Browsing by Author "Nugroho, Wahyunanto Agung"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Ekstraksi Dan Karakterisasi Pektin Dari Buah Pandan Laut (Pandanus tectorius)(2015-08-01) Lutfi, Musthofa; Widyaningrum; Nugroho, Wahyunanto AgungPectin is an additive compound that serves as a gelling agent. Pectin is widely used both in food and non-food Industries. So far the pectin needs are met from imported, whereas the source of pectin is very easy to obtain . One of the possible sources of pectin is pectin derived from Pandanus tectorius fruit because there is very little use of and research on plants so that it is necessary to research the extraction of pectin. This study aims to determine the effect of temperature and extraction time on the quality of the resulting pectin from fruit Pandanus tectorius and looking for the right combination to get good results. Intake of fruit pectin Pandanus tectorius done by solvent extraction method using water acidified by adding hydrochloric Acid. Analysis was conducted on the yield, moisture content, equivalent weight, methoxyl content, ash content, galakturonat acid content and gel strength. Variations in temperature and duration of heating effect on the amount of pectin is produced where the highest pectin obtained at extraction temperature of 80°C and 80 minutes is equal to 14,26%. Based on Bayes method produced the best pectin is extracted pectin temperature of 80°C for 80 min. Pectin with the best extraction conditions were compared with commercial pectin. The parameters are compared with the corresponding parameters established standards covering the Food Chemical Codex. Pectin research results also have better quality than commercial pectin.Item Perancangan Portable Beltconveyoruntuk Pengangkutan Tebu Dl Kebun Tebu Pg Kebonagung, Malang, Jawa Timur(2016-01-16) Nugroho, Wahyunanto Agung; Argo, Bambang Dwi; Prasetya, Yahya WPemanenan tebu adalah kegiatan akhir dari setiap siklus penanaman tebu yang terdiri dan penebangan pemuatan dan pengangkutan yang bertujuan untuk mengambil tebu dalam jumlah yang optimal dari suatu petak tebang tertentu. Aktivitas tebang muat angkut (TMA) adalah kegiatan yang sangat kompleks dan sangat dibatasi oleh waklu agar mutu tebu dapat dipertahankan (Santoso, 1985). Kendala yang terjadi pada salah satu kegiatan ini, akan berpotensi mengganggu jalanannya aktivitas yang lain setelah itu. Bahkan hasil kinerja perusahaan akan ditampilkan dari kegiatan ini. Secara garis besar tujuan dan TMA adalah mendapatkan tebu giling yang masak segar bersih (MSB) sebanyak-banyaknya sejak ditebang hingga digiling dalam waklu yang seminimal mungkin. Oleh karena itu, maka aklivitas tebang muat dan angkut (TMA) dapat dikatakan berhasil apabila aktivitas ini dapat mensuplai jumlah tebu yang sesuai dengan quota pabrik (sinkronisasi dengan kapasitas giling), mepertahankan kontinuitas penginman tabu ke pabrik, minimalsir kahilangan tabu baik di areal maupun selama pe~alanan, menjaga kesegaran tebu dan meminimalkan kehilangan gula selama proses pengangkutan (Rivsi, 1997). Pengangkutan tebu dari lahan panen menuju tnuk pengangkut biasanya dilakukan oleh para bunuh angkut. Setiap bunuh dapat memindahkan tebu dengan massa 40kg/ikat dengan kecepatan rata-rata 2-3 km/jam. Untuk menunjang kegiatan tebang muat dan angkut (TMA) tersebut maka perlu dilakukan inovasi terhadap proses pengangkutan tebu dari lokasi panen menuju tnuk pengangkut untuk meminimalisir waklu tempuh pengangkutan tebu (Wilbur, 1963). Salah satu alternative pengangkutan di lahan adalah dengan menggunakan portable conveyor.