Browsing by Author "Syofni"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
Item PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN LEARNING CYCLE 5E PADA SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 2 KUANTAN MUDIK(2014-06-26) Syofni; Sakur; Astri, DelfaTelah dilakukan sebuah penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIIB SMP Negeri 2 Kuantan Mudik, yang bertujuan untuk meningkatkan hasi belajar matematika siswa, dengan menerapkan pembelajaran Learning Cycle 5E ( LC 5E). Pembelajaran Learning Cycle 5E ini didasari oleh teori belajar konstruktivis. Menurut teori konstruktivisme seseorang harus membangun sendiri pengetahuannya. Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seseorang kepada orang lain tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing orang (Baharudin dan Nur, 2007). Pembelajaran Learning Cycle mengikuti lima tahap, yaitu;1.Engagement (Pembangkitan Minat) 2.Exploration ( Eksplorasi) 3.Explanation (Penjelasan) 4.Elaboration (Elaborasi) 5.Evaluation (Evaluasi). Peneitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus dengan urutan kegiatan, refleksi awal, perencanaan tindakan, pelaksaan tindakan dan observasi, serta refleksi. Diakhir setiap siklus dilakukan ulangan harian, yang berguna untuk mencermati perkebangan hasil belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2. Analisis data hasil observasi menunjukkan perkembangan keaktifan/ keikutsertaan siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan menunjukkan gejala yang lebih baik. Begitu juga analisis data hasil ulangan/ skor hasil belajar menunjukkan peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM (65), dari 9 orang (47,37% pada skor dasar atau sebelum tindakan menjadi 13 orang (68,42%) setelah siklus 1 dan 14 orang ( 73,68%) di akhir siklus 2.Item PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN LEARNING CYCLE 5E PADA SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 2 KUANTAN MUDIK(2014-04-04) Syofni; Sakur; Astri, DelfaTelah dilakukan sebuah penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIIB SMP Negeri 2 Kuantan Mudik, yang bertujuan untuk meningkatkan hasi belajar matematika siswa, dengan menerapkan pembelajaran Learning Cycle 5E ( LC 5E). Pembelajaran Learning Cycle 5E ini didasari oleh teori belajar konstruktivis. Menurut teori konstruktivisme seseorang harus membangun sendiri pengetahuannya. Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seseorang kepada orang lain tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing orang (Baharudin dan Nur, 2007). Pembelajaran Learning Cycle mengikuti lima tahap, yaitu;1.Engagement (Pembangkitan Minat) 2.Exploration ( Eksplorasi) 3.Explanation (Penjelasan) 4.Elaboration (Elaborasi) 5.Evaluation (Evaluasi). Peneitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus dengan urutan kegiatan, refleksi awal, perencanaan tindakan, pelaksaan tindakan dan observasi, serta refleksi. Diakhir setiap siklus dilakukan ulangan harian, yang berguna untuk mencermati perkebangan hasil belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2. Analisis data hasil observasi menunjukkan perkembangan keaktifan/ keikutsertaan siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan menunjukkan gejala yang lebih baik. Begitu juga analisis data hasil ulangan/ skor hasil belajar menunjukkan peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM (65), dari 9 orang (47,37% pada skor dasar atau sebelum tindakan menjadi 13 orang (68,42%) setelah siklus 1 dan 14 orang ( 73,68%) di akhir siklus 2Item PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WPS (WRITE PAIR SQUARE) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX B SMP NEGERI 2 PANGEAN KABUPATEN KUANTAN SINGING(2014-02-18) Syofni; Armis; Zoraya, Yunni CitraPembelajaran matematika membekali peserta didik untuk mempunyai kemampuan berfikir kritis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kernampuan bekerjasama. 0101 sebab it pelajaran matematika vertu diberikan kepada semua peserta didik dimulai dari sekolah dasar (Depdiknas, 2006). Untuk memperbaiki basil belajar matematika siswa, telah dilakukan sebuah penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model kooperatif teknik WPS (Write Pair Square) di kelas IX B SNIP Negeri 2 Pangean. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, yaitu siklus 1 dan siklus 2. Ada dua jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu data lentang proses pembelajaran yang diambil dengan teknik observasi, yang berguna untuk memperhaiki proses pembelajaran pada siklus 2 dan data tenting hash belajar berguna untuk menjavy.ab rumusan masalah atau menentukan keberhasilan tindakan. Analisis data yang digunakan adalah analisis data cleskriptif yang akan mendeskripsikan basil penelitian. Analisis data basil belajar rnenunjukkan teijacii peningkatan . basil belajar siswa clan skor dasar (sebelum tindakan) ke hasil belajar setelah siklus 1 begitu jugs ke basil belajar setelah siklus 2 yang ditandai dengan meningkatnya jumlah siswa yang meneapai KKM. Pada skor dasar jutnlah siswa yang mencapai KKM hanya 12 orang (37,5 %), setelab siklus I jumlah siswa yang meneapai KKM menjadi 18 orang (56,25%) sedangkan pada ulangan harian 2 (siklus 2) menjadi 26 orang (81,25 %). Berdasarkan basil analisis data dapat disimpulkan terdapat peningkatan basil belajar siswa dari sebtlum ke sesudah tindakan.Item PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVIS DALAM PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR ALJABAR MAHASISWA Di PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PMIPA FKIP UNRI(2014-04-03) Syofni; Anggraini, Rini DianKegiatan mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang dipelajari mahasiswa merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan, karena kegiatan ini menjanjikan penguasaan yang lebih baik dari pada pembelajaran yang hanya menunggu penjelasan dari dosen atau pengajar. Kenyataan yang ditemui adalah mahasiswa pasif dalam pembelajaran, tidak mengajukan pertanyaan dan enggan memberi respon ataupun menjawab pertanyaan yang muncul dalam pembelajaran, kegiatan yang dominan hanya mencatat. Untuk memperbaiki situasi pembelajaran yang kurang sesuai diatas, telah dilakukan sebuah penelitian tindakan kelas pada mata kuliah Struktur Aljabar dengan menerapkan pendekatan konstruktivis dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar di program studi Pendidikan Matematika PMIPA FKIP Universitas Riau. Ada dua siklus pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini., yaitu siklus A dan skins B, kedua siklus ini menerapkan pendekatan konstruktivis, perbedaannya adalah bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus B merupakan penyempurnaan tindakan pada siklus A berdasarkan evaluasi bersama dosen dan mahasiswa. Data dikumpulkan dengan dua cara, yaitu teknik tes yang berbentuk uraian dan, teknik angket terbuka untuk mengumpulkan respon mahasiswa terhadap pembelajaran. Untuk menjawap permasalahan yang telah dirumuskan, data dianalisis secara deskriptif, dengan menyajikan dalam tabel, diagram. Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah 1). Terdapat 12 orang mahasiswa yang mengalami kenaikan skor dan 5 orang siswa mengalami penurunan skor, 2). Rata-rata skor Tes 2 (77,10) lebih tinggi dari rata-rata skor pada Tes 1(67,52), 3). Ada 3 orang siswa pada Tes 1 dan 6 orang siswa pada Tes 2 yang memiliki skor antara 75 sampai dengan 79, dan ada 8 orang siswa pada Tes 1 dan 12 orang siswa pada Tes 2 yang memiliki skor lebih dari 75. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa, tindakan pada siklus B menghasilkan skor hasil belajar lebih baik dari pada siklus A. Berikut adalah yang dapat disimpulkan dari evaluasi pembelajaran oleh mahasiswa. Hal-hal positif yang dirasakan mahasiswa ; dapat meningkatkan kemandirian, keaktifan, kesiapan, interaksiā melatih keberanian tampil dan mengemukakan pendapat serta sangat menungjang untuk PPL. 2. Kendala yang dirasakan mahasiswa selama proses tindakan yaitu; merasa kurang percaya diri dan kurang mampu menguasai materi, bahan ajar yang berbahasa Inggris, malas untuk berdiskusi sebelum pembelajaran, sebagian anggota kelompok kurang bertanggung jawab, butuh waktu lebih lama, adanya kesan bahwa pertanyaan dari teman lain dirasakan mempersulit dan menjatuhkan teman yang sedang presentasi, maupun yang akan bertanya atau merespon.3. Saran perbaikan pembelajaran yang diungkapkan mahasiswa adalah, membuat dan menggunakan bahan ajar yang berbahasa Indonesia, membuat Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) sebagai panduan, meningkatkan bimbingan dari dosen. mahasiswa memperbaiki diri dengan berpikir positif terhadap mahasiswa lain yang menangggapi atau mengajukan pertanyaan, mahasiswa meningkatkan kerja sama dan keaktifan, mahasiswa membagi waktu dengan baik