Browsing by Author "Mumiati"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Volume Media Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Bibit Kelapa Sawit(2013-04-18) Mumiati; En Yulia, Arnis; Silvina, Fetmi; Ariyani, ErlidaBibit berkualitas merupakan tahap awal dalam pengelolaan tanaman yang diusahakan. Salah satu upaya untuk mendapatkan bibit yang berkualitas adalah dengan pemilihan media. Media yang baik untuk pertumbuhan bibit adalah mempunyai aerase yang baik, kapasitas memegang air yang tinggi dan dapat menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman. Untuk pembibitan kelapa sawit, baik perkebunan besar maupun perkebunan rakyat menggunakan media berupa top soil yang diambil sampai kedalaman 20 cm dari tanah mineral. Pengadaan bibit dalam jumlah besar, dibutuhkan tanah untuk media dalam jumlah yang banyak dan ketersediaarmya semakin berkurang. Media berftmgsi sebagai tempat berpegang akar, penyedia air dan unsur hara supaya bibit dapat tumbuh dengan baik. Untuk menghasilkan bibit yang berkualitas tetapi penggunaan tanah lebih efisien dapat dilakukan dengan mengurangi volume atau berat media yang diisikan ke dalam polibeg pembibitan tetapi diimbangi dengan meningkatkan kesuburan tanah yang akan digunakan sebagai media. Salah satunya dengan menambahkan pupuk organik diantaranya kompos.Item Pemanfaatan Residu Abu Serbuk Gergaji Dan Kascing Setelah Penanaman Tomat untuk Penanaman Bawang Merah(2012-12-09) MumiatiPemanfaatan lahan gambut untuk meningkatkan produksi tanaman dengan cara ekstensifikasi, untuk daerah Riau peluangnya sangat besar, karena masih luasnya lahan gambut yang potensial untuk pengembangan tanaman pangan dan palawija (salah satunya tanaman bawang merah) dan juga kondisi ikiim Riau sesuai dengan persyaratan tumbuh tanaman ini. Untuk peningkatan produksi, juga perlu dilakukan produktivitas lahan, sehingga pemanfaatan lahan lebih efisien. Untuk lahan gambut dapat digunakan abu serbuk gergaji dan kascing sebagai bahan amelioran. Pada lahan gambut, kendala utama adalah rendahnya pH yang berakibat pada rendahnya ketersediaan unsur hara. Pemberian abu serbuk gergaji dapat meningkatkan pH tanah dan pH ini relatif stabil setelah tanaman dipanen, sehingga dapat menjadi cadangan hara pada penanaman berikutnya. Dan pada akhimya tentu dapat mengurangi input dalan penanaman bawang merah di lahan gambut berupa bahan untuk perbaikan pH dan pupuk organik untuk meningkatkan ketersediaan hara. Kascing adalah pupuk organik yang dihasilkan dari dekomposisi bahan organik oleh cacing tanah. Penelitian ini berbentuk faktorial 4 x 4 yang disusun menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah residu dari kascing (pupuk kascing) setelah penanaman tomat yang terdiri dari 4 level, yaitu: 0 ton/ha (0 gram/polybag), 5 ton/ha (66,5 gram/polybag), 10 ton/ha (133 gram/polybag), 15 ton/ha (199,5 gram/polybag). Faktor kedua yaitu residu dari abu serbuk gergaji (setelah penanaman tomat) yang terdiri dari 4 level, yaitu: 0 ton/ha (0 gram/polybag), 10 ton/ha (133 gram/polybag), 20 ton/ha (266 gram/polybag), 30 ton/ha (399 gram/polybag). Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah: jumlah daun per rumpun (helai), jumlah umbi per rumpun, lilit umbi (Cm), berat kering tanaman (gram), berat umbi basah per rumpun (gram) dan berat umbi layak simpan per rumpun (gram) Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan: Aplikasi abu serbuk gergaji dan kascing pada medium gambut yang ditanam tomat, dapat dimanfaatkan lagi tanpa pemberian input untuk penanaman bawang merah. Aplikasi abu serbuk gergaji 30 ton/ha (399 g/polybag) dengan kascing 10 ton/ha (133 g/polybag) pada penanaman awal (penanaman tomat) dan digunakan untuk penanaman bawang merah, memberikan hasil akhir yang baik yaitu untuk berat kering tanaman bawang, berat umbi segar dan berat umbi layak simpan dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Dari hasil penelitian ini disarankan, untuk pergiliran tanaman tomat dengan bawang merah pada medium gambut, sebaiknya diberikan abu serbuk gergaji 30 ton/ha dan kascing 10 ton/ha sebagai input awal saja (untuk penanaman tomat). Penelitian ini sebaiknya diaplikasikan di lapangan.