Browsing by Author "Yurisman, Yurisman"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
Item Pengembangan Teknologi Pembenihan dan Budidaya Ikan Motan (Thynnicthys thynnoides Blkr) dalam Rangka Menjaga Kelestariannya dari Alam(2012-10-29) Sukendi, Sukendi; Putra, Ridwan Manda; Yurisman, YurismanPenelitian ini merupakan penelitian tahun ke III Hibah Kompetensi yang dibiayai oleh oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional, Tahun Anggaran 2011 dengan nomor kontrak : 360/SP2H/PL/ Dit.litabmas/IV/2011. Penelitian dilakukan di perairan Sungai Siak tepatnya di Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kotamadya Pekanbaru dan kolam Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui teknologi pembesaran/budidaya ikan motan dengan pemberian perlakuan lokasi pemeliharaan dan dosis hormon tiroksin yang berbeda pada pakan selama pemeliharaan. Perlakuan lokasi pemeliharaan adalah di kolam Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau dan perairan Sungai Siak Riau, sedangkan perlakuan dosis hormon tiroksin yang diberikan pada pakan terdiri dari 2 mg/kg pakan, 4 mg/kg pakan, 6 mg/kg pakan dan 0 mg/kg pakan sebagai kontrol. Ikan dipelihara selama 4 bulan (16 minggu) dengan padat tebar 50 ekor /keramba ukuran 1 x 1 x 1 m, sesuai dengan hasil penelitian kegiatan Hibah Kompetensi Tahun II (Sukendi, Putra dan Yurisman, 2010). Parameter uji yang diukur adalah : pertumbuhan bobot mutlak, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan bobot harian, laju pertumbuhan panjang harian dan kelulushidupan. Pengukuran parameter uji dilakukan setiap dua minggu sekali dari masing-masing perlakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) pembesaran/budidaya ikan motan dalam keramba yang ditempatkan di Sungai Siak lebih baik bila dibandingkan dengan pembesaran/budidaya dalam keramba yang ditempatkan di Kolam Fakultas Perikanan ii dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, 2) semakin besar dosis hormon tiroksin yang diberikan pada pakan dalam pembesaran/budidaya ikan motan maka semakin cepat pula pertumbuhan yang diperoleh dan 3) dosis hormon tiroksin yang terbaik diberikan pada pakan ikan motan dalam pembesaran/budidaya adalah sebesar 6 mg/kg pakan. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa teknologi pembesaran/budidaya ikan motan yang terbaik adalah pemeliharaan dengan padat tebar 50 ekor/keramba ukuran 1 x 1 x 1 m yang ditempatkan di Sungai Siak, dengan pemberian hormon tiroksin sebesar 6 mg/kg pakan, menghasilkan pertumbuhan rata-rata bobot mutlak sebesar 9,23 gram, pertumbuhan rata-rata panjang mutlak sebesar 2,63 cm, laju pertumbuhan bobot harian sebesar 0,6234 %, laju pertumbuhan panjang harian sebesar 0,2033 % dan kelulushidupan sebesar 73 %. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang teknologi pembesaran/budidaya ikanikan air tawar ekonomis penting lainnya dengan pemberian dosis hormon tiroksin yang tepat pada pakan, sehingga akan dapat memberikan keuntungan dalam usaha pembesaran/budidaya yang dilakukan.Item Teknologi Domestikasi, Pembenihan dan Budidaya Ikan Selais (Ompok Hypophthalmus) dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Nelayan dan Petani Ikan Pinggiran Sungai Kampar, Riau.(2012-10-30) Manda, Ridwan Putra; Sukendi, Sukendi; Yurisman, YurismanIkan selais (Ompok hypophthalmus) adalah jenis ikan air tawar yang banyak dijumpai di perairan umum Daerah Riau dan khususnya berasal dari perairan Sungai Kampar yang merupakan salah satu dari empat sungai terbesar di daerah Riau. Untuk memenuhi permintaan masyarakat terhadap ikan ini serta didukung dengan harga yang relatif tinggi, maka pada umumnya para penangkap ikan lebih banyak melakukan penangkapan terhadap ikan tersebut bila dibandingkan dengan jenis ikan lainnya. Ikan selais yang tertangkap memiliki ukuran bervariasi serta umur yang masih tergolong muda, banyak ditemukan ikan yang tertangkap tersebut adalah ikan-ikan yang belum memijah, akan memijah maupun sedang memijah. Bila ikan-ikan yang tertangkap sebagian besar adalah belum pernah memijah atau akan memijah berarti ikan-ikan tersebut belum menghasilkan keturunan dan bila penangkapan dilakukan terus menerus akan mengganggu kelestariannya yang suatu waktu nantinya akan dapat menyebabkan punahnya jenis ikan tersebut.Item TEKNOLOGI DOMESTIKASI, PEMBENIHAN DAN BUDIDAYA IRAN SELAIS (Ompok Hypophthalmw) DAL AM RANGKA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN NELAYAN DAN PETANIIKAN PINGGIRAN SUNGAIKAMPAR, RIAU(2013-02-14) Manda Putra, Ridwan; Sukendi, Sukendi; Yurisman, YurismanIkan selais (Ompok hypophthalmus) adalah jenis ikan air tawar yang banyak dijumpai di perairan umum Daerah Riau dan khususnya berasal dari perairan Sungai Kampar yang merupakan salah satu dari empat sungai terbesar di daerah Riau. Untuk memenuhi permintaan masyarakat terhadap ikan ini serta didukung dengan harga yang relatif tinggi, maka pada umumnya para penangkap ikan lebih banyak melakukan penangkapan terhadap ikan tersebut bila dibandingkan dengan jenis ikan lainnya. Ikan seiais yang tertangkap memiliki ukuran bervariasi serta umur yang masih tergolong muda, banyak ditemukan ikan yang tertangkap tersebut adalah ikan-ikan yang belum memijah, akan memijah maupun sedang memijah. Bila ikan-ikan yang tertangkap sebagian besar adalah belum pernah memijah atau akan memijah berarti ikan-ikan tersebut belum menghasilkan keturunan dan bila penangkapan dilakukan terus menerus akan mengganggu kelestariannya yang suatu waktu nantinya akan dapat menyebabkan punahnya jenis ikan tersebut. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menemukan teknologi pembenihan yang tepat melalui pemijahan buatan, yang selanjutnya melakukan teknologi budidaya yang tepat untuk memproduksi ikan selais sehingga tidak lagi tergantung dari hasil tangkapan di alam. Penelitian ini merupakan penelitian tahun ke II (tahun kedua) diharapkan dapat menemukan teknologi budidaya ikan selais, yang terdiri dari teknologi pembesaran benih yang diperoleh dari hasil penelitian tahun pertama. Pemeliharaan tersebut dilakukan di keramba yang ditempatkan di kolam dan pembesaran di keramba yang ditempatkan di sungai, dengan pemberian pakan yang mengandung hormon pertumbuhan (T4) atau tiroksin Luaran dari penelitian ini adalah diperolehnya teknologi budidaya ikan selais sehingga nantinya ikan selais dapat dibudidayakan sebagaimana layaknya ikan-ikan budidaya lainnya.Item Teknologi Pembenihan dan Budidaya Ikan Pantau (Rasbora ieteristrata BIkr)(2013-02-14) Manda Putra, Ridwan; Sukendi, Sukendi; Yurisman, YurismanIkan pantau (Rasbora lateristriata Blkr) adalah salah satu ikan ekonomis penting di daerah Riau, karena pada saat ukuran kecil dapat berperan sebagai ikan bias, memiliki pergerakan dan warna tubuh yang menarik dan setelah ukuran dewasa menjadi ikan konsumsi yang digemari masyarakat karena mengandung j>- protein tinggi dan memiliki rasa daging yang enak. Ikan ini dikonsumsi bukan saja dalam bentuk segar tetapi juga dalam bentuk ikan olahan yang dikenal dengan istilah ikan asap (ikan salai). Selama ini ikan tersebut diperoleh dari basil tangkapan di sungai yang ada di daerah Riau kususnya Sungai Kampar dengan ukuran ikan tertangkap bervariasi mulai dari ukuran benih, dewasa bahkan banyak V tertangkap ikan yang telah matang gonad. Permasalahannya bila ikan yang tertangkap matang gonad sudahjelas akan merusak keturunan sekaligus merusak kelestariannya dari alam.