Browsing by Author "Oktaviani"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
Item Alternatif Pemilihan Moda Transportasi Umum (Studi Kasus: Bus Dan Kereta Api Trayek Kota Padangkota Pariaman)(2016-03-08) Oktaviani; Saputra, Andre YudiKeberagaman moda transportasi pada masa ini mengakibatkan kompetisi dalam pemilihan moda, sehingga akan ada moda yang sangat banyak digemari dan digunakan oleh pelaku perjalanan untuk mencapai suatu tempat sedangkan moda lainnya sedikit atau bahkan tak lagi diminati. Dalam kompetisi yang terjadi, maka perlu dilakukan peninjauan terhadap faktorfaktor yang mempengaruhi pemilihan moda sehingga pihak yang terkait dapat mewujudkan sistem angkutan umum yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati prilaku pelaku perjalanan yang menggunakan angkutan umum kereta api dan bus trayek Kota Padang ke Kota Pariaman agar diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaku perjalanan dalam melakukan pemilihan moda, guna memperoleh suatu model pemilihan moda yang dapat menjelaskan probabilitas pelaku perjalanan dalam memilih moda kereta api dan bus. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dihitung dengan menggunakan perhitungan regresi karena bertujuan melihat hubungan variabel respon pilihan pelaku perjalanan (Y) terhadap perubahan atribut selisih biaya perjalanan (X1), waktu perjalanan (X2) dan waktu keberangkatan masing-masing moda (X3). Dari hasil uji statistik yang telah dilakukan, didapatkan persamaan selisih utilitas antara kereta api dan bus adalah sebagai berikut: (UKAUBus) = 0.977 + 0.00.X1 + 0.092.X2 - 0.002.X3. Model pemilihan moda yang digunakan adalah model logit binomial: Probabilitas pemilihan moda Kereta Api: PKA = Probabilitas pemilihan moda bus: PBUS = 1 – PKA = Sehingga didapatkan hasil bahwa probabilitas pemilihan moda kereta api lebih besar dari pada pemilihan moda bus. Perubahan yang dilakukan terhadap biaya perjalanan, waktu perjalanan, dan jarak waktu keberangkatan tidak mempengaruhi, karena masyarakat lebih memilih kereta api sebagai moda untuk mencapai tujuannya.Item Karakterisasi Sifat Fisika Karbon Aktif Tempurung Kelapa Dengan Variasi Konsentrasi Aktivator Sebagai Kontrol Kelembaban(2015-12-28) Taer, Erman; Oktaviani; Taslim, R; Farma, RakhmawatiTelah berhasil dilakukan peninjauan pengaruh beda konsentrasi aktivator KOH pada arang tempurung kelapa sebagai kontrol kelembaban. Konsentrasi KOH pada proses aktivasi arang tempurung kelapa divariasikan sebanyak 1 M, 2 M, dan 3 M. Proses aktivasi dilakukan selama dua jam pada suhu kamar. Selajutnya karbon teraktif dicuci menggunakan air suling hingga pH air cucian menjadi netral dan kemudian diikuti dengan proses pengeringan selama 24 jam pada suhu 100˚C. Pengujian sifat fisika yang dilakukan adalah pengujian morfologi permukaan, kandungan unsur dan derajat kristaliniti masing-masing menggunakan alat Scanning Electron Microscope, Energi Dispersif Sinar-X dan Difraksi Sinar-X. Karbon aktif tempurung kelapa dijadikan bahan pelapis ruang uji. Pengujian nilai kelembaban ruang uji dilakukan dengan rentang waktu 15 menit selama 2 jam. Nilai kelembaban pada akhir waktu 2 jam pengujian untuk karbon dengan kosentrasi 1, 2 dan 3 M KOH adalah sebesar 89%, 88% dan 85% . Penelitian ini memperlihatkan beda konsentarsi pengaktifan KOH pada karbon tempurung kelapa berpengaruh pada kelembaban ruang uji.Item Tinjauan Kecepatan Kendaran Pada Wilayah Zona Selamat Sekolah (Zoss) Di Kota Padang(2016-03-08) Sari, Nadra Mutiara; Oktaviani; Novia, AliZona Selamat Sekolah (ZoSS) adalah lokasi/wilayah di ruas jalan tertentu yang merupakan zona kecepatan berbasis waktu untuk mengatur kecepatan kendaraan di lingkungan sekolah. Batas kecepatan izin maksimum memasuki ZoSS khususnya di Kota Padang adalah 25 km/jam dan secara garis besar batas kecepatan izin kendaraan yang melewati Zoss di Indonesia umumnya adalah 20-30 km/jam. Secara garis besar kecepatan kendaraan yang melalui lokasi ZoSS lebih tinggi dari kecepatan izin. Untuk memastikan kecepatan rata-rata kendaraan dan menentukan tingkat pelanggaran kendaraan yang melintasi wilayah ZoSS maka diperlukan data primer yang mana sampel diambil secara acak berdasarkan survey lapangan selama 3 hari pada lokasi Sekolah yang memiliki fasilitas ZoSS, yaitu SDN 03-04-13-21 Purus, SDN 10 Aur Duri, SDN 03 Alai. Sebagai pembandingnya adalah sekolah yang tidak memiliki fasilitas ZoSS yaitu SDN 02 Ulak Karang, SDN 01-06-07-08 Pulau Air, dan SD Muhamadiyah 10 Padang. Data diambil pada kondisi sibuk yaitu pukul 06.30-07.30 WIB dan pada pukul 12.00-13.30 WIB. Data yang didapat adalah jarak tempuh dan waktu tempuh kendaraan. Kedua data tersebut dapat menghasilkan nilai kecepatan baik itu kecepatan tiap kendaraan maupun kecepatan rata-rata kendaraan yang melewati wilayah ZoSS. Hasil dari penelitian, kecepatan kendaraan yang melewati wilayah ZoSS tidak sesuai dengan kecepatan izin yaitu 33 km/jam. dengan persentase rata-rata maksimum tingkat pelanggaran pada wilayah ZoSS yaitu 96,5 % pelanggaran, sedangkan kecepatan rata-rata pada wilayah yang tidak memiliki fasilitas ZoSS adalah 29 km/jam. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna kendaraan tidak peduli dengan adanya wilayah ZoSS