Browsing by Author "Taslim, R"
Now showing 1 - 8 of 8
Results Per Page
Sort Options
Item Analisa Siklis Voltametri Superkapasitor Menggunakan Elektroda Karbon Aktif Dari Kayu Karet Berdasarkan Variasi Aktivator Koh(2015-12-28) Taer, Erman; Zulkifli; Sugianto; Syech, Riad; Taslim, RTelah berhasil dianalisa elektroda karbon superkapasitor dari kayu karet menggunakan metode siklis voltametri. Pembuatan sampel tahap awal melalui proses pemotongan, pengeringan, karbonisasi dan pemolesan membentuk pelet. Variasi aktivator KOH dan HNO3 digunakan untuk meningkatkan luas permukaan elektroda. Variasi KOH yang digunakan adalah 1 M, 3 M, 5 M sedangkan larutan HNO3 yang digunakan adalah sebesar 25%. Metode pengukuran siklik voltametri dilakukan menggunakan alat Solatron 1280 dengan jendela potensial dari 0 sd 1 Volt pada variasi laju imbasan 1 mV/s, 5 mVs, 10 mV/s, 30 mV/s, 50 mV/s dan 100 mV/s. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan nilai kapasitansi spesifik tertinggi terjadi pada laju imbasan 1 mV/s untuk semua variasi KOH. Nilai kapasitansi spesifik tertinggi pada laju imbasan 1 mV/s pada variasi KOH 1 M, 3 M, 5 M adalah sebesar 16,36 F/gram, 68,27 F/gram dan 63,24 F/gram. Pengujian tambahan juga dilakukan menggunakan alat difraksi sinar-X dan mikrosop pemindai elektronItem COMPOSITE ELECTRODES OF ACTIVATED CARBON DERIVED FROM CASSAVA PEEL AND CARBON NANOTUBES FOR SUPERCAPACITOR APPLICATIONS(2014-07-01) Taer, Erman; Iwantono; Taslim, R; Subagio, A; Yulita, M; Salomo; Deraman, MIn this paper, composite electrode was prepared from a mixture of activated carbon derived from the pre-carbonization of cassava peel (CP) and carbon nanotubes (CNTs). The activated carbon was produced by pyrolysis process with ZnCl2 as activation agent. The result of N2 adsorption-desorption analysis indicated that the BET surface area of the activated carbon was 1336 m2 g-1. Difference percentage of CNT of 0, 5, 10, 15 and 20% and 5% of PVDF binder were added into CP based activated carbon to fabricate the composite electrodes. The morphology and structure of the prepared composite electrodes were investigated by scanning electron microscopy (SEM) and X-ray diffraction (XRD) techniques. The SEM observation revealed the CNT was distributed in homogeny between the carbon particles and XRD result shown the amorphous structure. The supercapacitor cells were fabricated by using composite materials as electrodes, 316L stainless steel as current collector and 1 M acid sulfuric as an electrolyte. Electrochemical characterization was performed by using electrochemical impedance spectroscopy (EIS) method using a solatron 1286 instrumentation. The addition of CNT has been improved the resistance and capacitive properties of supercapacitor cell.Item Karakterisasi Partikel Pra-Karbon Dari Bunga Rumput Gajah (Pennisetum Polystachyon) Dengan Campuran Surfaktan Anionik Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Bahan Dasar Superkapasitor(2015-12-28) Taer, Erman; Halim; Farma, Rakhmawati; Taslim, RTelah dilakukan penelitian tentang pembuatan partikel pra-karbon (PPK) berukuran nano meter dari bunga Rumput gajah. Proses pembuatan PPK menggunakan kombinasi metode ballmilling dan penambahan surfaktan anionik sodium dodesil sulfat serta diikuti dengan aktivasi kimia menggunakan KOH. Proses pra-karbonisasi dilakukan pada suhu 280 oC dan kemudian dilanjutkan dengan proses penggilingan dan pengayakan untuk mendapatkan ukuran partikel kecil dari 38μm. Tahapan selanjutnya sampel dicampur dengan surfaktan untuk dua konsentrasi yaitu: 0.5 M dan 1.5 M. Tahapan akhir pembuatan PPK menggunakan proses ballmilling dengan waktu milling selama 80 jam dan ditutup dengan aktivasi kimia menggunakan aktivator KOH dengan konsentrasi 0,7 M. Pengujian scaning electron microscope menunjukkan PPK yang dihasilkan dalam ukuran 100 s/d 200 nm. Pengujian dengan energi dispersiv sinar-X menunjukkan kandungan karbon pada sampel sebanyak 52%. Hasil pengujian difraksi sinar-X mendapatkan bahwa adanya puncak karbon pada sudut 2θ, yaitu 26,269o dan 45,347o yang menggambarkan unsur karbon dengan orientasi kristal (002) dan (100).Item Karakterisasi Sifat Fisika Karbon Aktif Tempurung Kelapa Dengan Variasi Konsentrasi Aktivator Sebagai Kontrol Kelembaban(2015-12-28) Taer, Erman; Oktaviani; Taslim, R; Farma, RakhmawatiTelah berhasil dilakukan peninjauan pengaruh beda konsentrasi aktivator KOH pada arang tempurung kelapa sebagai kontrol kelembaban. Konsentrasi KOH pada proses aktivasi arang tempurung kelapa divariasikan sebanyak 1 M, 2 M, dan 3 M. Proses aktivasi dilakukan selama dua jam pada suhu kamar. Selajutnya karbon teraktif dicuci menggunakan air suling hingga pH air cucian menjadi netral dan kemudian diikuti dengan proses pengeringan selama 24 jam pada suhu 100˚C. Pengujian sifat fisika yang dilakukan adalah pengujian morfologi permukaan, kandungan unsur dan derajat kristaliniti masing-masing menggunakan alat Scanning Electron Microscope, Energi Dispersif Sinar-X dan Difraksi Sinar-X. Karbon aktif tempurung kelapa dijadikan bahan pelapis ruang uji. Pengujian nilai kelembaban ruang uji dilakukan dengan rentang waktu 15 menit selama 2 jam. Nilai kelembaban pada akhir waktu 2 jam pengujian untuk karbon dengan kosentrasi 1, 2 dan 3 M KOH adalah sebesar 89%, 88% dan 85% . Penelitian ini memperlihatkan beda konsentarsi pengaktifan KOH pada karbon tempurung kelapa berpengaruh pada kelembaban ruang uji.Item Pembuatan Dan Karakterisasi Sifat Fisika Green Carbon Paper Tanpa Perekat Menggunakan Limbah Biomassa(2015-12-28) Taer, Erman; Sugianto; Taslim, RPembuatan dan karakterisasi green carbon paper (GCP) tanpa perekat menggunakan limbah biomassa telah berhasil dibuat. GCP dibuat dengan mennggunakan bahan biomassa dari kulit pisang. Proses pembuatan GCP diawali dengan proses pengilingingan dengan waktu yaitu 5 dan 15 menit. Setelah pengilingan dilanjutkkan dengan pencetakan menggunakan wadah dengan luas masing-masing 18 cm x 8 cm, 12 cm x 8 cm dan 9 cm x7 cm. Proses selanjutnya diikuti dengan proses pengeringan pada suhu 140o C selama 24 jam. Karakterisasi sifat fisika yang dilakukan pada sampel GCP yaitu Scanning electron microscopy (SEM) untuk mengetahui topologi dan morfologi permukaan, energi dispersif sinar-X (EDX) untuk mengetahui kandungan unsur, dan difraksi sinar-X untuk mengetahui sifat kristaliniti. Pengukuran berat, tebal dan luas sampel GCP juga dilakukan untuk menghitung nilai densitas. Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan densitas GCP untuk waktu penggilingan 5 menit dan 15 menit masing-masing adalah 0,825 g/cm3 dan 0,698 g/cm3. Karakterisasi XRD menunjukkan GCP bersifat amorf ditandai dengan kehadiran puncak karbon pada sudut 2θ = 23,936o dan 48,939o. Berdasarkan pengukuran SEM ditunjukkan bahwa partikel-partikel bahan penyusun GCP dalam bentuk bergumpal-gumpalItem PREPARATION OF ACTIVATED CARBON MONOLITH ELECTRODES FROM SUGARCANE BAGASSE BY PHYSICAL AND PHYSICAL-CHEMICAL ACTIVATION PROCESS FOR SUPERCAPACITOR APPLICATION(2014-07-02) Taer, Erman; Iwantono; Manik, Saidul Tua; Taslim, R; Dahlan, D; Deraman, MBinderless activated carbon monoliths (ACMs) for supercapacitor electrodes were prepared from sugarcane bagasse by two different methods of physical and combination of physical-chemical activation process. The CO2 gas was used as physical activation agent and 0.3 M KOH was chosen as chemical activation agent. The ACMs were tested as electrodes in twoelectrode systems of the coin tape cell supercapacitor that consists of stainless steel as current collectors and 1 M H2SO4 as an electrolyte. The improving of resistive, capacitive and energy properties of combination of physical-chemical ACMs electrodes were shown by an impedance spectroscopy, a cyclic voltammetry and a galvanostatic charge-discharge method. The improving of resistive, capacitive and energy properties as high as 1 to 0.6 Ω, 141 to 178 F g-1, 3.83 to 4.72 W h kg-1, respectively. The X-ray diffraction analysis and field emission scanning electron microscope were performed to characterize the crystallite and morphology characteristics. The results showed that the combination of physical-chemical activation process have given a good improving in performance of the bagasse based ACMs electrodes in supercapacitor applicationItem PREPARATION OF BINDERLESS ACTIVATED CARBON MONOLITH FROM PRE-CARBONIZATION RUBBER WOOD SAWDUST BY CONTROLLING OF CARB ONIZATION AND ACTIVATION CONDITION(2014-07-01) Taer, Erman; Deraman, M; Taslim, R; IwantonoBinderless activated carbon monolith (ACM) was prepared from pre-carbonized rubber wood sawdust (RWSD). The effect of the carbonization temperature (400, 500, 600, 700, 800 dan 900oC) on porosity characteristic of the ACM have been studied. The optimum carbonization temperature for obtaining ACM with high surface area of 600 oC with CO2 activation at 800 "C for one hour. At this condition, the surface area as high as 733 m2 g-1 could be successfully obtained. By improved the activation temperature at 900 oC for 2.5 h, it was found that the surface area of 860 m2g-1. For this condition, the ACM exhibit the specific capacitance of 90Fg-1. In addition the termogravimertic (TG)-differential termografimertic (DTG) and field emission scanning electron microscope (FESEM) measurement were also performed on the ACMs and the result has been studied. Finally, it was conclude that the high surface area of ACM from RWSD could be produced by proper selections of carbonization and activation condition.Item Variasi Ukuran Karbon Tempurung Kelapa Sebagai Alat Kontrol Kelembaban(2015-12-28) Taer, Erman; Aiman, S; Sugianto; Taslim, RTelah dilakukan pengujian untuk mengontrol kelembaban dalam ruang uji yang berbentuk kotak dengan menggunakan arang tempurung kelapa. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Arang tersebut digiling dengan menggunakan alat Ball Milling dan diayak dengan menggunakan variasi ukuran butiran 100 μm, 53 μm, dan 38 μm. Hasil penelitian menunjukkan baha untuk butiran karbon 100 μm menghasilkan kelembaban sebesar 88%, karbon 53 μm menghasilkan kelembaban sebesar 86%, dan karbon 38 μm menghasilkan kelembaban sebesar 85%, sedangkan tanpa menggunakan karbon kelembaban dalam ruang uji sebesar 90%. Karakterisasi difraksisinar-X pada karbon 38 𝛍m menunjukkan penurunan nilai jarak antar kisi (d002dan d100), tinggi kisi (Lc), dan lebar kisi (La) dibandingkan dengan karbon 100 𝛍m. Mikroskop pemindaianelektron (SEM) menunjukkan morfologi permukaan karbon, ukuran butiran dan distribusi pori karbon. Hasil kararakterisasi EDX menunjukkan kadar karbon yang terdapat dalam tempurung kelapa sebesar 93,19%. Pengujian karbon sebagai alat kontrol kelembaban menunjukkan hasil yang maksimal ketika menggunakan karbon 38 𝛍m dibandingkan dengan karbon 53 𝛍m, dan karbon 100𝛍m.