Browsing by Author "Pamungkas, Niken Ayu"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
Item Optimalisasi Pembenihan Plasma Nutfah Ikan Baung (Mystus numerus CV) Untuk Produksi Benih Secara Masal(2015-07-30) Aryani, Netti; Adelina; Pamungkas, Niken AyuPenelitian bertujuan untuk mengetahui tipe perkembangan oosit dan kandungan nutrisi telur ikan baung serta pengaruh dosis hormone Estradiol 17 β yang diimplantasikan pada induk ikan baung terhadap kematangan gonadnya. Dosis 0 μg/kg berat badan (control) dan 200, 400 serta 600 μg/kg berat badan. Peubah yang diamati meliputi tipe perkembangan oosit an kandungan nutrisi telur ikan baung serta waktu kematangan gonad, Indeks Ovi Somatik, Fekunditas dan derajat penetasan telur. Dari hasil penelitian diperoleh tipe perkembangan oosit ikan baung asinkronisme dan mengandung protein 58,90 %, lemak 5,42 % , asam lemak linoleat 2,88 % dan linolenat 2,45 % dan vitamin C 11,97mg/100 g serta total asam amino sebesar 56,17 %. implantasi hormone Estradiol 17β terhadap induk ikan baung mengahasilkan waktu pencapaian matang gonad yang paling cepat sebesar 57 hari,Indeks Ovi Somatik 12,17 %, Fekunditas 109.616 butir/ekor dan daya tetas sebesar 89,75 %.Item PEMANFAATAN FERMENTASI AMPAS TAHU DALAM PAKAN IKAN UNTUK PERTUMBUHAN IKAN GURAMI OSPHRONEMUS GOURAMY LAC(2014-01-29) Pamungkas, Niken Ayu; Boer, Idasary; AdelinaKajian ini dijalankan bertujuan untuk menilai penggunaan fermentasi ampas tahu sebagai gantian kepada hidangan tahu. Konsentrasi fermentasi ampas tahu adalah 0, 25, 55, 75 dan 100% dari keseluruhan ampas tahu yang disediakan.Campuran fermentasi ampas tahu ini bersama dengan bahan-bahan lain digunakan untuk menghasilkan 35% retensi protein. Uji kaji ini dijalankan selama 60 hari untuk mendapatkan kadar pertumbuhan, keberkasanan makanan, retensi protein dan kadar ketahanan. Hasil dapatan kajian menunjukkan gantian fermentasi ampas tahu menghasilkan respon yang baik bagi gurame Osphronemus gouramy. 75% digantikan dengan fermentasi ampas tahu yang mendapat respon terbaik (1.58% kadar pertumbuhan, 16.42% keberkesanan makanan dan 14.05% retensi protein)Item PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN AYAM DAN EM4 UNTUK MENINGKATKAN KELIMPAHAN FITOPLANKTON PADA MEDIA RAWA GAMBUT(2014-01-29) Pamungkas, Niken AyuPhytoplankton is a very important microorganisms in pond, it has a function as primary producer, natural fish food and as supporting water quality parameters. Phytoplankton growth could be supported by adding fertilizer. One of the best fertilizer that could be used in the swampy area is bokashi manure from chicken wastes and EM4. The research was conducted from July – August 2010 in water quality laboratory, Fisheries and Marine Faculty, Riau University. Research method used in this research is complete randomly design with one factor four stages treatment and three replications. As stages treatment in this research is N, P, K fertilizer with dose of 2.25 g/m2 (P0), bokashi fertilizer 32.66 g/m2 (P1), 65.32 g/m2 (P2) and 97.98 g/m2 (P3). From the study, it is invented 3 classes of phytoplankton Chlorophyceae (8 spesies), Cyanophyceae (6 spesies) and Bacillariophyceae (4 spesies), the high abundance is Ulothrix sp. Regression analysis, shown that is has positive correlation between doses of bokashi fertilizer with phytoplankton abundance. The best result of bokashi fertilizer is 97.98 g/m2 (P3) with phytoplankton abundance of 2208 ind/l. Soil and water quality are in good range for phytoplankton growth, such as : soil nitrate 0.4810-1.0264 ppm, soil phosphore 0.2796-1.6967 ppm, organic matter 7.199- 14.710 %, pH 6-8, temperature 24-310C, dissolved oxygen 3.8-5.6 mg/l, nitrate 0.5291- 1.9598 ppm, orthophosphate 0.3418-1.2449 ppm, hardness 60-119 ppm, carbondioxide 3.07-6.05 mg/l and turbidity 7-54 NTU.Item Penggunaan arang tempurung kelapa guna meningkatkan kualitas air pada pemeliharaan benih ikan baung (hemibagrus nemurus cv) dalam resirkulasi tertutup(2014-01-29) Pamungkas, Niken Ayu; Mulyadi; Ulfa, MhariaIkan Baung (Hemibagrus nemurus CV) tergolong ikan ekonomis penting yang banyak dijumpai di perairan tawar seperti ; danau dan sungai. Ikan ini cenderung menyukai perairan yang mengalir dan tidak berlumpur. Oleh sebab itu dalam pembudidayaannya perlu dilakukan sistem filterisasi dan resirkulasi. Salah satu bahan yang baik untuk menyerap warna, bau, padatan tersuspensi dan terlarut, serta murah dan mudah didapat adalah tempurung kelapa. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan di Laboratorium Teknologi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, untuk mengetahui ketebalan arang tempurung kelapa yang paling baik untuk meningkatkan kualitas air dalam pemeliharaan benih ikan baung. Metode penelitian yang digunakan metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap 1 faktor dengan 4 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Sebagai perlakuan P0 tanpa menggunakan filter, P1 ketebalan arang 5 cm, P2 ketebalan arang 10 cm dan P3 ketebalan arang 15 cm. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik dijumpai pada P3 dengan suhu air berkisar antara 25,70 – 27,50 0C, kekeruhan menurun sebesar 73,64 %, pH meningkat dari 5 menjadi 7, DO meningkat 8,83%, kandungan CO2 bebas menurun 83,3 %, ammonia (NH3) 0,04 – 0,10 ppm, TSS menurun 57,09 %, TOM 4,80 – 7,51 ppm, pertumbuhan bobot mutlak 259,85 gram, pertumbuhan panjang mutlak 6,97 cm dan kelulushidupan 93,33 %.Item Pertumbuhan benih ikan baung yang diberi kombinasi cacing sutra dan pakan buatan(2018-02-12) Aryani, Netti; Pamungkas, Niken Ayu; Adelina, AdelinaThis research aimed to obtain information of growth and survival of green catfish (Mystus nemurus) juvenile fed with sludge worm (Tubifex sp.; T) and artificial diet (PB) and added with the combination of 50% soybean pulp waste and 50% freshwater trash fish. Feeding was performed in several variation of time during 40 days of fish rearing. Average body length of juvenile was 12 mm and weight 2.8±0.0 mg, maintained at a density of 30 individuals/aquarium. The treatment in this research was T10PB30 (8–18 days old juvenile were fed with sludge worm and 18–48 days old fish were fed with artificial diet), T20PB20 (8–28 days old juvenile were fed with sludge worm and 28–48 days old were fed with artificial diet), T30PB10 (8–38 days old juvenile were fed with sludge worm and 38–48 days old were given artificial diet), PB40 (8–48 days old juvenile were fed artificial diet), T40 (8–48 days old juvenile were fed with sludge worm). The results indicated that the treatment of 40 days feeding with sludge worm provided the best growth and survival as daily growth rate of 16.4±28.0 g/day, the growth of the absolute length was 43.60±0.01 mm, the absolute body weight 2,047.2±35.0 mg and the survival rate was 96.44%. The best artificial feeding treatment was feeding with sludge worm for 30 days and with 10 days of artificial diet, results in daily growth rate of 4.53±0,25 mm/day, the growth of the absolute length 40.00±0.04 mm, the absolute body weight 1,447.2±15.0 mg, and the survival rate 94.44±2.60%. Keywords: artificial feed, sludge worm, growth, green catfish