Browsing by Author "Simatupang, Erika"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Pengaruh Pemberian Beberapa Dosis Bekatul Pada Medium Serbuk Gergaji Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)(2013-02-05) Simatupang, Erika; Murniati; Saputra,Sukemi IndraWhite oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) is one of the many types of wood cultivated mushrooms. One medium oyster mushroom growing is sawdust. Excess use of sawdust as a growing medium such as easy to mixed with other ingredients as a nutritional supplement, and easily shaped and conditioned. This function is primarily the addition of rice sawdust a source carbohydrates, protein, fat, nitrogen (N) and vitamins, especially vitamin B complex.This study is an experiment that consists of 5 treatments arranged in completely randomized design (CRD), which consists of five standards are: B0 (0% sawdust dose of medium weight), B1 (5% of the dose of sawdust medium weight), B2 (dose sawdust 10% of medium weight), B3 (15% of the dose sawdust medium weight), B4 (20% of the dose of sawdust medium weight). Each treatment was repeated four times, with each unit there are 4 baglog trial, bringing the total baglog prepared weighing as much as 80 each baglog ± 1300 g. The data were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) and tested further by Duncans New Multiple Range Test (DNMRT) at the level of 5%. Parameters measured were early growth misellium, Pinhead onset, number of clumps of oyster mushroom, oyster mushroom fruit body number, diameter cap mushroom fruit bodies, fruits fresh weight loss, length of harvest and biological efficiency. The addition of rice sawdust with different doses tangible influence. Doses sawdust 15% of the weight of growing medium gives the highest production of oyster mushrooms is 103.6 grams.Item Pengaruh Pemberian Beberapa Konsentrasi Em4 Dan Lama Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Jamur Merang (Volvoriella volvaceae Bull)(2015-07-03) Simatupang, ErikaJamur merupakan salah satu jenis komoditi pertanian yang sangat diminati oleh masyarakat terutama di perkotaan, karena jamur memiliki kandungan gizi yang tinggi dan dianggap sebagai bahan pangan yang bebas dari residu peptisida serta baik untuk kesehatan selain rasanya yang lezat. Jamur merupakan tumbuhan tingkat rendah yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti dikonsumsi sebagai bahan makanan. Disamping tidak tercemar oleh peptisida tetapi juga dipercaya berkhasiat menyehatkan maupun menyembuhkan penyakit karena mengandung protein nabati yang tidak mengandung kolesterol. Setiap 100 gram jamur segar mengandung karbohidrat 12-48%, protein 1,8%, lemak 0,3%, fosfat 37 mg dan besi 0,9 mg (Sinaga, 2001). Genders (1982) menyatakan bahwa mineral yang terkandung dalam jamur merang lebih tinggi dibandingkan dengan yang terkandung dalam daging sapi dan domba. Menurut Djamal (1985) bahwa kandungan protein jamur merang lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan protein pada tumbuhtumbuhan lain secara umum. Selain itu dengan mengkonsumsi jamur merang dapat mengurangi atau mengobati penyakit seperti kencing manis (diabetes) dan kanker