dunia dan juga berada pada segitiga pertumbuhan Ekonomi Indonesia-Malaysia-Singapura (IMT-GT) dan kawasan segitiga pertumbuhan Ekonomi Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT). Oleh karena itu sarana dan prasarana transportasi laut memegang peran penting dalam menggerakan berbagai potensi di Selat Panjang. Penelitian ini mengkaji layak atau tidaknya pelabuhan kargo tersebut dibangun berdasarkan analisa ekonomi, sehingga dihasilkan suatu rekomendasi kepada pihak terkait. Indikator kelayakan investasi yaitu NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Retrun) dan BEP (Break Even Point) serta analisa sensitivitas sedangkan hasil hitungan pada penelitian ini menggunakan pendekatan perkiraan (approximate estimates). Hasil perhitungan biaya investasi pada penelitian ini menggunakan metoda pendekatan perkiraan (approximate estimates) adalah sebesar Rp. 69.294.767.646 dengan menggunakan suku bunga sebesar 8% didapatkan nilai NPV sebesar Rp. 37.770.044.245,- nilai IRR=13,1%, dan nilai BEP-14,10 tahun serta analisis sensitivitas investasi (Rp. 69,730M-Rp. 117,917M), pendapat (Rp. 155,349M-Rp. 107,162M), pengeluaran (Rp. 48,284M-Rp. 96,163M), serta sensitivitas suku bunga (8%-13,1%) dengan hasil analisa kelayakan investasi diatas maka semua parameter menunjukan investasi tersebut layak untuk diteruskan.Item KEKUATAN DAN DEFORMASI KOLOM JEMBATAN BETON UNTUK DESAIN GEMPA(2016-09-06) Djauhari, Zulfikar; Imam, IswandiMakalah ini bertujuan untuk memaparkan prilaku kekuatan dan daktilitas kolom atau pier jembatan yang terbuat dari beton mutu tinggi serta dikekang menggunakan baja tulangan mutu tinggi serta diberi beban konsentrik monotonic. Analisis dilakukan pada penampang pier yang memiliki ukuran 400 mm x 400 mm serta dikekang menggunakan baja tulangan berdiameter 10 mm. Variabel yang dikaji adalah mutu beton, mutu baja tulangan serta spasi tulangan pengekangan. Selanjutnya pengaruh parameter ini terhadap prilaku kekuatan dan daktilitas kolom/pier jembatan akan dikaji pada makalah ini.Item ANALISA KOEFISIEN SATUAN PEKERJAAN STRUKTUR PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL PREMIERE ZURI DI JALAN JENDERAL SUDIRMAN PEKANBARU(2016-09-06) Taufik, Hendra; TrikomaraDalam membangun suatu bangunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dapat diperkirakan dengan cermat berdasarkan gambar rencana dan persyaratan teknis. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menghitung Rencana Anggaran Biaya yaitu koefisien/indeks material, tenaga kerja dan alat yang digunakan selama pekerjaan berlangsung. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan koefisien material, tenaga kerja, dan alat. Pada penelitian ini dilakukan observasi lapangan dan pengumpulan data selama dua bulan. Hasil observasi yaitu waktu dan jumlah tenaga kerja, kemudian dilakukan perhitungan volume pekerjaan. Setelah itu dilakukan perhitungan koefisien material, tenaga kerja dan alat untuk item pekerjaan balok lantai 1, pelat lantai 1, bekisting dan pengecoran. Hasil koefisien ini dibandingkan dengan 3 (tiga) perbandingan yaitu : SNI 2002 dan PT. PP, untuk mengetahui sejauh mana tingkat produktivitas tenaga kerja antara perhitungan dengan bahan perbandingan. Pada pekerjaan pembesian, koefisien mandor dan kepala tukang lebih besar jika dibandingkan dengan SNI 2002, dan PT. PP. Sedangkan untuk tenaga kerja tukang besi dan pekerja besi cenderung lebih kecil jika dibandingkan dengan SNI 2002 dan PT. PP. Pada pekerjaan bekisting balok, pelat lantai dan kolom, dari hasil perhitungan koefisien mandor, kepala tukang, tukang kayu dan pekerja kayu lebih kecil dari SNI 2002. Pada pekerjaan pengecoran dengan menggunakan Ready mix K-300 untuk pekerjaan balok, pelat lantai dan kolom, dari hasil perhitungan untuk tenaga kera mandor, kepala tukang, tukang batu dan pekerja batu lebih kecil dari PT.PPItem ALOKASI KENDARAAN ANGKUTAN SAMPAH BERDASARKAN METODE PENGGABUNGAN BERURUT(2016-09-06) Marpaung, Horas Saut MaringanMasalah transportasi pada umumnya merupakan permasalahan alokasi kendaraan pada sistim jaringan jalan antara beberapa sumber dan beberapa tujuan. Namun ada juga antara beberapa sumber dan satu tujuan seperti pada Hauled Container System (HCS), atau sebaliknya. Penyelesaian permasalahan transportasi bertujuan untuk meminimumkan jumlah kendaraan. Metoda Penggabungan Berurut merupakan metode penyelesaian masalah transportasi tentang alokasi kendaraan angkutan sampah. Penentuim satu unit kendaraan berdasarkan jarak tempuh perjalanan selama waktu operasional. Kecepatan perjalanan dan kapasitas muatan kendaraan yang ditentukan mempengaruhi jumlah kendaraan yang dihasilkan.Item EFEKTIFITAS SUMUR RESAPAN SEGI EMPAT BERPORI DAN TIDAK BERPORI DALAM MEMPERCEPAT PROSES LAJU INFILTRASI(2016-09-06) Siswanto; Darmayanti, Lita; Prasetyo, Alison JalasuntaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas sumur resapan dalam membantu proses infiltrasi pada kondisi tanah tertentu dan efisiensi sumur resapan apabila diterapkan di Fakultas Teknik Universitas Riau. Laju infiltrasi dapat diperoleh dengan melakukan pengukuran langsung dilapangan dengan menggunakan alat double ring infiltrometer, dan dilanjutkan dengan pengukuran pada sumur resapan segi empat dengan kedalaman berdinding pori dan berisikan kedap. Penelitian ini belokasi di samping Gedung Rektorat Universitas Riau Pekanbaru, pada kondisi muka air tanah yang dalam. Untuk penelitian laju infiltrasi menggunakan double ring infiltrometer yang disebar di 5 titik dan metode perhitungan yang digunakan adalah metode Horton. Hasil perhitungan laju infiltrasi ini akan dibandingkan dengan besarnya lau infiltrasi pada sumur resapan dengan kondisi dinding berpori dan dinding kedap dengan kedalaman sumur 1m dan panjang 0,80 meter. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa laju infiltrasi dengan metoda Horton adalah sebesar 14,88 cm/jam. Pengukuran laju infiltrasi pada sumur resapan untuk dinding berpori didapatkan laju infiltrasisebesar 117,6 cm/jam dan dinding kedap sebesar 93,71 cm/jam. Penerapan untuk area Fakultas Teknik yang mempunyai luas 70,166 m2 diperoleh jumlah sumur sebanyak 469 buah untuk dinding berpori dan 606 sumur untuk dinding kedap dengan nilai intensitas hujan sebesar 7,49 mm/jam. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa sumur berpori lebih efektif mempercepat lau infiltrasi dibandingkan dengan dinding kedap.Item STUDI PENYEBABKAN KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MELIBATKAN SEPEDA MOTOR DARI FAKTOR PENGENDARANYA (STUDI KASUS: PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI KOTA PEKANBARU)(2016-09-06) Alwinda, YosiKecelakaan lalu lintas sepeda motor adalah suatu kecelakaan di jalan yang melibatkan pengendara speda motor baik factor eksternal maupun internal. Analisis kecelakaan lalu lintas meliputi kecelakaan yang dialami pengendara sepeda motor menunjukan pengendara yang sudah mengalami kecelakaan sebesar 68,76% dari 415 responden, 49,16% responden rutin menggunakan sepeda motor dalam beraktivitas , dan 73,73% responden sudah memiliki SIM C. Hasil analisis deskriptif factor penyebab kecelakaan pengendara sepeda motor yang lebih berpengaruh adalah segi hubungan social sebesar 51% dan parameter kedisiplinan, yaitu : tidak mentaati aturan larangan mengangkat telepon genggam (HP) saat sedang mengemudi sebanyak 60% larangan mengemudi pada saat cuaca buruk sebanyak 48%, peraturan harus menyalakan lampu besar pada siang hari sebanyak 48%, dan disiplin mengendara sepeda motor dari segi kondisi fisik sebanyak 44%.Item KORELASI PARAMETER KUAT GESER TANAH HASIL PENGUJIAN TRIAKSIAL DAN UNCONFINED COMPRESSION STRENGTH (UCS)(2016-09-06) Nugroho; Agus; ErminaParameter kuat geser tanah diperlukan untuk analisis daya dukung tanah, stabilitas lereng dan gaya lateral pada dinding penahan tanah. Nilai parameter kuat geser tanah diperoleh dari uji di laboratorium, seperti Unconfined Compression Strength (UCS), Laboratory Vave Shear, Direct Shear, dan Triaxial. Setiap jenis pengujian dapat menghasilkan hasil uji yang berbeda untuk tanah yang sama. Hal ini dapat teradi karena prosedur pengujian dan cara kerja alat yang berbeda-beda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan hubungan antara parameter kuat geser tanah dari pengujian triaksial dan pengujian Unconfined Compression Strength. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dan model. Benda uji merupakan tanah yang dibentuk kembali (remoulded) campuran lempung /pasir dengan kondisi tidak terganggu (undisturbed). Untuk pengujian triaksial dan Unconfined Compression Strength (UCS) digunakan benda ui dengan dimensi dan perlakuan sama. Korelasi nilai kohesi tanah hasil pengujian triaksial dan kohesi tanah hasil pengujian UCS, dengan memasukkan sifat fisis tanah campuran mempunyai hubungan Ctx = Cucs-1091 - 0.337LL + 441.121GS. Prakiraan nilai sudut geser tanah dari hasil pengujian UCS dengan memasukkan sifat fisis tanah campuran adalah Ø = 9.478 – 0.26 Cucs – 0.065 IP.Item PERBANDINGAN KAPASITAS INFILTRASI PADA SUMUR RESAPAN BERPENAMPANG LINGKARAN DENGAN SUMUR RESAPAN BERPENAMPANG PERSEGI(2016-09-06) Darmayanti, Lita; Siswanto; Tarigan, Polo; Alison JPPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kapasitas injiltrasi tanah sebelum dan sesudah adanya sumur resapan serta perbandingan kapasitas injiltrasi pada sumur resapan berpenampang lingkaran dengan yang berpenampang persegi. Penelitian dilakukan di tanah kosong yang ada di samping Kantor Pusat Komputer Universitas Riau. Laju infiltrasi tanah diukur dengan double ring injiltrometer berdiameter 16 em dan 32 em serta tinggi 60 em. Sumur resapan berpenampang lingkaran dibuat dari einein beton berdiameter 1 m dan tinggi 1 m sedangkan sumur berpenampang persegi dibuat dari pasangan batu bata dengan ukuran 1 m x 1 m x 1 m. Pengukuran laju infiltrasi dilakukan dengan mengamati laju penurunan air dalam selang waktu tertentu sampai didapatkan laju penurunan air yang konstan. Dari hasil pengukuran didapatkan peningkatan kapasitas infiltrasi awal sebelum dengan sesudah adanya sumur resapan. Kapasitas infiltrasi awal tanah adalah 36 em/jam, meningkat menjadi 224,97 em/jam pada sumur resapan berpenampang /ingkaran dan 184,33 em/jam pada sumur resapan berpenampang persegi. Dengan menggunakan rumus Horton dilakukan perhitungan untuk mendapatkan persamaan kapasitas inji/trasi sehingga bisa 'diketahui nilai kapasitas infi/trasi pada waktu-waktu tertentu. Pada waktu resapan 2 jam didapatkan nilai kapasitas inji/trasi tanah meningkat dari 19,21 em/jam menjadi 1il,30 em/jam pada sumur resapan berpenampang /ingkaran dan 93,74 em/jam pada sumur berpenampang persegi. Hasil tersebut menunjukkan terjadinya peningkatan kapasitas injiltrasi yang eukup signijikan pada kedua sumur resapan dan sumur resapan berpenampang lingkaran memberikan nilai yang lebih tinggi dibandingkan sumur resapan berpenampang persegi.Item KONSEP KONSERVASI SECARA SIPIL TEKNIS GUNA MENCAPAI PRINSIP KEBERLANJUTAN DALAM PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI(2016-09-06) Fauzi, Manyuk; ErmiyatiDaerah Aliran Sungai merupakan suatu sistem alam dengan curah hujan sebagai masukan dan aliran sebagai keluaran. Pada tingkat curah hujan tertentu, fungsi hidrologi berhubungan dengan kemampuan sistem DAS dalam hal: (a) transmisi air, (b) penyangga pada puncak kejadian hujan, (c) pelepasan air secara perlahan, (d) memelihara kua]itas air, dan (e) mengurangi perpindahan massa tanah, misatnya melalui longsor. Banyak persepsi publik dan kebijakan umum tentang perlindungan DAS, menginginkan adanya suatu kondisi (hutan) di daerah hulu dan menghubungkan setiap kejadian banjir dengan hilangnya tutupan hutan diperbukitan dan pegunungan. Adanya harapan yang berlebihan dan kurang realistis tentang dampak pengelolaan DAS telah memunculkan kebijakan yang memerlukan investasi besar seperti reboisasi, namun hasilnya masih kurang sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Disamping itu, pembentukan 'hutan alami' dengan cara reboisasi membutuhkan waktu yang tidak pendek, sehingga upaya lain harus dilakukan secara simultan. Bahwa salah satu upaya perbaikan lingkungan dan pencegahan terjadinya lahan kritis adalah melalui kegiatan pembuatan bangunan konservasi, dimana dalam elaksanaannya diarahkan untuk menerapkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diterima oleh masyarakat.Item HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT DANAU BINGKUANG(2016-09-06) Kurniawandy, Alex; Taufik, YosepBerdasarkan SNI 03-2834-1993 pada pasal 4.2.3.2 mengenai pemilihan faktor air semen dimana faktor air semen yang diperlukan untuk mencapai kuat tekan rat-rata yang ditargetkan didadasarkan pada hubungan kuat tekan dan faktor air semen yang diperoleh dari penelitian lapangan sesuai bahan dan kondisi pekerjaan yang diusulkan. Bila tidak tersedia data dari hasil penelitian sebagai pedoman dapat dipergunakan table dan grafik yang ada pada SNI ini. Didalam penelitian hal yang pertama dilakukan yaitu uji properties terhadap bahan-bahan yang akan digunakan. Setelah itu dilakukan perencanaan campuran dengan variasi faktor air semen 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; dan 0,7 dengan bentuk benda uji berupa silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan jumlah benda uji 100 buah. Untuk umur pengujian dilakukan pada umur 3, 7, 28, dan 91 hari. Hasil pengujian sifat fisis agregat danau bingkuang menunjukan bahwa agregat kasar maupun agregat halus memenuhi standar sesuai yang diisyaratkan pada SNI. Hasil pengujian kuat tekan diplotkan dalam bentuk grafik hubungan antara kuat tekan dan faktor air semen. Jika dibandingkan antara grafik hubungan antara kuat tekan dan faktor air semen dalam isi SNI 03-2834-1993 pada pasal 4.2.3.2 dengan grafik penelitian maka grafik hasil penelitian berada dibawahnyaItem PERBANDINGAN BERAT RANGKA ATAP BERPROFIL BAJA SIKU GANDA SAMA KAKI DENGAN TIDAK SAMA KAKI(2016-09-06) AzhariProfisiku yang sering dipakai secara rangkap pada konstruksi rangka atap dikenal ada dua jenis: siku sama kaki dan siku tidak sama kaki. Mengingat faktor ekonomi merupakan salah satu pertimbangan utama dalam menetukan suatu pilihan, maka dalam hal ini perlu dihitung jenis mana yang paling ekonomis (murah) dari kedua jenis profi/ terse but. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis profil siku berupa profil ganda yang /ebih efisien sebagai elemen struktur pada konstruksi rangka atap. Ruang /ingkup penelitian dibatasi sampai didapat berat total dari suatu jenis rangka atap dengan memvariasikan pemakaian kedua jenis profil terse but, karena umumnya pada konstruksi baja dengan mutu dan tingkat kesulitan yang sama. konstruksi yang lebih ringan/ah yang lebih murah. Tahapan perencanaan diawali dengan penetapan parameter-parameter yang sama terhadap kedua rangka yang berbeda jenis profi/nya berdasarkan hal-hal yang umum diterapkan dan mengacu pada /iterature-/iteratur terkait. Kemudian dihitung beban, gaya batang, hingga pendimensian profi/ yang aman. Tahap terakhir dihitung berat total masing-masing rangka atap dengan menjumlahkan berat masing-masing batangnya. Hasil penelitian ini untuk rangka atap dengan parameter yang ditetapkan di sini menunjukkan bahwa pemakaian proft/ siku tidak sama kaki dapat mengurangi berat konstruksi hingga 27,124% bila dibandingkan dengan memakai proftl siku sama kaki.Item ANALISA KELAYAKAN PEMBANGUNAN JALAN TOL DENGAN PENDEKATAN STOKASTIK STUDI KASUS RENCANA RUAS TOL PEKANBARU-KANDIS(2016-09-06) AlfianPembangunan jalan tol memerlukan investasi relative besar, akibat keterbatasan dana, pihak pemerintah melakukan kemitraan dengan pihak swasta (Public-Private Partnership) dengan konsep kerjasama BOT (Build Operate Transfer) dan konsep pembiayaan non-resource project financing. Metode penilaian kelayakan investasi yang umum digunakan adalah melalui pendekatan deterministic yang akan menghasilkan satu penilaian tunggal. Informasi yang dihasilkan sangat terbatas dan tidak mempresentasikan adanya risiko dan ketidakpastian yang mungkin akan dihadapi sebagaimana realita investasi itu sendiri. Bagi investor, pengambilan keputusan strategi bisnis dengan informasi yang minim tentu saja sangat berisiko. Penelitian ini mencoba untuk melakukan analisis investasi dengan pendekatan stokastik sebagai upaya untuk memberikan informasi yang lebih komprehensif sehubungan dengan pengambilan keputusan pada tingkat kepercayaan tertentu. Analisis dilakukan melalui penerapan metode NPV-at-Risk, dengan menggunakan data historis untuk beberapa variable berisiko, pendapat para ahli, dan hasil penelitian sebelumnya. Disamping itu, penelitian ini juga akan menghasilkan sensitifitas variable-variabel yang berpengaruh pada investasi jalan tol. Hasil analisa dengan pendekatan stokastik pada penelitian ini menunjukan bahwa dengan masa konsesi 35 tahun dan dengan tariff kendaraan golongan I Rp. 490/Km, proyek pembangunan jalan Pekanbaru-Kandis secara finansial. NPV positis dicapai pada tahun ke-21 dari masa konsesi. Dari perspektif bisnis, pencapaian NPV positif yang lambat menyebabkan investasi akan rentan terhadap risiko dan ketidakpastian sehingga dapat memengaruhi keputusan investor. Variabel-variabel yang paling berpengaruh berdasarkan hasil analisis secara berurutan adalah : 1) SBI, 2) Inflasi, dan 3) Jumlah kendaraan golongan III, IV, V