4. Seminar Nasional Politik, Birokrasi, & Perubahan Social ke III Tahun 2017
Permanent URI for this collection
Browse
Browsing 4. Seminar Nasional Politik, Birokrasi, & Perubahan Social ke III Tahun 2017 by Subject "cagar budaya di Pulau Penyengat"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
Item Strategi Pengembangan Ekowisata Dan Pemeliharaan Cagar Budaya Di Pulau Penyengat(wahyu sari yeni, 2019-03-11) Harto, SyafriPenelitian ini membahas tentang strategi pengembangan ekowisata dan pemeliharaan cagar budaya di Pulau Penyengat Kota Tanjung Pinang Provinsi Riau. Kepulauan Riau memiliki aset yang sangat melimpah ruah di bidang Pariwisata. Karena 60% kawasan Kepulauan Riau merupakan perairan (laut), maka menjadikan Kepulauan Riau terkenal akan sektor pariwisata di bidang bahari yang menjanjikan. Disisi lain, Kepulauan Riau yang merupakan Bunda Tanah Melayu memiliki segudang adat-istiadat, objek wisata yang memiliki nilai sejarah serta atraksi wisata yang dapat dikelola dan dikembangkan dengan baik. Disisi lain, Kepulauan Riau yang merupakan Bunda Tanah Melayu memiliki segudang adat-istiadat, objek wisata yang memiliki nilai sejarah serta atraksi wisata yang dapat dikelola dan dikembangkan dengan baik. Tidak cukup sampai disitu pulau-pulau yang eksotis ditambah kearifan lokal yang terkandung di dalamnya menjadikan Kepulauan Riau menjelma menjadi destinasi baru bagi Indonesia untuk dipromosikan ke mancanegara.Oleh karena karakteristik lingkungan di Pulau Penyengat serta isu-isu pengembangan kawasan wisata, maka kedua hal ini dapat dijadikan landasan pemilihan obyek penelitian karena dimungkinkan untuk menerapkan berbagai asumsi dalam upaya pengembangan ekowisata berdasarkan daya dukung lingkungan di wilayah tersebut. Dengan demikian, akan dihasilkan output penelitian yang baik guna mengurangi permasalahan yang ada di wilayah studi ini. Hal inilah yang mendasari penulis untuk meneliti strategi pengembangan ekowisata dan pemeliharaan cagar budaya di Pulau Penyengat guna meningkatkan mutu lingkungan. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode gabungan (Mixed Methode Research). Penelitian gabungan atau lebih dikenal dengan istilah multimetodologi dalam operations research, merupakan pendekatan penelitian yang memadukan penjaringan dan analisis kuantitatif dan kualitatif. Metode tersebut digabungkan untuk mendeskripsikan semua fakta yang terkait dengan potensi kawasan dalam pengembangan ekowisata serta strategi yang sesuai untuk mengembangkan kawasan wisata alam (ekowisata) di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi sejarah, potensi budaya dan adat istiadat di Pulau Penyengat dalam rangka mendukung pariwisata di Pulau Penyengat. Mengkaji karakteristik masyarakat sehingga terlihat bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan dan pelestarian lingkungan hidup khususnya cagar budaya di Pulau Penyengat. Merumuskan strategi yang sesuai untuk pengembangan ekowisata di Pulau Penyengat. Serta bias memberi rekomendasi langkah-langkah dalam upaya keterlibatan semua pihak termasuk masyarakat tempatan dalam usaha memelihara dan melestarikan lingkungan untuk mendukung ekowisata di Pulau Penyengat