Browsing by Author "Sayamar, Ery"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item ANALISIS KELEMBAGAAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KOTA PEKANBARU(2013-04-16) Sayamar, Ery; Arifudin; Kausar; Cepriadi; Rosnita; Yulida, RozaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan penyuluhan pertanian di Kota pekanbaru menurut pasal 13, 14, dan 15 UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (UU SP3K). Metode penelitian dilakukan dengan cara survey, dimana wawancara semiterstruktur dilakukan kepada 30 orang responden, yang terdiri dari 15 orang dari Badan Peiaksana Penyuluhan Kota Pekanbaru dan 15 orang dari tiga Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Kota Pekanbaru. Data yang terkumpul, ditabuiasi dan dianalisis secara deskriptif. Untuk menganalisis pelaksanaan pasal 13, 14 dan 15 UU SP3K di Kota pekanbam dengan bantuan Likert's Summated Rating (SLR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Badan Peiaksana Penyuluhan Kota Pekanbaru telah melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik sesuai dengan pasal 13 UUSP3K ;(2) Dengan belum terljentuknya Komisi Penyuluhan Pertanian Kota Pekanbaru, maka pasal 14 UU SP3K belum dapat dilaksanakan oleh Kelembagaan Penyuluhan Kota pekanbaru; (3) Sedangkan pasal 15 UU SP3K mengenai peran dari BPP, sudah dapat berjalan dengan baik.Item Profil Petani Kelapa Sawit Pola Swadaya Di Desa Senama Nenek Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar(2015-07-03) Sayamar, Ery; Arifudin; Yulida, Roza; Yusri, jumatri; Cepriadi; KausarPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik internal dan ekstemal petani petani kelapa sawit, serta persepsi dan sikap petani terhadap usahatani kelapa sawit. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, dimana data diambil dengan melakukan wawancara menggunakan panduan kuesioner yang telah dipersiapkan. Sampel penelitian ini adalah petani kelapa sawit pola swadaya yang diambil dengan menggunakan metode simpel random sampling. Data dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menggambarkan bahwa karakteristik intemal, petani umumnya termasuk usia produktif, namun tingkat pendidikan mereka umumnya rendah. Jumlah tanggungan keluarga relative kecil, dengan luas lahan usahatani umumnya 2-3 Ha. Tingkat pendapatan petani antara Rp. 1.000.000,- s.d Rp.3.000.000,- dengan pengalaman bemsahatani yang rata-rata sudah relative lama yaitu 8 s.d 19 tahun. Tingkat kekosmopolitan petani responden masih rendah. Dilihat dari karakteristik ekstemalnya, kondisi lingkungan menumt petani sangat mendukung untuk melakukan usahatani kelapa sawit. Petani masih kesulitan untuk mendapatkan sarana produksi dan harga sarana produksipun dirasakan petani masih mahal. Di Desa Senama Nenek tidak ada penyuluhan usahatani kelapa sawit. Sumber informasi tentang usahatani kelapa sawit hanya didapatkan petani dari teman sesama petani dan tetangga mereka. Persepsi petani tentang usahatani kelapa sawit, bahwa usahtani kelapa sawit menguntungkan dan cukup mudah untuk diusahakan. Petani juga berpendapat bahwa usahatani kelapa sawit tidak memsak lingkungan. Sikap positif ditunjukkan oleh keluarga dan masyarakat sekitar yaitu berupa dukungan terhadap usahatani kelapa sawit yang diusahakan petani responden.Item TEORY DAN PERSPEKTIF SOSIOLOGI PERTNIAN : MEMBANGUN SOSIOLOGI PERTANIAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL (LOCAL WISDOM(2014-02-21) Kausar; Sayamar, Ery; CepriadiSosiologi sebagai suatu ilmu penegtahuan yang empiris mengalami perkembangan yang sangta pesat dalam beberapa decade terakhir ini, seiring dengan laju perkembangan peradapan manusia dengan berbagai permasalahan yang kompleks. Sosiologi memiliki banyak cabang keilmuan dan lintas ilmu, salah satunya dalah sosiologi pertanian dan sosiologi pedesaan. Dua ilmu sosiologi ini (sosiologi pertanian dan sosiologi pedesaan) menjadi matakuliah wajib di berbagai perguruan tinggi di indenesia tidak saja pada jurusan sosilogi fakultas ilmu social dan ilmu politik (fisipol) namun juga pada jurusan social ekonomi pertanian fakultas pertanian. Ilmu sosiologi pertanian merupakan ilmu yang relative baru berkembang, sebagai ilmu yg relative baru maka literature ataupun referensi tentang sosiologi pertanian masih sangat sedikit, apalagi teori dan perspektif yang sesuai dengan konteks masyarakat pertanian di Indonesia. Literature tentang sosiologi pertanian yang saat ini banyak berorientasi pada perspektif para sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang majemuk. Kekuatiran lain dengan digunakannya teory ataupun perspektif barat untuk melihat masyarakat non-barat dapat melahirkan “ imperialism akademik”salah satu alternative untuk melahirkan teory baru adalah dengan menggunakan kearifan local menjadi basis teri dan perspektif yang empiris dalam sosiologi pertanian, untuk menjawab keterbatasan teory dan perspektif sosiologi pertanian dari barat yang belum tentu semuanya sesuai dengan kondisi masyarakat di tempat lain. Khususnya di Indonesia dan Negara berkembang lainya. Kearifan local dan teory serta perspektif barat bias saja dipadukan dalam menganalisis masalah social dalam masyarakat pertanian yang semakin kompleks seperti saat ini. Maka dalam membuat kurikulum matakuliah dan praktikum sosiologi pertanian sudah seharusnya materi karifan local dimasukkan dalam kurikulum.