Browsing by Author "Mahmud Siregar, Luthfi Aziz"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
Item PELATIHAN BUDIDAYA UBI KAYU SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI KERIPIK DAN OPAK SINGKONG(2016-08-09) Hapsoh; nuriadi, Isman; Husni, Yusuf; Syukri; Barus, Asil; Mahmud Siregar, Luthfi AzizDaerah kerja proyek terletak di Desa Tambak Rejo Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu sentra industri keripik dan opak singkong di Sumatera Utara. Di desa ini terdapat lebih dari 40 industri rumah tangga yang memanfaatkan singkong sebagai bahan bakunya. Kebutuhan singkong rata-rata untuk satu industri kecil yang bergerak dalam pembuatan keripik dan opak singkong di desa Tambakrejo ini sekitar 2 ton/hari sehingga keseluruhannya membutuhkan sekitar 80 ton singkong/hari. Kesediaan bahan baku singkong bagi produsen keripik dan opak di desa Tambakrejo masih belum menjadi masalah, karena Kabupaten Deli Serdang merupakan sentra produksi ubi kayu dari daerah di sekitar Kabupaten Deli Serdang seperti desa Tuntungan, Talung Kenas, Pancur Batu, Tebing Tinggi, Glugur Rimbun dan Tanjung Morawa. Tetapi dengan semakin meningkatnya usaha opak dan keripik singkong, untuk masa yang akan datang diperlukan areal penanaman singkong untuk berkesinambungan bahan baku singkong, khususnya petani Tambakrejo. Untuk kesinambungan pemenuhan kebutuhan bahan baku keripik dan opak singkong Tambak rejo tidak cukup dari produksi ubi kayu yang ada di desa ini, sehingga dipasok dari desa sekitar. Dengan demikian perlu perluasan areal penanaman ubi kayu. Selain itu dalam budidaya ubi kayu petani desa ini mengalami permasalahan antara lain bibit tanaman spesifik untuk jenis tanah (merah dan hitam menurut mereka) dan adanya serangan jamur/busuk ubiItem PENINGKATAN PRODUKSI UBI JALAR MELALUI PEMILIHAN VARIETAS DAN OPTIMALISASI PEMBERIAN PUPUK KALIUM DENGAN MEMANFAATKAN KOMPOS LIMBAH PERTANIAN(2016-08-09) Mahmud Siregar, Luthfi Aziz; HapsohProduksi ubi jalar di Sumatera Utara masih sangat rendah dibandingkan dengan potensi varietas unggul yang telah dilepas. Upaya untuk meningkatkan produksi ubi jalar dapat dilakukan dengan cara perbaikan cara bercocoktanam, diantaranya dengan pemberian pupuk kalium yang berperanan penting dalam pembesaran dan kualitas umbi dan pemberian pupuk organik yang dapat meningkatkan produktivitas tanah dan efisiensi pemupukan serta mengurangi kebutuhan pupuk, terutama pupuk K. Penelitian ini dijalankan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompos dari sumber bahan biomasa yang berbeda dan dosis pupuk kalium serta interaksinya terhadap terhadap pertumbuhan dan produksi beberapa varietas ubi jalar. Pembuatan kompos dari bahan biomasa jerami dan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dengan dekomposer Trichoderma harzianum. Kajian dilakukan dengan menggunakan rancangan petak-petak terpisah (split-split plot design) terdiri dari 3 (tiga) faktor yaitu; faktor pertama, sebagai petak utama adalah varietas ubi jalar terdiri dari Varietas Sari dan Varietas Beta 2; faktor kedua, sebagai anak petak adalah Kompos Jerami Padi dan Kompos TKKS; faktor ketiga, sebagai anak-anak petak adalah dosis pupuk kalium (K) yang terdiri atas 4 taraf, yaitu 0 , 75, 150 dan 225 kg/ha KCl. Hasil kajian menunjukkan bahwa pertumbuhan dan produksi ubi jalar Varietas Sari lebih baik dari Varietas Beta 2 di daerah penelitian. Pemberian kompos dapat meningkatkan kadar C organik, K2O dan K-dd dalam tanah walau pun pemberian kompos TKKS tidak berbeda nyata dengan pemberian kompos jerami. Pemberian 225 kg/ha KCl memberikan pertumbuhan dan produksi tertinggi di daerah penelitian. Kombinasi perlakuan kompos dan pupuk K (AxK) memberikan perbedaan nyata pada bobot kering brangkasan, luas daun, LTR1, serapan K, kadar K2O dan C organik dalam tanah. Berdasarkan peubahamatan bobot kering brangkasan dan luas daun pada umur 10 MST, optimalisasi pemberian pupuk KCl dapat dilakukan dengan penambahan kompos yaitu 150 kg/ha KCl diberikan jika dikombinasikan dengan kompos TKKS atau 225 kg KCl diberikan jika dikombinasikan dengan kompos jerami. Penggunaan dua varietas ubi jalar dengan menggunakan aplikasi kompos dan dosis K yang berbeda tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap produksi umbi pertanaman, tetapi pertumbuhan ubi jalar yang optimal diperoleh dengan menggunakan varietas Sari yang diaplikasikan dengan memanfaatkan kompos TKKS sebagai sumber bahan organik dengan penambahan 150 kg/ha KCl.