Browsing by Author "Syafrial"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
Item PERANAN POLISI DAERAH RIAU DALAM PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ILLEGAL SATWA LIAR YANG DILINDUNGI DI PROVINSI RIAU(2013-07-24) SyafrialRiau Province is one area that has natural resources in abundance. The condition was directly aligned with the number of crimes in the field of conservation of natural resources particularly the crime of trafficking in illegal wildlife. Riau Police as law enforcement agencies play a role in enforcing the law in a way pre-emptive, preventive and repressive. In the implementation of the law enforcement, there are several obstacles, including financial constraints (Finance), facilities and infrastructure, the public, with a neat and organized crime involving international network, human resources and lack of law enforcement itself, but the Riau Police still working to overcome these obstacles by way of proposing additional operating costs, a relationship of coordination and cooperation with relevant institutions, society, NGO and Association PERBAKIN that indeed interact directly with these issues, and reform internally.Item Revitalisasi Pembelajaran Bahasa Sastra dan Seni Di Sekolah Menengah(2013-05-14) SyafrialPerubahan kurikulum di Indonesia mengakibatkan pembelajaran sastra tidak lagi sebagai mata pelajaran. Kurikulum Tingkat Unit Pelajar (KTSP) tahun 2008 meletakkan pembelajaran sastra yang terintegrasi dalam empat kemahiran bahasa (mendengar, membaca, berbicara, dan menulis. Pembelajaran sastra diubah fungsi sebagai objek untuk pembelajaran kemahiran berbahasa. Dengan demikian tujuan pembelajaran sastra di sekolah menengah tidak dapat tercapai secara maksimal. Tujuan tersebut diantaranya adalah agar pelajar; (1) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluaskan wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, dan (2) menghargai dan berbangga dengan sastra itu sendiri sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia. Untuk itu, diperlukan strategi pembelajaran yang tepat dan disokong oleh peta materi dan peningkatan kompetensi pengajar serta kecemerlangan pelajar. Memilih strategi pembelajaran yang tepat merupakan salah satu langkah revitalisasi pembelajaran sastra di sekolah menengah. Adapun strategi pembelajaran yang digunakan adalah strategi pembelajaran inquiry-discovery dengan menggunakan strategi pembelajaran inquiry-discovery terbimbing. Dengan strategi pembelajaran inquiry-discovery pencapaian pemahaman, interpretasi, dan praktek sastra di kalangan siswa diharapkan dapat dicapai secara maksimal.Item Strategi Pembelajaran Sastra SMP(2013-05-14) SyafrialIndonesia setidak-tidaknya sudah tujuh kali mengalami perubahan kurikulum, yaitu kurikulum 1962, 1968, 1975, 1984, 1994, KBK, dan KTSP (Depdiknas, 2008:3).Bahkan, masih muncul wacana ingin menyempurnakan kurikulum berkarakter. Kurikulum berkarakter adalah pembentukan karakter perserta didik ke arah yang positif dari segala aspek materi pembelajaran. Pembentukan karakter sebenarnya sudahdifokuskan pada tiga mata pelajaran yang masing-masing berfungsi membentuk karakter peserta didik sesuai dengan aspek keilmuannya. Mata pelajaran yang dibebankan untuk membentuk karakter itu adalah pendidikan agama, untuk membentuk karakter religius, pendidikan moral pancasila untuk pembentukan karakter kebangsaan dan pendidikan sastra untuk pembentukan karakter budaya. Pendidikan sastra dari zaman kelisanan sudah berperan penting membentuk karakteranak bangsa. Seperti karakter kepatuhan terhadap orang tua yang selalu dibentuk oleh cerita-cerita legenda anak durhaka atau pembentukan kejujurandan kepribadian mulia melalui cerita-cerita dan tema ketamakan. Begitu juga peranan puisi atau tunjuk ajar yang terdapat dalam budaya Indonesia. Kondisi pembelajaran sastra pada kurikulum SMP semakin memprihatinkan. Sastra tidak lagi mata pelajaran yang berdiri sendiri tapi perannya sebagai pelengkap pelajaran keterampilan berbahasa. Padahal, pembelajaran sastra tidak sama dengan pembelajaran bahasa. Pembelajaran sastra berbicara tentang kehidupan manusia secara menyeluruh sedangkan pembelajaran bahasa cenderung penekanannya kepada keterampilan. Kondisi pembelajaran sastra semakin hilang dalam kurikulum pembelajaran di sekolah.Hal ini berarti mata pelajaran yang membentuk karakter budaya sudah tidak ada lagi.Item Strategi Pengajaran Sastra Melalui Peningkatan Menulis Karya Sastra(2013-05-14) SyafrialPembelajaran sastra dikurikulum sekolah menengah terintegrasi dalam pembelajaran keterampilan berbahasa. Salah satu diantaranya adalah keterampilan menulis. Di perpengajaran tinggi khususnya di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau mata kuliah yang berkaitan dengan keterampilan menulis terdapat tiga mata kuliah, yaitu keterampilan menulis puisi, sanggar sastra, apresiasi sastra dan drama. Dalam kegiatan pembelajaran menulis karya sastra, mahasiswa masih banyak mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya strategi dan kegiatan pembelajaran yang kurang bervariasi, sehingga menyebabkan minat dan semangat mahasiswa dalam pembelajaran menjadi kurang dan hasil yang dicapai tidak maksimal. Dengan strategi pembelajaran inkuiri-temuan (inquiry-discovery) diharapkan pencapaian pemahaman, interpretasi, dan praktek sastra dapat dicapai secara maksimal. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan menulis karya sastra mahasiswa dengan menggunakan strategi pembelajaran inquiry-discovery. Alasan utama dalam pamakaian strategi ini adalah berdasarkan pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran sastra, yaitu pendekatan heuristik. Pendekatan heuristik merupakan pendekatan pembelajaran yang direncanakan dari berbagai aspek dan sistem instruksional dan mengarah pada awal siswa untuk mencari dan menemukan sendiri fakta, prinsip, dan konsep yang mereka butuhkan dengan prinsip dapat mendorong mahasiswa bersikap berani untuk berpikir kreatif dan belajar mandiri. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif berbentuk eksprerimen. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2010 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Riau dalam menulis karya sastra dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri-temuan (inquiry-discovery), sebanyak 39 mahasiswa dengan rincian 15 laki-laki dan 24 perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan strategi pembelajaran inquiry-discovery kemampuan mahasiswa dalam menguasai teori, praktek, kritik dapat meningkat.