Browsing by Author "Khaswarina, Shorea"
Now showing 1 - 9 of 9
Results Per Page
Sort Options
Item Analisis Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Gapoktan Tunas Berduri Penerima Dana Puap Di Desa Kualu Nenas Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar(2015-08-04) Khaswarina, Shorea; Sayamar, Eri; WahyuniKemiskinan di pedesaan merupakan masalah pokok nasional yang penanggulangannya tidak dapat ditunda dan harus menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan kesejahteraan sosial. Oleh karena itu pembangunan ekonomi nasional berbasis pertanian dan pedesaan secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada pengurangan penduduk miskin. Pemerintah dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja di pedesaan, telah mencanangkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-M). Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) yang dilaksanakan oleh Departemen Pertanian pada tahun 2008 dilakukan secara terintegrasi dengan program PNPM-M. Pelaksanaan Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) di Kabupaten Kampar yang digulirkan Departemen Pertanian RI sejak tahun anggaran 2008, dinilai berhasil. Hadirnya program PNPM-Mandiri melalui PUAP sangat diharapkan untuk perubahan sosial ekonomi masyarakat, baik dilihat dari sisi peningkatan pendapatan maupun distribusi pendapatannya. Dari hasil penelitian menunjukkan program PNPM-Mandiri melalui PUAP, bahwa pendapatan responden terendah sebesar Rp 1.035.167, pendapatan menengah sebesar Rp 3.357.417 dan pendapatan tertinggi sebesar Rp 23.824.217. Melalui analisis distribusi pendapatan terhadap pendapatan responden, indeks gini ratio pada petani responden sebesar 0,41. Angka ini menunjukkan bahwa terjadi ketimpangan berat pada pendapatan petani responden. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan pendapatan yang tinggi antara responden. Dan melalui standar BKKBN menunjukkan bahwa petani responden sebesar 94,44% telah memenuhi indikator pada Keluarga Sejahtera I (Miskin).Item ANALISIS KOMPARATIF TINGKAT KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA PETANI KARET DESA SUNGAI JALAU DENGAN DESA TERATAK KABUPATEN KAMPAR(2016-07-28) yusmini; Khaswarina, Shorea; Maharani, evyPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usaha tani karet dan perbandingan tingkat kesejahteraan rumah tangga petani di Desa Sungai Jalau dan Desa Teratak. Hasil penelitian menunjukan pendapatan bersih dan pendapatan kerja keluarga petani karet selama satu tahun analisis, pendapatan bersih petani karet Desa Sungai Jalau sebesar Rpl1.253.051,51ha dan pendapatan kerja keluarga sebesar Rp17.833.933,81 ha, sedangkan pendapatan bersih petani Desa Teratak pertahun sebesar Rpl1.3l6.228,llha dan pendapatan kerja keluarga sebesar Rp 18.352.591,7|ha, pendapatan bersih dan pendapaan kerja keluarga per hektar usaha tani karet petani Desi Teratak lebih besar dari Desa Surigai Jalau masing-masing 0,560A dan 2,91o/o. Rata-rata petani karet di Desa Sungai Jalau dan Desa Teratak sudah sejahtera, berdasarkan uji significant terdapat perbedaan tingkat kesejahteraan yang significant pada masyarakat Desa Sungai Jalau dengan Desa Teratak.Item Analisis Usaha Karet Esk Pola Tcsdp Di Kecamatan Kampar Kiri Tengah Kabupaten Kampar(2017-07-08) Edwina, Susy; Eliza; Khaswarina, Shorea; Tarumun, Suardi; Maharani, Evy; Tety, Ermi; Yusmini; Edwina, SusySektor pertanian yang potensial dikembangkan di Indonesia salah satunya adalah sub sektor perkebunan. Pengembangan sub sektor perkebunan khususnya karet telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia, baik dari segi kontribusinya terhadap pendapatan negara maupun penyerapan tenaga kerja disektor industri. Selain itu juga disebabkan oleh kondisi geografis wilayah Indonesia yang sesuai untuk pengembangan perkebunan karet. Prospek yang cerah dalam perkebunan karet mendorong pemerintah Indonesia untuk terus mengembangkan areal setiap tahunnya. Atas dasar tersebut potensi perekonomian daerah dapat memberikan peningkatan pendapatan bagi masyarakat terutama petani. Dalam pengolahan usahatani, petani mengupayakan agar hal yang diperoleh secara ekonomis menguntungkan, dimana biaya yang dikeluarkan dapat menghasilkan produksi maksimal sehingga pada akhirnya pendapatan petani akan meningkat, dan dengan meningkatnya pendapatan maka secara otomatis tingkat kesejahteraan petani tersebut akan meningkat. Sektor pertanian memegang peranan penting dalam kehidupan bangsa Indonesia karena sektor pertanian mampu menyediakan lapangan kerja, menyediakan pangan dan dapat menyumbangkan devisa kepada negarItem Dampak Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit Swasta Terhadap Ekonomi Masyarakat Sekitar Dl Kabupaten Kuantan Singingi(2015-07-30) Khaswarina, Shorea; Syahza, AlmasdiTujuan penelitian ini adaiah untuk mengkaji ekonomi masyarakat di sekitar kawasan pengembangan perkebunan kelapa sawit swasta. Penelitian ini bersifat survey dengan metode perkembangan (Developmental Research). Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive samping yaitu di Kecamatan Benai. Pengumpulan Informasi yang dikumpulkan dengan cara Rapid Rural Apprasial (RRA). Anailis dilakukan dengan model LQ dan Gini Ratio. Salah satu dampak langsung yang dirasakan oleh masyarakat dengan adanya pengembangan perkebunan swasta adaiah adanya kesempatan kerja, terjadinya diversifikasi usaha oleh masyarakat sekitar, telah dimanfaatkannya lahan tidur Pengembangan perkebunan menyebabkan meningkatnya jumlah penduduk karena, selain itu dengan adanya perusahaan, mulai dibukanya jalan-jalan baru yang menyebabkan banyaknya masyarakat memanfaatkan sebagai tempat berjualan di pinggir jalan tersebut. Pengembangan perkebunan dapat mengurangi ketimpangan pendapatan dalam masyarakat, karena masyarakat dapat melakukan diversifikasi usaha yang dapat menambah pendapatan mereka. Berkembangnya perkebuanan kelapa sawit ini oleh pihak swasta menimbulkan multiflier efek terhadap kegiatan ekonomi.Item Distribusi Pendapatan Petani Karet Di Desa Sei. Tonang Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar(2017-06-08) Eliza; Khaswarina, Shorea; Nasution, MelysariTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi pendapatan rumah tangga dan ketimpangan pendapatan rumah tangga petani karet di Desa Sei. Tonang Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar. Penelitian ini dilaksanakan dan i bulan Desember 2012 sampai dengan Juni 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling terhadap 38 petani karet yang luas lahan 1-6 hektar dengan umur tanaman 20-25 tahun.Hasil Penelitian menunujukkan bahwa pendapatan petani karet di Desa Sei. Tonang dengan pendapatan diantara Rp. 2.095.913 — Rp. 15.429.336. Dengan rata -rata pendapatan Rp.6.042.585. yang terdiri dan i pendapatan sektor pertanian 97,26 % dan di luar sektor pertanian 2,74 %. Angka Indeks Gini Rasio sebesar 0,20 menunjukkan distribusi pendapatan rumah tangga petani karet sudah cukup merata dengan tingkat ketimpangan pendapatan rendah dan Kurva Lorenz mendekati garis kemerataan sempurnaItem Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan/Agribisnis/ Pertanian(2017-06-08) Edwina, Susy; Eliza; Khaswarina, Shorea; Yusmini; Tarumun, Suardi; Tety, Ermi; Maharani, EvyKaret merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian Indonesia dan menjadi salah satu komoditi ekspor unggulan Indonesia dalam menghasilkan devisa negara diluar minyak dan gas. Indonesia merupakan negara dengan kebun karet terbesar di dunia mengungguli produsen utama lainnya yaitu Thailand dan Malaysia. Meskipun demikian produksi karet Thailand per tahun lebih besar dibandingkan dengan hasil produksi karet Indonesian (Riau terkini, 2014) Pengembangan sub sektor perkebunan karet di Provinsi Riau menunjukkan trend yang semakin meningkat. Pada tahun 2013 luas perkebunan karet di Riau mencapai 500.949 ha dengan hasil produksi 350.476 ton.Keberhasilan subsektor perkebunan tidak lepas dari faktor sumber daya manusia sebagai pelaku utama dan sekaligus sebagai wahana dalam kegiatan pengembangan dan berperan besar dalam meningkatkan pendapatan (BPS Provinsi Riau,2013).Item PEMBANGUNAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DAN KESEJAHTERAAN PETANI DI DAERAH RIAU(2013-04-24) Syahza, Almasdi; Khaswarina, ShoreaSejak krisis ekonomi dimulai pada pertengahan tahun 1997, sektor perkebunan merupakan penyelamat bagi petani perkebunan khususnya petani kelapa sawit. Pada saat krisis tersebut harga tandan buah segar (TBS) meningkat tajam, ini merangsang perusahaan perkebunan maupun petani swadaya untuk melakukan pengembangan perkebunan kelapa sawit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan tingkat kesejahteraan petani di pedesaan. Analisis dilakukan dengan perhitungan indek kesejahteraan. Berdasarkan hasil yang telah dicapai menunjukkan bahwa kelapa sawit memberikan pendapatan yang lebih tinggi kepada petani dibandingkan dengan jenis tanaman perkebunan lainnya. Indek pertumbuhan kesejahteraan petani kelapa sawit di Riau pada tahun 2003 sebesar 1,74, pada tahun 2006 sebesar 0,23. Ini berarti kesejahteraan petani kelapa sawit selalu meningkat.Item Perrbaikan Proses Pembelajaran Mata Kuliah Ilmu Kependudukan Di Jurusan Sosial Ekonomi Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Riau(2015-07-07) Khaswarina, Shorea; Syahza, AlmasdiKefektifan temu kelas dalam menujang proses belajar mengajar sangat bergantung pada pemahaman dan konsepsi dosen dengan mahasiswa terhadap arti temukelas tersebut. Kesenjangan pengertian dapat menimbulkan frustasi di kedua belah pihak. Proses belajar merupakan kegiatan terencana dan kuliah merupakan kegiatan untuk memperkuat pemahaman mahasiswa terhadap pengetahuan sebagai hasil kegiatan belajar mandiri. Tingkat pemahaman mahasiswa akan meningkat dengan cukup besar karena penjelasan dosen hanyalah unuk mempeijelas apa yang sudah dipahami oleh mahasiswa. Untuk itu dibuat kesepakatan dosen dengan mahasiswa dalam bentuk Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP) dan Satuan Acara Pengajaran (SAP) merupakan keharusan dalam melakukan pengajaran. Dengan adanya kesepakatan ini tersirat bahwa dosen dan mahasiswa harus memegang buku materi dan acuan yang sama, sehingga temu kelas diartikan sebagai ajang berbagi pengetahuan dan pengalaman. Selanjutnya variabel bebas dalam penelitian ini adalah perencanaan proses belajar mengajar, buku acuan dan tugas-tugas mahasiswa. Sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Ilmu Kependudukan. Adapun alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah : ujian (test), quiz dan tugas, ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Jika dibandingkan dengan hasil ujian kolektif mata kuliah Ilmu Kependudukan Tahun Ajaran 2000/2001 dan Tahun Ajaran 2001/2002, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara umum terdapat kenaikan prestasi mahasiswa Tahun Ajaran 2001/2002 dan Tahun Ajaran 2000/2001.Item Strategi Pemasaran Usahabunga Papan Di Kota Pekanbaru(2017-06-08) Handayani, Sri Indayah; Eliza; Khaswarina, ShoreaThis study aims to identify the marketing mix florist board, identify internal factors (strengths and weaknesses) and external factors (opportunities and threats) that faced, developed and recommend appropiate alternative marketing strategies. The research was conducted in June 2013 until the end. The sampling method used in this research is a case study in the Valentine Florist's florist board business. The data were analyzed descriptively. Results showed interest board products offered by various designs and sizes, ranging from size to size 2mx3m 2mx12m and can be combined using fresh flowers. Rental price charged to the consumer products amounted to Rp 100,000 rupiah/board. Product distribution channels carried by employers are only one level. Promotion is done is through the division enterpreneur cards and banners installed on each foot flower display board. Alternative marketing strategies based on the SWOT matrix can be chosen that maintain product image by improving the quality of products and services and maintain consumer trust, maintain exiting markets and seek new market opportunities, utilizing the media campaign to seize market opportunities, offering derivative products of interest apart from board interest to consumers, promote products to consumers continuouly