Browsing by Author "Wulandari, Sri"
Now showing 1 - 10 of 10
Results Per Page
Sort Options
Item Analisis Potensi Lokal Provinsi Riau Dalam Mendukung Penguatan Edukasi Lingkungan Di Perguruan Tinggi(wahyu sari yeni, 2019-01-09) Haryanto, Rudy; Suwondo, Suwondo; Wulandari, SriStrengthening environmental management can be done through environmental education in universities. Good environmental education is able to raise the environmental potential in accordance with the characteristics of the region into knowledge for students. This research was conducted to identify local potential in Riau Province which can be integrated into the learning of Environmental Education at FKIP University of Riau. The research was conducted using a qualitative descriptive approach, where data collection was carried out by observation, interview, and literature study. The parameters analyzed include (1) identification of local potential in the form of ecosystems and local wisdom typical of Riau; and (2) analysis of the environmental education curriculum at FKIP University of Riau; (3) Analysis of integration in learning. The research found that Riau Province has (1) various typical ecosystems of Riau, including the Tropical Rain Forest Ecosystem, Peat Swamp Forest, Oil Palm Plantation Ecosystem, River Ecosystem, and Lake Ecosystem; (2) Various local community wisdom that play a role in environmental management, including: Local Wisdom Lubuk Larangan and Local Wisdom of Indigenous Forests. Environmental Education Courses have Sub Learning Outcomes (1) Describe the basic concepts and characteristics of various ecosystem typologies; and (2) Explain various efforts in sustainable environmental management, as a topic of lectures. This Local Potential can be integrated with environmental education lectures at FKIP UNRI. Integration can be done at the preliminary stage (apperception and motivation), core activities, and/or individual assignments or scientific groups in learning. This local potential can be developed as a learning resource in the form of modules to support the strengthening of environmental education in universities.Item Estimasi Serapan Co2 Pada Arboretum Universitas Riau(2018-04-03) Wulandari, Sri; Suwondo, Suwondo; Nursal, Nursal; Casther, CastherThis study was conducted to determine the estimation CO2 absorption in the arboretum Riau University. The method used is purposive random sampling by considering the condition of vegetation and topography. The research parameters were: (1) vegetation analysis; (2) carbon stock and (3) CO2 absorption. Vegetation of trees in the arboretum Riau University has 25 family, 44 species and 604 individuals with average density of 55.26 ind / ha, frequency average of 8.48, average dominance of 10.66 m2 / ha, and the average diversity index of 2. 94 with medium category. The most important tree species in absorbing CO2 is Hevea brasiliensis of 0.51 ton / ha. Total carbon reserves of 1.12 tons / ha and CO2 uptake of 4.11 tons / ha. With an arboretum area of the University of Riau ± 10 ha then the absorption of CO2 that occurs is 41.1 tonsItem KEANEKARAGAMAN DAN ESTIMASI CADANGAN KARBON DI HUTAN DAN TAMAN KOTA PEKANBARU(2016-07-14) Wulandari, SriResearch on the diversity of plants and estimates of carbon stocks in forests and city parks Pekanbaru was conducted in November to January 2016. The study was conducted with a non- destructive method for measuring biomass of living trees to determine the level of diversity using Shannon diversity index - Wiener. Analysis of the data in the form of carbon stocks of living biomass, CO2 uptake by trees, important value index , and the index of plant diversity. The results showed that forests and city parks have carbon stock of 325.692 tons, 1195.29 tons of CO2 uptake and index critical value of 1.93 with the medium category.Item Nilai Ekologi, Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Dalam Pengelolaan Lubuk Larangan Sungai Subayang(wahyu sari yeni, 2019-01-03) Wulandari, Sri; Suwondo, Suwondo; Haryanto, RudyLubuk Larangan in Subayang River as one of the local wisdoms possessed in Riau Province. Lubuk Larangan has noble values in the management of water resources. This research was conducted to determine the ecological, social and economic conditions of the community around the area of the local wisdom of the Lubuk Larangan of the Subayang River. Research location in Batu Songgan Village, Kec. Kampar Kiri Hulu, Kab. Kampar, Riau Province from August to September 2018. Ecological values are seen based on water quality, diversity of vegetation and aquatic biota. The social and economic value of the environment is seen based on the subayang river water resource productivity data for the community. Data collection is done through field observations, interviews, and documentation. Data analysis was carried out in a qualitative descriptive manner. The results showed that the Subayang River pollution index showed good quality (1.17-1.76), vegetation diversity index, plankton, and benthos were at medium-high criteria (1,658-3,342), while the value of the productivity of natural resources in the freshwater fishery sector in Lubuk Larangan the annual ban is Rp. 634,800 thousand / year, this value is equal to 6.92 times greater than the catch of the people who have a fisherman's income (Rp. 91,650 / year). The local wisdom of the community around the subayang river has the value of the protective behavior in protecting the river and forest ecosystem based on custom rules. Ecological, economic and social values of the community support the sustainable management of the Subayang RiverItem Optimalisasi Pengembangan Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau(2013-04-18) Arnentis; Wulandari, Sri; DarmawatiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa yang mengambil matakuhah Metoda Teknik Laboratorium terhadap pengelolaan laboratorium untuk arah pengembangan laboratorium biologi di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau. Sampel pada penelitian ini sebanyak 100 orang. Adapun parameter yang digunakan adaiah persepsi mahasiswa dengan 6 indikator yaitu perencanaan, penataan, administrasi,pengamanan, perawatan dan pengawasan. Untuk mengetahui persepsi mahasiswa digunakan angket tertutup. Flasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa terhadap pengelolaan laboratorium pendidikan biologi FKIP UR pada indikator perencanaan memiliki kategori baik dengan rerata 4,10 indikator penataan memiliki kategori cukup baik dengan rerata 3,45, indikator adminislrasi memiliki kategori cukup baik dengan rerata 3,45, indikator pengamanan memiliki kategori cukup baik dengan rerata 2,99, indikator perawatan memiliki kategori baik dengan rerata 4,06 dan indikator pengawasan memiliki kategori baik dengan rerata 3,88. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa yang mengambil matakuliah metoda teknik laboratorium terhadap pengelolaan laboratorium untuk arah pengembangan laboratorium biologi di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau adaiah cukup baik dengan rerata 3,67.Item Pemberian Ekstrak Daun Tembakau (Nicotianatabacum L) Mempengaruhi Fenotip pada Tanaman Bayam Cabut (Amaranthus tricolor L)(2013-01-05) Wulandari, SriTanaman Bayam merupalcan sayuran penting dan banyalc digemari masyarakat, karena mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Pemanfaatan Bayam sebagai sumber gizi yang penting akan lebih efektif bila dilakukan peningkatan nilai gizinya. Hal ini dapat dicapai melalui pemuliaan tanaman yaitu dengan cara membuat tanaman menjadi poliploid (AUard, 1995). Poliploid adalah suatu keadaan bahwa individu memiliki jumlah kromosom yang berlipat sehingga memperlihatkan anatomi dan fenotip yang berbeda dari tanaman dipoloidnya, seperti sel-selnya lebih besar, daun-daunnya lebih lebar, tanamannya lebih besar dan produksinya lebih tinggi (Sutrian, 1992). Nikotin merupakan salah satu zat kimia yang dipakai untuk menciptakan tanaman poliploid . Nikotin adalah alkaloid yang berasal dari tanaman Tembakau {Nicotiana Tabacum L) yaitu pada bagian daunnya kira-kira 80% ketika panen (Goldsworthy dan Fisher, 1992). Pemberian nikotin dengan konsentrasi dan lama perendaman tertentu menyebabkan tidak terbentuknya dinding sel pada waktu mitosis sehingga jumlah kromosom akan meningkat dan tanaman menjadi poliploid (Emawiati, 2000).Item PENAMBAHAN EKSTRAK UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas var. Ayamurasaki) DAN SUSU SKIM TERHADAP ORGANOLEPTIK YOGHURT JAGUNG MANIS (Zea mays L. Saccharata) DENGAN MENGGUNAKAN INOKULUM Lactobacillus acidophilus DAN Bifidobacterium sp(2014-01-29) Sayuti, Irda; Wulandari, Sri; Sari, Dian KurniaThis research aims to know the effectiveness addition of purple sweet potatoes extract and skim milk to sweet corn yoghurt’s organoleptic by using Lactobacillus acidophilus and Bifidobacterium sp. The research held in Biological Laboratory of Educational Faculty and Chemical Laboratory Result of Fishery in Riau University. Research design have been used was factorial completed randomized design (RAL factorial) which consisted of two factor. First factor is the addition of purple sweet potatoes extract with concentration are 0%, 5%, 10%, 15% and second factor is skim milk with concentration are 0%, 3%, 5%, 7%. Parameter of research is organoleptic which is consisted of texture, color, aroma and taste that’s been explained by descriptive. The best combination of purple sweet potatoes extract and skim milk is U10S5 with the addition of purple sweet potatoes extract 10% and skim milk 5%. The average of organoleptic result are 3,60 of texture, 4,05 of colour, 3,65 of aroma and 3,75 of taste. Whole average of U10S5 is 3,76 with by texture dense, colour young purple, aroma yoghurt and taste sourItem PENERAPAN STUDENT-CENTERED LEARNING (SCL) MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD ( Student Teams Achievement Division) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH FISIOLOGI TUMBUHAN(2012-11-12) Wulandari, Sri; Bey, YusnidaTelah dilakukan Penelitian Tindakan Kelas dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MlPA FKIP UNRI pada Semester Genap Tahun ajaran 2007/2008 dari bulan Maret sampai Mei 2008,. Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran Fisiologi Tumbuhan. Subyek penelitian adalah mahasiswa Program Strata 1 Pendidikan Biologi yang mengambil mata kuliah Fisiologi Tumbuhan yang berjumlah 31 mahasiswa (2 laki-laki dan 29 perempuan). Penelitian dilaksanakan 2 siklus. Siklus I terdiri dari 4 kali pertemuan dan 1 kali tes (kuis )). Siklus ke II terdiri dari 3 kali pertemuan ,1 kali tes (kuis) . Setiap pertemuan berlangsung selama 3 X 50 menit. Parameter yang diamati meliputi: (1) Hasil belajar yang dilihat dari daya serap setiap pertemuan dan ketuntasan individu mahasiswa , (2) Aktivitas mahasiswa selama proses pembelajaran. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar pada setiap pertemuan dengan katagori tinggi (70 - 89). Test siklus I dan ke II termasuk katagori sedang dengan rata-rata 60,8 dan 64,1. Penghargaan kelompok pada siklus I, 5 kelompok baik dan hanya 3 kelompok yang hebat sedangkan siklus ke II, 7 kelompok menjadi hebat dan 1 kelompok super. Dilihat secara keseluruhan aktivitas mahasiswa yang sudah baik adalah kerjasama 75,8% (baik sekali), menelusuri bahan ajar 96,5% (baik sekali) sedangkan memberi masukan pada kelompok dan menanggapi masih termasuk kurang (35,2%) dan (23,6%), bertanya tergolong cukup (56,8%). Penerapan Student Centered Learning (SCL) melalui model pembelajaran kooperatif Tipe STAD) dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Fisiologi Tumbuhan di Program Studi Biologi TA. 2007/2008Item Pengembangan Bahan Ajar Materi Fotosintesis Pada Mata Kuliah Ekofisiologi Tumbuhan Berbasis Riset(2015-03-11) Wulandari, Sri; L.N, FirdausEcophysiological responses of rubber (Hevea brasiliensis Mull. Arg. clone PB 260) that cultivated in ex-mining bauxite soil with application of organic manure were observed at Natural Biology Education Laboratory, University of Riau during January to June 2013. The purpose of this research was looked for a kind and mixture organic manure ratio to the ex-mining bauxite soil that gave the best photosynthesis rate and chlorophyll content. The result used to enrich learning substances such as module in photosynthesis topic and developed by using ADDIE model. The chicken and cow manure were used as source of organic matter in this single factor ex-situ experiment. Three ratios of organic manure : ex-mining bauxite soil (w/w) has been applied i.e control (ex-mining bauxite soil only), (1:l), and (l:2) were arranged according to Complete Randomize Design. The parameters that observed were photosynthesis rate, chlorophyll a, b and total chlorophyll content and soil pH. The data were analyzed by using one-way ANOVA and advance test by using Duncan Multiple Range Test (DMRT) in level of 5o/o. The results show that the mixture ratio t:2 of cow organic manure and ex-mining bauxite soil gave the best ecophysiological responses of rubber clone PB 260 particularly photosynthesis rate (10,21 pmol COz m-' s-'), total chlorophyll content (42,50 pg mL-'), and increasing of soil pH gave by mixture ratio 1:1 of chicken organic manure and ex-miniing bauxite soil. Learning substances that produced were kaching materials, validated by validator. and the module valued validItem Reklamasi Lahan Bekas Tambang Bauksit Di Pulau Singkep Kabupaten Lingga Dengan Tanaman Karet Dan Aplikasi Bahan Organik Pupuk Kandang (Kajian Ex-Situ)(2015-03-11) L.N, Firdaus; Wulandari, SriKegiatan penambangan bauksit selalu menyisakan hamparan lahan kritis yang kurang produktif bagi pertumbuhan tanaman bernilai ekonomis. Hal ini disebabkan karena pada umunya aktivitas penambangan tersebut dilakukan dengan cara mengupas vegetasi hutan yang menutupi permukaan lahan. Oleh karena itu supaya reklamasi lahan bekas penambangan tersebut dengan tanaman bernilai ekonomis menjadi krusial dari perspektif konservasi lingkungan secara berkelanjutan. Metode eksperimen ex-situ dengan Rancangan Acak Lengkap diterapkan dalam penelitian, dan masing-masing perlakuan terdiri dari 4 ulangan telah dilaksanakan pada bulan Januari-Juni 2013 di Laboratorium Alam Pendidikan biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, Pekanbaru dengan tujuan untuk: (1) mencari dosis campuran bahan organik kotoran ayam dengan tanah bekas tambang bauksit yang memberikan kinerja terbaik terhadap tinggi tanaman, diameter batang, berat basah dan berat kering tanaman karet, (2) mencari dosis campuran bahan organik kotoran sapi dan tanah bekas tambang bauksit yang berpengaruh secara signifikan terhadap tinggi tanaman, diamter batang, dan berat kering tanaman, (3) mencari rasio bahan organik Kotoran Ayam atau Sapi dengan tanah bekas tambang bauksit yang memberikan kinerja fotosintesis dan kandungan klorofil terbaik, dan (4) mencari Dosis campuran antara bahan organik kotoran ayam atau sapi dengan tanah bauksit yang terbaik bagi pertumbuhan akar tanaman karet. Parameter pertumbuhan dan fisiologi tanaman karet (Hevea brasiliensis L.) klon PB 260 yang diamati, meliputi: tinggi tanaman, diamter batang, berat basah, dan kering total, luas daun, laju klorofil a, b, dan toal, konduktitansi stomata, volume akar; berat basah dan kering akar serta rasio tajuk : akar. Parameter Kimia-Fisika Tanah (tekstur, pH, bahan organik, kapasitas tukar kation, susunan kation: P-tersedia (Olesan), K-tersedia (Morgan), dan Al-dd) dan analisa jaringan tanaman (P, K, Ca, Mg, Na, S, Fe, AL, Mn, Cu, Zn, B) dilakukan oleh Laboratorium Tanah balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian, Balai Penelitian tanah Bogor. Data hasil pengamatan dianalisis melalui sidik ragam (ANAVA) dengan bantuan program SPSS versi 18. Pengaruh yang signifikan akan diteruskan dengan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil pengamatan menunjukkan bahea bahan organik kotoran ayam memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan tanaman karet Klon PB-260. Rasio bahan organik kotoran ayam dan bekas tambang bauksti 1:1 memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tinggi tanaman, diameter batang, berat basah dan berat kering tanaman karet. Demikain pula bahan organik kotoran sapi dan tanah bauksi t dengan rasio 1:1 memberikan pengaruh yang signifikan terhadap diameter batang, berat basah tanaman dan berat kering tanaman, kecuali terhadap tinggi tanman karet Klon PB-260. Rasio bahan organik kotoran sapi dengan tanah bauksti 1:2 memberikan hasil yang lebih baik terhadap parameter tinggi tanaman, diameter batang, berat basah batang, berat basah tanaman dan berat kering tanaman karet. Kotoran sapi dengan rasio 1:2 merupakan bahan organik yang paling baik pengaruhnya terhadap laju fotosintesis, kandungan klorofil, dan konduktansi stomata tanamn karet dibandingkan dengan bahan organik kotoran ayam. Bahan organik kotoran sapi dengan rasio 1:2 juga dapat meningkatkan volume akar, berat basah akar, berat kering akar, rasio tajuk: akar.