Browsing by Author "Nelvia"
Now showing 1 - 18 of 18
Results Per Page
Sort Options
Item APLIKASI MIKORIZA DAN FOSFAT ALAM PADA MEDIUM GAMBUT UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN JARAK PAGAR(2013-05-04) Nelvia; Tatik Maryani, Anis; Fajra Muda, WilsonKonsekuensi dari semakin berkurangnya cadangan energy fosil (BBM) adalah pengembangan bio-energi. Pengembangan bahan baku bio-energi dari komoditas non pangan seperti jarak pagar serta memanfaatkan lahan yang kurang cocok untuk tanaman pangan dan perkebunan, merupak tindakan yang bijak agar tidak mengganggu kebutuhan pangan nasional. Adapun lahan yang kurang cocok dan membutuhkan input cukup besar bila digunakan untuk budidaya tanaman pangan dan perkebunan serta masih terssedia cukup luas adalah lahan gambut, namun produktivitasnya sangat rendah. Rendahnya produktivitas tersebut disebabkan oleh kesuburannya yang rendah dan tingginya kandungan asam-asam organik terutama asam fenolat sehingga meracun tanaman. Khusus hara P dapat ditingkatkan melalui pemberian mikoriza dan pupuk lambat larut (slow release) seperti fosfat alam. Fosfat alam selain mengandung P juga mengandung hara makro dan mikro lainnya, sedangkan pemberian mikoriza dapat meningkatkan serapan hara oleh tanaman.Item CARBON EMISSION AND RESPONS OF RICE TO APPLICATTON OF AMELIORANT DREGS IN THE PEAT SOIL WITH SATURATION AND UNSATURATION(2013-08-29) Nelvia; Idwar; Amri, Al-Ichsan; Fatimah, IsnainiFertility of peat land is very poor and makes it not suitable for crop wiihout any high input. This condition was indicated by the very high soil's acidity (low pH), low availability of macro (N, P, K, Ca and Mg), and micro (Cu, Zn, Mn and Bo) nutriens and high cation exchange capacity (CEC) but low base saturation (BS), the presence of toxic organic acid. The main organic acids, as a result of lignin biodegradation and the sources of C-release, are of aromatic group consisting mainly of derivate phenolic acids. This research was conducted in a green house. The peat soil was taken at depths from 0 to 30 cm, with weathering rate saprik and dregs from dregs from pulp and paper industry at Kerinci,, Pelalawan, Riau. This reseach used split-plot design, activities were focused on the interaction of ameliorant dregs and water condition (saturation and unsaturation) and its influences to rice yield and C-emission (CO2 and CH). The application of dregs at the dose 20 t ha -1 decreased the CO2 and CH4 production of about 16.5% and l3.7 % respectively at saturation and about 9.9%o and 91.0 % respectively at.unsaturation compared to without ameliorant. The application of dregs 10 to 20 t ha-1 increased plant height, maximum tiller number, number of productive tillers and weight of dry straw and milled dry grain of rice IR-64. The weight of dry straw and milled dry grain increased about 110 to 210% and 75 to 174% respectively at saturalion and 59 to 92 to % and 52 to 80% respectively at unsaturation compare to without ameliorant.Item EFEK SISA AMELIORAN DREG PADA TANAH GAMBUT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI TAHAP II(2014-01-30) Nelvia; Nurmala; lfariani, SriDreg merupakan bahan sisa dari proses recausticizing dalam pembuatan pulp. Dreg berguna untuk meningkatkan kesuburan dan sebagai bahan amelioran tanah gambut karena mengandung hara makro terutama Ca,Mg Na, dan hara mikro terutama Fe, Mn Cu d-an Zn cukup tinggi. Efek sisa dreg diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi di tanah gambut hingga pertanaman tahap II. Penelitian dilakukan bulan Mei simpai Juli 2011, di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Riau. Analisis sifat kimia tanah gambut dan dreg dilakukan di laboratorium Balai penelitian Tanah Bogor. Penelitian-bertujuan mempelajari pengaruh efek sisa pemberian amelioran dreg pada tanah gambut terhadap pertumbuhan dan produksi pali pada pertanaman tahap II Tanah gambutt untuk penelitiandi ambil di Kerumutan, Pelalawan Riau, sedangkan dreg beras dari pabrik pulp dan kertas Kerinci, Pelalawan. penelitian ini rnenggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan yaitu: sisa aplikasi dreg pada takaran 0.5 , 10 , 15 , 25 ton/ha, masing-masing perlakuan diulang 4 kali. sisa aplikasi dreg pada takaran 5 ton/ha memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan mempercepat umur panen, dimana tanaman sudah bisa panen umur 77-79 HST, dengan perolehan jumlah anakan produktif 45 anakan dan berat gabah kering giling sebesai 104 g/ pot. Jika hasil tersebut dibandingkan dengan hasil perlakuan tanpa dreg maka terjadi peningkatan iebesar 55% untut pertanaman tahap II dan sebesar 259-420% untuk pertanaman tahap I.Item EFEKK PEMBERIAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT TERHADAP SIFAT KIMIA DAN PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Eloeis guineensIs Jacq) PADA MEDIUM SUBSOIL ULTlSOL(2013-07-19) NelviaBahagian subsoil dari tanah ultisol nrempunyai tingkat kesuburan lebih rendah, namun Berpotensi sebagai medium tumbuh bibit terutama tanaman perkebunan karena cukup banyak tersedianya dan harganya murah dibandingkan tanah hitam (topsoil tanah). Maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mernpelajari pengaruh pernberian konrpos tandan kosong kelapa sawit terhadap sifat kimia subsoil ultisol dan pertumbuhan bibit kelapa sawit. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), perlakuan terdiri dari: tanpa,100, 150 dan 200 g kompos TKKS per tanaman, tiap perlakuan diulang 4 kali. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam, perbedaan perlakuan diketahui dengan uji lanjut DNMRT pada taraf 5%.. Pemberian 100 - 200g kompos TKKS/tanarnan meningkatkan pH tanah subsoil ultisol dari 4,45 menjadi 5,35 - 5,05, C-organik sekitar 0,18 -0,52%, N total sekitar 0,04 - 0,51%, nisbah c/N sekitar 0,5 - 1,5, P tersedia sekitar 5,6-9,75 prg/g, meningkatkan Ca-dd, Mg-dd, K dd, Na-dd dan KTK masing-masing sekitar 4,45 - 6,3; 0,88 - 1.,22; 1,51 - 2,40; 0,08 - 0,24 dan sekitar .3,11 - 3,25 cmol(+)/kg dan KB sekitar 62 - > 73% serta menurunkan kejenuhan Al sekitar 62,84 - 100% dibandingkan tanpa kompos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos TKKS dosis rendah yaitu 100 g/tanaman pada subsoil ultisol meningkatkan tinggi, jumlah daun, diameter bonggol dan berat segar tajuk bibit kelapa sawit umur 4 bulan. Tinggi dan jumlah daun bibit yang diperoleh dalam penelitian ini lebih besar dari yang nilai standar bibit kelapa sawit ditetapkan oleh PPKS. Namun pengaruhnya belum terlihat jelas terhadap diameter bonggolItem Emisi Gas Co2, Ch4 Dan Pertumbuhan Serta Produksi Tanaman Padi di Lahan Gambut Akibat Pemberian Berbagai Rasio Amelioran dan Zpt Alami(2013-07-30) Alatas, Ali; Nelvia; Khoiri,AmrulThis research aimed to learned the capability some of amelioran ratio and application natural PGR on the rice crop in peatlands to increased the growth and production and also pressed emision gas CO2 and CH4. This research has done in peatlands in Tanjung Air Hitam village, Pelalawan, from August 2012 until February 2013. This research has done experimentally used split plot design. The main plot was natural PGR from banana stump (Z1) and bamboo shoot (Z2). The subplot was amelioran ratio {dregs and compost of Oil Palm Empty Fruit Bunch (OPEFB)}, with 3 level treatment, there are 1:4 (dregs 1,25 ton/ha : 5 ton/ha OPEFB compost); 1:2 (dregs 2,5 ton/ha : 5 ton/ ha OPEFB compost) and 1:1 (dregs 5 ton/ ha : 5 ton/ ha OPEFB compost). In this research was got 6 combination with 3 replication. The result showed commonly application amelioran ratio 1:4 with PGR from banana stump inclined produced the result of maximum tillers, productive tillers, volume root, dry weight straw and the highest production and the highest emision gas CO2 and CH4, either vegetative and generative phase. The lowest emision gas CO2 and CH4 were in application 1:1 amelioran ratio with PGR from bamboo shoot, either vegetative and generative phase.Item Granting Of Empty oil palm bunches of Compost Second Rotation and Grow Natural Subtastances towards growth regulator Seed Oil Palm (Elaeis Guinensis Jacq) In Medium Sub Soil Ultisol(2014-02-18) Hadi, kusuma; Nelvia; Al Ikhsan AmriThis research aim to study the effects application ofEmpty oil palm bunches of Compost second rotation and naturalSubtastances towards growth regulator in medium Sub Soil Ultisol on growth palm oil (Elaeis Guineensis Jacq). This research was conducted ingreen houseof agricultural faculty, Universitas Riau,Pekanbaru.From december 2012 - april 2013. Sub soil ultisol was taken from kulim region Pekanbaru City. Soil chemical properties of Ultisol material was analized at soil laboratory of soil research Bogor.This research used split plot design as the main plot is natural Subtastances towards growth regulator and subplot is Empty oil palm bunches of compost consits of 3 replication main plot and 4 replication subplot. Natural Subtastances towards growth regulator : Z 0 =without Natural Subtastances towards growth regulator, Z 1 = Natural Subtastances towards growth regulator by excreseense of banana, Z 2 = Natural Subtastances towards growth regulator by bamboo shoots, main while subplot, empty oil palm bunches of Compost: To = without Empty oil palm bunches of Compost T 1 = 20 tons Empty oil palm bunches of Compost / ha T2 = 30 tons Empty oil palm bunches of Compost / ha,T3 = 40 tons Empty oil palm bunches of Compost / ha. The result this reseach effect application of Empty oil palm bunches of Compost20 tons / ha, without or withnaturalSubtastances towards growth regulator can increase aplant height, number of leavesand diameter hump.Item Kandungan Fosfor Tanaman Padi dan Emisi Karbon Tanah Gambut Yang diaplikasi dengan Amelioran Fe3+ dan Fosfat AIam pada Beberapa Tingkat Pemberian Air(2014-02-03) NelviaThe Use of Ameliorant Fe+ and Rock Phosphates in Peat Soil at Several Water Condition on the P Content of plants Rice and Carbon Emission (Nelvia): The addition of ameliorant Fe3+ and rock phosphates containing high Fe cation can reduce effect of toxic organic acids, increase peat stability through formation of contplex compounds, and reduce carbon emission. The research was conducted in the laboratory and green house of the Departement of Soil Science, Faculty of Agriculture, Bogor Agriculture University. Peat samples with hemic degree of decomposition were taken from Riau. Rock phosphates were taken from the rock phosphates of PT. Petrokimia Gresik, Christmas Island phosphates, and Fluinan China and FeClr.6H2O lvas used as the other Fe3+ source. The aims of the research Where a study (a)the tire effect of the applications otameliorant Fe3+ and rock phosphates on the P content of plants dan (b) the effect oh the application amiiorant Fe3+ and the contribution of Fe cation in rock phosphates in the decrease of carbon emission. The results showed that the P content of plants rice increased 58 – 286% with the applications of ameliorant Fe3+ and rock phosphates. The estimation of carbon loss through CO2, and CH4 emissions from peats if planted continuously with rice was around 2.5, 2.2 and.6Mg of Cha+ years respectively in field capacity condition, two times of field capacity condition, and 5 cm of saturated condition. The application of ameliorant Fe3+ and rock phosphates containing high fe cation increased the stability of peats and reduced the carbon loss around 1,7 Mg of C ha-year-1 (64%)in 5 cm of saturated codition, 1.3Mg of C ha-1 (58%) in two times of field capacity condition, and 1.0mG of C ha-1 year-1 (41%) in field capacity condition conditi-on, and 1.0 Mg of c hat yearr (41%) n field capacity corrdition.Item KELARUTAN P DARI BEBERAPA JENIS FOSFAT ALAM, PENGARUHNYA TERHADAP BENTUK-BENTUK FRAKSI P DAN BEBERAPA UNSUR HARA PADA TANAH GAMBUT(2014-01-30) NelviaKelarutan fosfat alarn di dalam tanah di pengaruhi oleh :jenis fosfat alam. ukuran butir dan pH tanah (Van Kauwenberg and McClellan 1990). Sitat kimia dan fisik fosfat alam yang sangat, menentukan keefektifan fosfat alam bila digunakan langsung adalah reaktivitas, kelarutan dan ukuran butir (Rajan et atl. 1996). Tingkat kemasaman tanah gambut sangat berhubungan dengan kandungan asam-asam organiknya, yaitu asam humat dan asam fulvat (Andriessl 1974). Asam-asarn organik merniliki gugus-gugus reaktif seperti karboksil (COOH); Fenolat (-OH) yang mendominasi komplek pertukaran dan bersifat sebagai Asam lemah sehingga dapat-terdisosiasi dan menghasilkan ion H dalam jumlah banyak. Ion H+ berkemampuan menukar atau menggantikan kation-kation basa seperti K+, Na+,Ca2+dan Mg2+ dari struktur mineral atat batuan (Notohadiprawiro dan Suparnowo 1978). Gugus fungsional karboksil (-COOH) dan fenolat (-OH) berperanan menurunkan aktifitas Ca2+ dalam larutan tanah melalui pembentukan komplek-organo kation Ca (reaksi pengikatan) yang selanjutnya mendorong pelarutan fosfat alam (Tan 1977). Fosfat alam yang digunakan dalam penelitian ini yaitu fosfat alam Huinan China, Christmas Island dan Petrokimia Gresik mempunyai kadar R2 O2 sebesar 2,28%, 11,19 % dan 18,72% Tanah gambut yang digunakarn dalam penelitian ini diambil dari lokasi lahan transmigrasi lokal yang terletak di Desa Pekan Tua, Kecamatan Tempuling, Kabupaten lndragiri Hilir, propinsi Riau, dengan tingkat kematangan hemik. Fosfat alam sebagai sumber P adalah fosfat alam Gresik, Christmas Island, dan Huinan China. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari :(1) pengaruh pernberian fosfat alam terhadap beberapa sifat kimia tanah garnbut yaitu terhadap-perubahan bentuk-bentuk fraksi P (P-mudah labil, agak labil dan tidak labil) dan terhadap beberapa unsur hara tanah gambut. (2) sejauh mana kemampuan kemasaman bahan tanah gambut dalam meningkatkan kelarutan fosfat alam dan mempelajari pola kelarutan masing-masing fosfat alam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan P-tidak labil dan P-agak labil semakin tinggi dengan semakin tingginya kandungan R2O3 (Al2O, + Fe2O3) dalam fosfat alam. Kelarutan P dari fosfat alam dari Huinan china > Christmas Island > PT Petrokimia Gresik. Konsentrasi P larut air meningkat cukup tinggi pada minggu ke 3 dan terus meningkat hingga minggu ke 6, selanjutnya cenderung stabil hingga minggu ke 10, sedangkan pola kelarutan ketiga jenis fosfat alam tersebut adalah sama.Item PEMANFAATAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DALAM MENSUBSTITUSI KEBUTUHAN K MELON PADA TANAH GAMBUT(2014-02-03) NelviaThe peat soiL taken from Rimbo Panjang, Kampar Riau with saprik. The research is conducted experimentty and uses factorial complete random design which contain of 2 factors: application of oil palm bunch ash ln 4 levels (0, 300, 600 dan 900 kg/ha) and K fertilizer in also 4 levels: (0, 36, 72 dan 108kg K2 O/ha). Result of theresearch indicates that oil palm bunch ash can substitute K around 36 Kg k2 o/ha. The applied of 300 kg/ha of oil palm bunch ash without K fertilizer can increase height of plant, but it does not influence an amount and weigth of leaves even though K dosage (K fertilizer and oil palm bunch ash) is increased. The applied of 600 kg/ha of oil palm bunch ash can increase melon fruit diameter and weight about 13,11% and 32,57% if it is compared to control.Item Pengaruh Pemberian Amelioran Dregs Terhadap Serapan Hara N, P dan K Dua Varietas Padi (Oryza sativa l.) Pada Fase Vegetatif di Lahan Gambut(2013-08-27) Stefanny; Nelvia; Amri,Al IkhsanThis research aims to study the effect ameliorant of dregs some dosage for the N, P and K uptake by local varieties of rice (Payo Besar) and superior (Inpari-12) in the vegetative phase on peatland. The research was conducted on Tanjung Air Hitam village, Kerumutan district, Pelalawan-Riau from August 2012 to April 2013. The research methode was conducted experimentally using a split plot design as completely randomized design which consists of the main plot was the varieties of rice (Payo Besar and Inpari 12). The subplot was the ameliorant of dregs (1.25 ton, 2.5 tons and 5 tons per hectare) and did replications 3 times of each other. The result of research indicates that application ameliorant of dregs 1.25 ton/ha by rice of Payo Besar and Inpari 12 on peatland to be higher of the N, P, K uptake, the height, the maximum number of tillers and the dry weight canopy of rice.Item Pengaruh Penambahan Ameliorian Dregs Pada Kompos Tkks dan Zpt Alami Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Padi (Oryza sativa L) di Lahan Gambut(2013-07-30) Mulyono, Bambang; Nelvia; Amri,Al IkhsanThe research aims to determine the effect of addition ameliorant dregs to the empty bunched of oil palm compost (EBOPC) and natural plant growth regulation for rice growth and production on peatland. The research was conducted on Tanjung Air Hitam village, Kerumutan, Pelalawan-Riau from August 2012–February 2013. The research was arranged in split plot design as environmently design and completely randomized design as the experimentally design. The main plot was consist with 3 levels of plant growth regulation extract of Z1 (banana stump), Z2(bamboo shoots), and Z3 (mixture of both).The subplots were dosage of ameliorant dregs consists of 3 levels F1 (1.25tonnes), F2 (2.5tonnes)and F3 (5tonnes)perhectare. The results showed that the addition of 1.25 tonnes of ameliorant dregs per hectare combined with banana stump tends has tend to increaseof plant height, number of maximum tillers, number of productive tillers, percentage of pithygrain, thousand grain weight and increase pithydry milled grain weight perhectare.Item PENGOMPOSAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DENGAN AKTIVATOR DARI LIMBAH CAIR PABRIK PENGOLAHANNYA, PENGARUHNYA TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH DAN PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA(2014-01-30) Nelvia; Qomar, Nurul; Jimianto, PongkiTandan kosong kelapa sawit (TKKS) dan 0.5m3 limbahcair, pabrik kelapa sawit (PKS) melimpah setiap hari, sehingga berpotensi sebagai bahan baku kompos. Bahan organik berperanan meningkatkan mutu lahan, sumber hara dan mendorong Aktifitas mikroba tanah, menekan kelarutan Fe dan Al dan meningkatkan efisiensi pupuk onorgonik. Penlitian menggunakan tanah ultisol dan bibit kelapa sawit hasil persilangon Dura x Pisifera dari PPKS Marihat Pentatang Siantar. Percobaan menggunakan rancangan ocak lengkap (RAL), terdiri dari l0 perlakuan (tanpa kompos TKKS dan 50, 100 dan 150 g kompos TKKS per polibag yang telah dikomposkan selama 2, 4 dan 6 minggu dengan aktivato r dari limbah cair pabrik pengolhan), tiap perlakuan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivator dari limbah cair pabrik kelapa Sawit mempercepat pengomposan TKKS), yang dintunjukkan oleh nisbah C/N 16 hingga I2 dengan pengomposan 2 hingga 6 minggu, mengandung 0,42-0,57%N, 0,63-77% P dan 0,62-1,10% K. Pemberian kompos TKKS 50-150 g/polibag meningkatkan C/N, C-organik, N-total, P dan K tersedia tanah berturutt-turut sekitar 2,9-11,5; 0,22-1,22% ; 0,01-0,03%, 24,88-96,13 ppm P2O5 dan 0,29-0,64 ppm K2O dibandingkan kontrol dan pH tanah meningkat dari 4,36 menjadi 5,03, serta meningkatkan pertambahan tinggi dan lilit bongkol tanaman, volume akar serta berat kering tajuk berturut-turut sekitar 41- 48%, 9 - 27%, 76 - 223% dan 138 - 713,5% dibandingkon dengan kontrol.Item Pengujian Ketahanan Beberapa Hasil Persilangan Kelapa Sawit Dan Formulasi Trichoazolla Terhadap Serangan Penyakit Busuk Pangkal Batang Dipembibitan Kelapa Sawit(2015-02-28) Puspita, Fifi; Elfina, Yetti; Nelvia; Naldo, Mario; Wahyuddin, Cecep IjangTujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan interaksi hasil persilangan kelapa sawit dan formulasi Trichoazolla serta mendapatkan interaksi yang terbaik terhadap pertumbuhan dan ketahanan bibit kelapa sawit dari serangan jamur Ganoderma boninense. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen yang terdiri dari 2 tahap. Penelitian tahap I adalah pengujian ketahananan beberapa hasil persilangan kelapa sawit terhadap jamur Ganoderma boninense. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap Faktorial. Tahap II adalah penggunaan formulasi Trichoazolla pada beberapa hasil persilangan kelapa sawit terhadap serangan penyakit busuk pangkal batangdi pembibitan kelapa sawit. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok Faktorial. Data yang diperoleh dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji lanut jarak ganda Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian tahap I diperoleh hasil persilangan kelapa sawit( Dura X Psifera-ekona)menunjukkan ketahanan yang lebih baik terhadap serangan jamur G. boninense. Pada tahap II diperoleh kombinasi progeny hasil persilangan kelapa sawit dan formulasi TrichoazollaI berinteraksi positif terhadap pertambahan tinggi, jumlah pelepah, ratio tajuk akar dan volume akarItem Peningkatan Produktivitas Tanah Gambut Dengan Pemberian ArnelioranDregs(LirnbahBagianRecauticizingPabrik Pulp) Berkadar Kation Polivalen Tinggi(2014-01-30) Nelvia; Rosmimi; Frizdew, Rovanty; RiniRendahnya produktifitas tanah gambut berhubungan erat dengan tingginya kandungan asam-asam fenolat dan kemasaman tanah sehingga bersifat racun bagi tanaman. Kandungan unsure hara rendah, kapasitas tukar kation sangat tinggi tetapi kejenuhan basa sangat rendah. Kondisi demikian tidak meunjang terciptanya lingkungan tumbu, laju dan kemudahan penyediaan hara yang memadai kebutuhan tanama. Penggunaan dregs berkadar kation polivalen tinggi sebagai bahan ameliorant diharapkan dapat mengurangi pengaruh buruk asam-asam fenolat, meningkatkan kejenuhan dan ketersediaan hara pada tanah gambut. Penelitian dilakukan di lahan gambut desa rimbo panjan, kecamatan Kampar, kabupaten Kampar, provinsi riau, dengan tingkat dekomposisi saprik. Sebagai bahan ameliorant digunakan dregs (limbah bagian recauticizing pabrik pulp) yang mengandung kation polivalen (Fe,Al, Cu dan Zn) tinggi, dan kation basa ( K, Ca dan Mg)serta hara N, P dan Mo. Perlaukan ameliorant yang dicobakan adalah tanpa dan dengan ameliorant (5,10, dan 20 ton dregs/ha) pemberian ameliorant dregs meningkatkan pH tanah dari4,4 menjadi sekitar 4.7- 6.03 setelah diikubas, demikian juga dengan kandungan unsure hara N, P, K,Ca Mg dan fe. Nilai pH dan Kandungan hara tanah meningkat dengan takaran ameliorant. Pemberian 15ton/ha ameliorant dregs meningkatkan diameter control, namun tidak berbedanya bila dibandingkan dengan pemberian 5.10 dan 20 ton/ha. Pemberian 15ton/ha ameliorant dregs meningkatkan berat berankas kering berat biji pertonkol dan berat 1000biji berturut-turut sebesar 127 %, 35% dan 40% dibandingkan controlItem PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT PADA MEDIUM SUBSOIL ULTISOL YANG DIAPLIKASI KOMPOS, EKSTRAK BONGGOL PISANG DAN REBUNG BAMBU BETUNG(2013-07-19) NelviaKelapa sawit (Elaeis guineensis Jocq) mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi dibandingkan dengan tanaman penghasil minyak nabati lainnya dan menduduki posisi penting di sektor perkebunan. Lapisan topsoil tanah (tanah hitam) sebagai medium tumbuh bibit semakin terbatas dan semakin mahal. Oleh sebab itu perlu menemukan teknologi yang mampu merubah lapisan subsoil dari jenis ultisol menjadi medium tumbuh bibit tanaman perkebunan khususnya. Percobaan dalam bentuk rancangan petak terbagi menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), sebagai petak utama adalah ekstrak tanaman: ekstrak bonggol pisang dan rebung bambu. Anak petak adalah kompos TKKS yang terdiri dari 4 taraf: tanpa, 100, 150 dan 2OO g/ per tanamn, tiap kombinasi perlakuan diulang 4 kali. Data hasil pengamatan parameter dianalisis secara statistik menggunakan analisis sidik ragam, perbedaan perlakuan diketahui dengan uji lanjut BNT pada taraf 5 %. Parameter yang diamati antara lain: tinggi, jumlah daun dan diameter bonggol. Pernberian kompos TKKS 100 g/tanaman diikuti dengan ekstrak rebung bambu betung diperoleh tinggi, jumlah daun darr diameter bonggol bibit terbesar dibandingkan perlakuan lain, bahkan lebih tinggi dari nilai yang ditetapkan pada standar bibit menurut PPKS (tinggi dan jumlah daun bibit kelapa sawit umur 4 menurut standar PPKS masing-rnasing 25 cm dan 4,5 helai). Peningkatan takaran kompos TKKS hingga 150 g/tanaman diikuti dengan pemberian ekstrak bonggol pisang meningkatkan tinggi, jumlah daun dan diameter bonggol bibit lebih besar.Item PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI SEBAGAI TANAMAN SELA DI KEBUN KELAPA SAWIT PADA LAHAN GAMBUT YANG DIAPLIKASI KOMPoS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT(2014-01-30) Nelvia; Islan; Siahaan, Dormaida FLuas perkebunan kelapa saWit rneningkat lebih tinggi dibandingiKan kornoditi Iain dari tahUn ke tahUN Perkembanganya sudah ke lahan garnbut karena lahan mineral telah habis dimanfaatkan terutama perkebunan, kelapa sawit rakyat. Produksinya pada Iahan gambut sangat rendah karena lahan tergolong rnarginal, menyebabkan lahan semakin rusak petani semakin miskin, Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) jumlahnya rnelimpah berpotensi sebagai bahan pernbuat kompos. Konrpos TKKS mengandunghara lengkap berguna mneningkatkan kesuburan tanah garnbut, sehingga dapat meningkatkan per-tunrbuhan dan produksi kelapa sawit dlan kedelai sebagai tanaman sela. Penelitian dilaksanakan pada kebun kelapa sawit rnuda milik rakyat di lahan gambut di desa kualu Nenas. Kecamatan tambang, kabupaten Kampar.. Tujuannya adalah untuk mempelajari pemberian kompos TKKS untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi kedelai sebagai tanaman sela diantara tanaman kelapa sawit muda(umur 3tahun).). Penelitian eksperirnen disusun dalam bentuk Rancangan Acak kelompok (RAK) Yang terdiri dari 4 pelakuan (tanpa. -5, 10 dan 15 ton konrposTKKS/ha) setiap perlakuann diulang 4 kali. Para Meter yang vang diamatii antara lain tinggi tananran. bintil akar total dan efektif.. umur berbunga dan umur panen. Jumlah polong bernas dan persentase polong bernas pertanaman sampel. bobot biji kering per plot dan ukuran biji (bobot 100 butir biji). 0-15 ton/ha meningkatkan bintil akar total dan efektif sebesar 65-212% dan 50-160% total polong bernas pertanaman masing-masing 72-79% dan 1.95-1.15 dan bobot biji kering per plot sebesar 151-1155% disbandingkan tanpa kompos dengan ukuran biji sedikit lebih besar dari diskripsi. Serta meningkatkan tinggi tanaman secara significan. Namun tanaman berbunga dan panen 8-9 hari lebih lama dibandingkan deskripsinya.Item RESPON TANAMAN PADI TBRHADAP PEMUPUKAN N, P, K DAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT PADA TANAH GAMBUT(2013-07-18) Nelvia; ikhsan Amri, Al; Natalia Sianturi, Levinaambut tergolong tanah marginal oleh sebab itu produktivitasnya rendah, terutama disebabkan oleh kesuburannya rendah. Pemberian pupuk buatan hanya meningkatkan ketersediaan N, P dan K. Ketersediaan hara lain termasuk hara mikro dapat dilakukan dengan pemberian kompos. Kandungan hara dalam kompos rendah tetapi lengkap. Tandan kosong kelapa sawit junmlahnya melimpah di Riau dapat diolah menjadi kompos yang berkualitas penyubur tanah gambut. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Riau, dari Juli - Desember 2011. Bahan tanah gambut diambil dari Kerumutan Pelalawan Riau dengan tingkat kematangan hemik. Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) sebagai bahan baku kompos dan Urea, TSP dan KCI masing-masing sumber N, P dan K. Padi varietas Batang Piaman sebagai tanaman indikator. Percobaan eksperimen faktorial 3 x 3 menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), sebagai faktor I adalah kompos TKKS ada 3 taraf : tanpa, 5 dan 10 ton per ha, faktor ke II pupuk N, P dan K juga 3 taraf : 78 kg N, 36 kg P2O5 clan 45 kg K2O; 157 kg N, 72 kg P2O5 dan 90 kg K2O dan 236 kg N, 108 kg PzOs dan 135 kg K2O per ha. Maka diperoleh 9 kombinasi perlakuan, setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik menggunakan analisis sidik ragam, untuk mengetahui perbedaan nrasing-masing kombinasi perlakuan dilakukan uji lanjut DNMRT pada taraf 5%.Hasil penelitian rnenunjukkan bahwa tinggi tanaman, jumlah anakan maksimum dan produktif, umur keluar malai, parsentase gabah bemas, bobot gabah kering giling clan bobot 100 butir gabah yang diperoleh pada setiap kombinasi cendrung sarna. Pada kornbinasi pemberian 78 kg N, 36 kg PzOs, 45 kg KzO dan 5 ton konrpos TKKS per ha jumlah anakan produktif yang diperoleh meningkat 2 - 3 kali .iumahnya menurut deskripsi, dengan ukuran gabah lebih besar, dengan bobot 100 butir gabah 0,6 - 0,8 lebih besar dibandingkan deskipsinya. Bobot gabah kering giling meningkat 2 kali lipat bila takaran N, P, K dan kompos TKKS ditingkatkan menjadi 2 kalinya (157 kg N, 72 kg P2O5, 90 K2O dan 10 ton kornpos TKKS per ha).Item SIFAT KTMIA TANAH DAN RESPON TANAMAN JAGUNG TERHADAP APLIKASI BEBERAPA JENIS KOMPOS PADA TANAH ULTISOL(2014-01-30) Nelvia; Anonn, Edison; Handrian, Veventanah ultisol mempunyai tingkat kesuburan rendah, dicirikan oleh pH, KTK, ketersediaan hara makro N, P, K Ca, Mg dan mikro Ha, fiksasi N oleh legume dan kandungan bahan organik rendah, fiksasi P dan kejenuhan Al tinggi, Al yang tinggi bersifat meracun bogi tanaman, yang semua menghambat pertumbuhan dan berproduksi tanaman. Penelitian dilaksanaknn di Desa Kulim, Kotamadya Pekanbaru dari Juni - september 2010. Analisis sifat kimia kompos dan tanah dilakukan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanah, Bogor- Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap, terdiri atas 6 perlakuan (tanpa dan dengan pemberian kompos berangkasangkasan k acang panjang, jagung dan jerami padi serbuk gergaji dan campuran) dosis masing-masing 10ton/Ha, tiap perlakuan diulang 4 kali. Penelitian bertujuan mempelajari perubahan sifat kimia tanah dan respon tanaman jagung terhadap aplikasi kompos pada tanah ultisol Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai jenis kompos (berangkas kacang panjang jagung , jerami padi, serbuk ,gergaji dan campuran) meningkatkan N-total, P tersedia dan potensial, Ca-dd, Mg-dd, KB- don C-organik tanah berturut turut sekitar 0,01%; 17,3 %- 50,9 pg/g dan 80-190 pg/ 0.51-1.63 cmol(+)/kg; 0,04 - 0,3! cmol(+)/kg, 12 - 46,5%o dan 0,09 -0,14% - serta menurunkan kejenuhan Al sekitar 16,72 - 45,65%o, serta meningkatkan pH dari 4,9 (kontrol) meniadi 5,1 - 5,4. Pemberian Kompos berangkas kacang panjang, jagung, jerami padi, serbuk gergaji dan kompos ,campuran meningkat bobot jagung tanpa kelobot masing-masing sebesar, 101, 62, 59, 53 dan 51% dan produksi tongkol berkelobot per plot masing-masing sebesar 36, 42, 41, 22 dan 40o% dibandingkan kantrol