1. Prosiding Seminar Nasional Pelestarian Lingkungan & Mitigasi Bencana 2016
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing 1. Prosiding Seminar Nasional Pelestarian Lingkungan & Mitigasi Bencana 2016 by Subject "air gambut"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item DOSIS KAPUR DAN TAWAS DALAM PAKET KEMASAN OSMOFILTER UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS AIR GAMBUT(2016-07-13) BUDIJONO; M. HASBI; E.S.N. ASIHKuantitas air gambut Indonesia sangat besar namun memiliki kualitas yang rendah sehingga pemanfaatannya untuk pemenuhan kebutuhan air menjadi terbatas. Umumnya kapur dan tawas digunakan untuk mengolah air gambut yang secara konvensional dengan mencampurkan kedua bahan tersebut dan dianggap kurang praktis. Penyatuan dosis kapur dan tawas dalam kemasan kertas osmofilter menjadi alternatif dalam mengolah air gambut. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan tujuan untuk memperoleh kombinasi kapur dan tawas yang sesuai pada rentang pH 2 - 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi kapur 1,45 gram dan tawas 1,7 gram dalam kemasan osmofilter relatif sesuai pada pH 2-6 terhadap peningkatan kualitas air gambut untuk memenuhi kualitas air bersih bagi kepentingan dsomestik dan perikanan, namun belum memenuhi kelayakan untuk air minum.Item PENGOLAHAN AIR GAMBUT MENJADI AIR LAYAK KONSUMSI DENGAN KOAGULAN ALAMI EKSTRAK BUAH (AVERRHOA BILIMBI)(2016-07-13) Ardiansyah; Bahri, Syaiful; Saryono; WawanPesatnya pertumbuhan penduduk berdampak pada peningkatan kebutuhan hidup manusia. Ketersediaan air layak konsumsi sampai saat ini masih merupakan masalah bagi daerah tertentu, karena letak geografis dan kondisi daerah tersebut. Pemenuhan kebutuhan air bersih dilakukan dengan cara yang masih belum tepat dan belum sesuai dengan kaidah kesehatan. Salah satu solusi yang dapat ditempuh adalah dengan memanfaatkan potensi air alam yaitu air gambut. Buah Averrhoa Bilimbi merupakan salah satu bahan alami yang memiliki kandungan senyawa aktif yaitu tanin, flavoniod dan triterpenoid yang dapat digunakan sebagai koagulan dalam pengolahan air gambut. Senyawa aktif inilah yang diperkirakan mampu berreaksi dengan senyawa organik air gambut yang terdiri dari senyawa humik, senyawa fulfik dan senyawa humin, sehingga terjadi proses penggumpalan dan proses pengendapan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak buah Averrhoa Bilimbi dengan variasi konsentrasi (100 gr/l, 150 gr/l dan 200 gr/l) dan variasi waktu kontak (60 menit, 90 menit dan 120 menit) terhadap warna, pH dan TDS air gambut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi ekstrak buah Averrhoa Bilimbi berpengaruh signifikan terhadap warna air, pH dan TDS air gambut, semakin tinggi konsentrasi ekstrak buah Averrhoa Bilimbi, maka semakin tinggi perubahan warna, pH dan TDS air gambut. Dalam penelitian ini perubahan warna, pH dan TDS air gambut, optimum terjadi pada konsentrasi 200 gr/l. Begitu juga halnya dengan variasi waktu kontak, juga berpengaruh signifikan terhadap warna dan TDS air gambut, semakin lama waktu kontak, maka semakin tinggi perubahan warna dan TDS air gambut. Dalam penelitian ini perubahan warna dan TDS air gambut, optimum terjadi pada waktu kontak 120 menit. Namun, variasi waktu kontak ekstrak buah Averrhoa Bilimbi tidak berpengaruh terhadap pH air gambut.