Browsing by Author "Yoswaty, Dessy"
Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISIS BAKTERI Clostridium perfringens PADA SEDTMEN UNTUK MEWUJUDKAN PENGELOLAAN WISATA LAUT DI PERAIRAN PANTAI BENGKALIS PROPINSI RIAU(2014-05-24) Yoswaty, DessyMonitoring the quality of marine waters to create marine tourism management can be performed bacteriological, including protecting the environment and coastal waters fishery production that cause disease in humans. Pollution of domestic waste (sewage), anthropogenic activities and rapid development along the coastal waters Bengkalis expected to increase the number of C. perfringens in sediment. The study aimed lo analyze and evaluate the distribution of the C. perfringens in sediments in coastal waters Bengkalis to achieve sustainable management of marine tourism. The results are expected to provide information where the C. perfringens in sedimen, as bioindicator polllution so as to ensure the health and comfort of the local community and tourists. The method used is the survey method, using the media to TSC (tryptose Sulphite Cycloserine). Sediment samples from the coastal waters Bengkalis: Rimba Sekampung Vilage (station l.), Damon Village (station 2) and Kelapa Pati Village (station 3}. The research was conduccted in March-April 2012, the data analysis of total C. perfringens by West (1989) and Fardiaz (1992). Observations of total C. perfringens in sediments 5.2 x 104 to 3.9 x 106 cells/gram sample. Distribution of C. perfringens in sediments is still below the threshold that could be categorized coastal waters Bengkalis have not been contaminated. The results of measurements of the quality of coastal wsters Bengkalis still support for the growth of C. perfringens. Fluctuations in the average water temperature ranges between 29-30 oC, pH 7.1-7.5, salinity 28-30 o/oo water transparency between 50-51 cm, and the velocity 0.2-0.3 ppm. The results of the identification of bacterial isolotes C. perfringens on sediment cell is Gram-positive, rod shape, black in color, in-methyl, colonies, turned cloudy and gas bubbles are formed, C. perfringens in sediment can grow at 37 oC. Organic matter content of sediment in coastal waters Bengkalis average ranged from 3.13 to 3.14%. Thee coastal waters Bengkalis can be developed as a sustainable marine tourism area so as to preserve coastal ecosystems, increase traveler comfort and improve the welfare of 'local communities.Item ANALISIS BAKTERI Clostridium perfringens PADA AIR LAUT DI PERAIRAN PANTAI BENGKALIS PROVINSI RIAU(2014-05-24) Yoswaty, Dessy; Siahaan, Deasy MelinaPerairan pantai Bengkalis telah mendapatkan tekanan yang tinggi akibat pembangunan infrastruktur, pemukiman, pertanian, perikanan, dan industri. Pengelolaan lingkungan yang tidak sempurna dan proses pembuangan limbah yang kurang baik juga dapat menimbulkan terjadinya pencemaran di sekitar perairan pantai tersebut. Hal ini akan berimplikasi terhadap penurunan kualitas perairan laut seperti pencemaran, erosi, dan instrusi air laut. Bakteri C. perfringens berperan sebagai indikator pencemaran perairan pantai secara bakteriologis untuk pemantauan kualitas air laut. Toksin yang dihasilkan oleh bakteri C. perfringens dapat menyebabkan penyakit seperti diare, sakit perut dan mual. Tujuan penelitian yaitu menganalisis sebaran bakteri C. perfringens pada air laut di perairan Bengkalis. Manfaat penelitian sebagai informasi tentang sebaran bakteri C. perfringens sehingga dapat menjaga keamanan konsumsi hasil perikanan laut. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei, menggunakan medium selektif TSC agar (Tryptose sulphite cycloserine). Isolasi dan identifikasi bakteri berdasarkan West (1989) dan Cowan & Stell’s (1992). Pengambilan sampel air laut dilaksanakan di perairan pantai Selat Baru Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis pada bulan Mei 2012 yang terdiri atas 3 stasiun, dimana dilakukan pengambilan sampel pada permukaan, pertengahan dan dasar perairan laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah koloni bakteri C. perfringens rata-rata berkisar antara 7.3 x 104 – 3.9 x 106 cfu/ml. Jumlah koloni bakteri C. perfringens tertinggi pada stasiun 3 yaitu pada permukaan air laut 2.3 x 106 cfu/ml, pertengahan air laut 8.0 x 105 cfu/ml dan dasar perairan laut 3.9 x 106 cfu/ml. Sebaran bakteri C. perfringens pada air laut di perairan Bengkalis masih dibawah ambang batas bakteri indikator pencemaran (106/100 ml).Item ANALISIS BAKTERI PEMBENTUK HISTAMIN PADA IKAN TONGKOL (KATSUWONUS PELAMIS): STUDI KASUS DI PERAIRAN PANTAI KECAMATAN DUMAI TIMUR, KOTA DUMAI(2014-05-24) Yoswaty, DessyIkan tongkol bonito (Katsuwonus pelamis) banyak terdapat di Kecamatan Dumai Timur, hasil tangkapan yang utama bagi nelayan. Bakteri pembentuk histamin pada ikan tongkol dapat digunakan sebagai bioindikator pencemaran laut. Kandungan histamin pada ikan tongkol, jika dikonsumsi dapat menyebabkan alergi dan keracunan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis sebaran bakteri pembentuk histamin pada ikan tongkol. Hasil penelitian diharapkan memberikan gambaran keberadaan bakteri pembentuk histamin. Penelitian dilaksanakan dari Juli-Desember 2010, dengan menggunakan metode survei. Analisis bakteri pembentuk histamin dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Pangan Faperika UNRI. Uji total bakteri pembentuk histamin pada Formulasi medium Niven yang dimodifikasi, uji konfirmasi pada L. Histidine Decarboxylase broth, dan identifikasi isolat dengan uji biokimia. Rancangan penelitian yaitu RAL satu faktor dengan empat taraf. Perlakuan yang diberikan adalah lama penyimpanan 0 jam (A0), 2 jam (A2), 4 jam (A4) dan 6 jam (A6). Hasil analisis menunjukkan bahwa keseluruhan bakteri yang telah diisolasi dari ikan tongkol segar mempurryai kemampuan untuk memproduksi histamin (koloni bakteri berwarna merah jambu). Total bakteri pembentuk histamin: 1,5 x 103 - 2,2 x 106 sel g-1 sampel. Total bakteri pembentuk histamin tertinggi yaitu lama penyimpanan 6 jam, ikan tongkol masih layak untuk dikonsumsi dan resiko bahaya adalah rendah. Uji statistik lama waktu penyimpanan tidak berpengaruh nyata terhadap total bakteri pembentuk histamin pada ikan tongkol (P>0,05). Hasil uji konfirmasi yaitu bakteri pembentuk histamin positif pada semua sampel.Item Election and Characteristics of Probiotic Bacteria Indonesia Original of Tiger Prawn (Penaeus monodon) Based on Sequens 16S rDNA Technique(2016-03-31) Feliatra; Yoswaty, Dessy; Lukystyowaty, IsyeThis research was conducted from January to July 2011 and aims to selected the species of probiotic bacteria and molecular characteristics along with to observe phylogenetic from bacteria identified based on sequens 16S rDNA technique. The bacteria were isolated from intestine of the Tiger prawn (Penaeus monodon) to got from fishfond at BBPBAP Jepara. Isolate of bacteria and PCR (Polymerase Chain Reaction) aplicated in the integrated Fish Health and Enviromental Laboratory at BBPBAP Jepara. The purified and sequenced of DNA were done in Charoen Pokphand Indonesia, Jakarta. The analized result of 16S rDNA shown that 3 bacterial species may be potential as probiotic. There were A Isolate was Bacillus bataviensis strain FNS09, B Isolate was Bacillus bataviensis strain FNS09. Two this isolate out of analized BLAST had homology 97% with Bacillus bataviensis strain CCGE2059 bacteria according to analyses phylogenetic the three bacteria to shown genetic relationship. C Isolate was very likely a new species Caulobacter sp with strain FNS09 and according to phylogenetic to own ancestors with Chromobacterium violaceum bacteria. These bacteria grow well at pH 2 and this indicates one of probiotic bacteria characteristic.Item Heat Distribution Analysis With 2 Dimensional Management Of Marine Tourism In Coastal Waters Of Bengkalis, Riau Province: Analysis Of Clostridium Perfringens Bacteria On Fish Mackerel (Cybium Commersoni)(2016-04-04) Yoswaty, DessyMackerel fish (Cybium commersoni) is one of the foodstuffs consumed by many people and contain high nutritional value, especially protein. Monitoring of marine water quality in coastal waters of Bengkalis to achieve sustainable management of marine tourism can be conducted bacteriological and protect fishery production that cause disease in humans. C. perfringens in mackerel (Cybium commersoni) allegedly increased the amount of pollution caused by domestic wastewater (sewage), anthropogenic activities and rapid development along the coastal waters of Bengkalis. Research objectives were to analyze C. Perfringens in mackerel (Cybium commersoni) as bioindicator of pollution so as to ensure the health and comfort of the local community and tourists. The research method is a survey method, using the media to TSC (Tryptose Sulphite Cycloserine). Mackerel samples obtained from Bengkalis waters, the study in March-April 2012, the data analysis of the total C. Perfringens by West (1989) and Fardiaz (1992). Observations of total C. perfringens on mackerel ranged between 3.1 x 104 to 6.0 x 106 cells/gram sample. Distribution of C. perfringens highest found in gills, compared to the digestive tract and mackerel meat. The results of the identification of bacterial isolates C. perfringen on mackerel fish are Gram-positive cells, stem shape, black in color, in-methyl, colonies, turned cloudy and gas bubbles are formed. C. perfringens on mackerel can grow at 37 oC. C. perfringens in fish mackerel are still below the threshold that could be categorized Bengkalis coastal waters has not been contaminated. Management of marine tourism in coastal waters of Bengkalis can be developed to improve public health and tourists, including protecting coastal ecosystems of Bengkalis.Item KESESUAIAN EKOPELANCONGAN LAUT DI PULAU CINGKUAK PROVINSI SUMATERA BARAT: FAKTOR MASYARAKAT TEMPATAN(2014-05-24) Yoswaty, Dessy; Mulyadi, Aras; Riadi, MatgusPulau Cingkuak Nagari Painan Selatan Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat ialah suatu kawasan dengan pelbagai kekayaan semula jadi, ekosistem (hutan bakau, padang lamun dan terumbu karang), flora dan fauna. Pulau Cingkuak mempunyai potensi sebagai objek atau tarikan ekopelancongan laut. Namun, pengurusan ekopelancongan laut masih mendapat masalah dalam keberterusansemula jadi di Pulau Cingkuak. Tujuan penelitian ialahmengetahui kesesuaian ekopelancongan laut di Pulau Cingkuak dengan kriteria penyertaan masyarakat tempatan untuk mewujudkan pelancongan berterusan. Manfaat penelitian untuk meningkatkan penyertaan daripada masyarakat tempatan secara aktif dalam pengurusan ekopelancongan laut di Pulau Cingkuak. Penelitian dilaksanakan di Pulau Cingkuak Provinsi Sumatera Barat, pada bulan Januari 2013. Metode yang digunakan adalah metode survei, data primer diperoleh melalui temu bual dan kuestioner kepada 30 orang masyarakat tempatan, yang dianalisis secara deskriptif. Analisis hubungan faktor karakteristik dengan penyertaan masyarakat tempatan berdasar ujian koefisien Rank Spearman. Hasil penelitian menyatakan bahawa masyarakat tempatan mendapatkan manfaat dan sumber pendapatan ekonomi dari aktiviti ekopelancongan laut iaitu kategori baik (88,3%). Penyertaan masyarakat tempatan terhadap persiapan dan perancangan ekopelancongan laut iaitu cukup baik (61,7%). Hasil analisis Korelasi Rank Spearman antara mata pencaharian masyarakat tempatan terhadap pengurusan ekopelancongan laut dengan pembolehubah darjah pendidikan rs = -.288*. Mata pencaharian menunjukan hubungan yang tidak signifikan terhadap penyertaan P (.013) > α (0, 05). Kesesuaian ekopelancongan laut telah memenuhi petunjuk yang sesuai sebagai kawasan ekopelancongan laut berdasarkan penyertaan masyarakat tempatan.Item PERSEPSI MASYARAKAT LOKAL TERHADAP PENGELOLAAN EKOWISATA LAUT DI KECAMATAN DUMAI TIMUR KOTA DUMAI(2014-05-24) Yoswaty, DessyPerairan pantai di Kecamatan Dumai Timur mempunyai ekosistem dengan fungsi ekologis, beriklim tropis dan kawasan hutan rnangrove dengan berbagai flora dan fauna. Daya tarik perairan pantai ini sangat sesuai untuk pembangunan ekowisata laut karena mempunyai ciri yang unik dan sejalan dengan usaha konservasi lingkungan laut, termasuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Persepsi masyarakat lokal diperlukan untuk peluang pengelolaan ekowisata di kawasan tersebut. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi dan peranan masyarakat lokal terhadap pengelolaan lingkungan laut untuk mewujudkan pembangunan pariwisata berkelanjutan. Hasil penelitian diharapkan menambah pengetahuan dan pemahaman tentang peranan masyarakat lokal yang bertanggung jawab dalam pengelolaan ekowisata laut. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli-Desember 2010, dengan metode survai. Sumber data primer diperoleh melalui pengamatan langsung diIapangan dan penyebaran kuestioner kepada masyarakat lokal. Data persepsi masyarakat lokal diolah menggunakan Skala Likert (Neuman 1997; Norizan 2003). Hasil penelitian diperoleh bahwa masyarakat lokal sangat setuju (1.4) manfaat pembangunan ekowisata laut yaitu untuk mernbawa kemajuan di sekitar perairan pantai Dumai Timur. Masyarakat lokal sangat setuju (2.0) ekowisata laut adalah suatu usaha untuk mengeksploitasi sumberdaya hayati laut dengan bertanggung jawab, termasuk untuk meningkatkan kesejahteraan rnasyarakat lokal. Masyarakat lokal sangat setuju (1,2) dampak akan muncul karena pembangunan ekowisata laut: mempengaruhi lingkungnn laut. Masyarakat lokat juga sangat setuju (1.9) untuk dilibatkan dalam pernbangunan ekowisata laut terutama mernbersihkan sampah atau tidak membuang sampah sembarangan. Persepsi masyarakat lokal sangat setuju (1.5) masalah yang muncul dalam pengelolaan ekowisata laut yaitu kurang pengertian tentang peraturan atau perundangan yang ada. Masyarakat lokal dapat berpartisipasi dalam pengelolaan ekowisata laut yang berkelanjutan.Item Strategi Pengembangan Objek Wisata Pantai Indah Sergang Laut Di Pulau Singkep(2018-04-02) Zulkarnaini, Zulkarnaini; Domo, Attur Mudzy; Yoswaty, Dessy; Ekawati, IndiraThis research has been conducted in March until July 2017 in the tourist area of Pantai Indah Sergang Laut of Singkep Island of Lingga Regency. This study aims to formulate tourism area management strategies. The research used survey method and descriptive analysis. Primary data were collected through direct measurements and interviews using questionnaires. The research results have from SOAR analysis, there are three alternative strategies to develop this tourism object, namely (a) optimizing the potential, capacity and public participation to realize sustainable tourism management, (b) strengthening the existing tourist attraction to enhance competitiveness in attracting tourist and segment broader markets, and (c) the development of tourism partnerships to improve the quality and improvement of tourism economics in supporting regional development.