1. Prosiding Seminar Nasional Pelestarian Lingkungan & Mitigasi Bencana 2016
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing 1. Prosiding Seminar Nasional Pelestarian Lingkungan & Mitigasi Bencana 2016 by Subject "agroforestry"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item POTENSI MITIGASI PADA SISTEM PENGGUNAAN LAHAN MASYARAKAT BERBASIS AGROFORESTRI DI PULAU NUMFOR, PAPUA(2016-07-21) Rahmadaniarti, AdityaPraktek agroforestri dapat digunakan dalam strategi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Agroforestri juga memiliki manfaat lain yang dapat memberikan peningkatan kualitas nutrisi/ketahanan pangan, meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, mencegah erosi, degradasi lingkungan, manajemen kesuburan tanah dan perlindungan keanekaragaman hayati, termasuk jasa lingkungan untuk perdagangan karbon. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem agroforestri tradisional sebagai upaya konservasi lingkungan dan pembangunan produktivitas berkelanjutan, meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan untuk mendukung strategi pembangunan rendah karbon di Papua. Penelitian ini dilakukan pada praktek agroforestri sederhana dan kompleks di Kampung Syoribo, Namber dan Wansra di Numfor, Papua. Metode survey Agro-ekologi dan perhitungan karbon dilakukan untuk mendukung penelitian ini. Output dari penelitian ini adalah untuk memberikan rekomendasi kepada masyarakat lokal dalam memilih spesies dan rotasi berkelanjutan yang memberikan kontribusi untuk meningkatkan pendapatan dan sekaligus pelestarian lingkungan serta nilai potensi karbon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan lahan pekarangan dan kebun yang dilakukan oleh masyarakat lokal masih menggunakan prinsip produktivitas berkelanjutan. Adapun manfaat ekonomi untuk total pendapatan di masyarakat lokal berkisar Rp. 50.000 - Rp. 1.500.000, - per bulan. Rata-rata potensi karbon di pekarangan dan kebun mereka, masing-masing sebesar 84,78 tC / ha dan 81,05 tC / ha. Potensi karbon yang tinggi pada lahan pekarangan disebabkan karena diversifikasi jenis MPTs dan tanaman kehutanan dibandingkan dengan kebun yang lebih mengutamakan produksi jenis tanaman semusim. Penelitian ini merekomendasikan skenario intensifikasi lahan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat lokal. Dengan skenario tersebut, terjadi peningkatan rata-rata pendapatan pada lahan pekarangan sebesar Rp. 1.000.000/bulan dan kebun Rp. 3.000.000/bulan.